Where Dreams Begin (Kylie#2)...

By emslenora

156K 24.3K 3.2K

Perkataan Kylie yang bersumpah untuk membuktikan kepada Dante bahwa ia bisa bahagia dengan caranya sendiri me... More

Where Dreams Begin (Kylie#2)
Cast
Prolog
Move On
New Journey For Kylie
Good Morning, Neighbor
Love At The First Sight
The Healing Process
Carmen El Agua
Who 'the hell' Are You?
Deja Vu With Happy Ending
Season Of Love
The Power Of Kylie Montgomery
La Alhambra
Because Of One Picture
Past And Future
Meet The Another Clan Leader
Will You Date Me?
You Deserve To Be Fighting For
Ceasefire
Welcome To Granada, Mr. Turner
Nice To Meet You, Sir
She Lied To You
My Love, My Life, My Wife Soon
Someone Will Come For You
Move To Another Place
Will You Marry Me?
Epilog : Where Dreams Begin
Ems Note - Open PO

I Know You Adore Her

4.7K 856 73
By emslenora

Update...




Update...




Update...




Ready??




Happy Reading

-----------------

Ketukan di pintu ruang kerjanya membuat Tobias berpaling, ia melihat Sebastian berdiri diambang pintu.

"Baiklah, aku akan menghubungimu nanti." Tobias mengakhiri pembicaraanya di telepon lalu memutar kursinya untuk menatap Sebastian.

"Boleh aku masuk?" Sebastian bertanya, Tobias tertawa kecil sembari mengumpulkan berkas-berkasnya.

"Masuklah, Hermano. Ada apa?" Tobias bertanya kepada Sebastian yang melangkah masuk lalu duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Tobias.

"Aku jarang melihatmu akhir-akhir ini, sehingga aku ingin bertanya kabarmu." Sebastian memandang Tobias yang menutup laptopnya lalu memandang Sebastian.

"Aku baik-baik saja. Aku sedang mengurus proyek kita di Catalunya." Tobias memberitahu Sebastian yang mengangguk.

"Baguslah, apakah kau tahu kapan perwakilan Red White akan datang? Sebastian bertanya kepada Tobias yang memainkan pensilnya.

"Ya, mereka menghubungi kita dan mengatakan akan tiba dalam beberapa hari lagi. Mereka mengirimkan empat orang pengembang alat miliknya dan salah satu dari mereka adalah pemilik dan pemegang saham nomor dua. Namanya-" Tobias membuka buku memo yang ada di atas mejanya.

"Dante Turner." Sebastian mengangguk.

"Aku sempat berbicara dengannya, Valentina menutup kesepakatan bersamanya di New York." Tobias mengangguk.

"Aku telah memberikan nomorku padanya, jadi dia akan menghubungiku jika dia telah sampai." Sebastian mengangguk mendengar penjelasan Tobias. "Baiklah, aku percaya sepenuhnya padamu."

"Omong-omong, tadi malam aku melihatmu bersama Kylie. Kalian bersama?" Tobias mencoba untuk bertanya senormal mungkin. Ia terdiam ketika melihat Sebastian tersenyum dan mengangguk.

"Ya, kami baru memulainya." Sebastian memberitahu Tobias yang merasa hatinya di tinju. tapi tetap memaksakan senyum muncul di wajahnya.

"Selamat, Hermano. Kau mendapatkan permata." Tobias bertepuk tangan membuat Sebastian tertawa lalu berdiri.

"Aku akan makan siang dengan Kylie, apa kau mau ikut? Sebenarnya aku kemari untuk membuatnya tenang." Tobias memandang Sebastian dengan alis terangkat.

"Membuatnya tenang?"  Ia bertanya tak mengerti. Sebastian mengangguk.

"Ya, kemarin malam dia sedikit khawatir tentang dirimu." Sebastian memberitahu Tobias yang tertawa kecil.

"Katakan padanya aku baik-baik saja." Sebastian mengangguk.

"Kau bisa mengatakannya sendiri. Kau ikut?" Ia bertanya kepad Tobias yang menggeleng.

"Mungkin lain kali, masih ada beberapa orang yang harus aku hubungi." Tobias menunjukkan kekacauan yang ada di mejanya.

"Baiklah, kalau begitu. Aku pergi sekarang." Sebastian berjalan keluar dari ruangan Tobias.

Sepeninggal Sebastian baru Tobias bisa menarik napas panjang dan melenyapkan senyumnya, ia memijat keningnya yang mulai berdenyut. Sebastian dan Kylie tidak menutupinya lagi, mereka berdua mengakui bahwa mereka tengah menjalin hubungan. Lalu bagaimana dengan dirinya? Haruskah ia mengatakan kepada Kylie bahwa ia mencintai wanita itu? Tobias menarik napas panjang dan meletakkan kepalanya di atas meja.

"Pagi yang berat?" satu suara feminim masuk ke indera pendengar Tobias, ia mengangkat kepalanya dan menemukan Valentina tengah berdiri di tempat yang sama seperti Sebastian tadi.

"Sedang apa kau di sini?" Tobias bertanya kepada Valentina. Wanita mengangkat bahunya lalu berjalan masuk dan meletakkan tasnya di atas meja kerja Tobias.

"Aku sedang lewat dan aku memutuskan untuk masuk. Kau tidak apa-apa?" Valentina bertanya kepada Tobias yang menggeleng lalu membuka laptopnya.

"Hanya mengistirahatkan pikiranku sejenak." Tobias memberitahu Valentina yang mengangguk dan terdiam. Ia selalu canggung jika berbicara dengan Tobias, emtah mengapa. Padahal seingat ia dulu, mereka sangat dekat. Semuanya berubah ketika mereka dewas.

"Aku mau makan siang, kau mau ikut?" Valentina bertanya kepada Tobias yang menggeleng ragu.

"Aku akan menyuruh orang untuk-"

"Ayolah, temani aku makan. Kita sudah lama tidak keluar bersama." Valentina sedikit mendesak Tobias yang memandang wanita itu.

Valentina tersenyum senang ketika akhirnya Tobias menarik napas panjang menyerah. "Baiklah, ayo kita makan siang." Tobias berdiri dan mengambil ponsel serta kunci mobilnya. Mereka berjalan menuju keluar kantor dan mencari tempat untuk makan siang.

Sementara itu Sebastian sampai di kantor Kylie dan melihat wanita itu tengah berbicara melalui video call bersama Taylor, Sebastian mengenali nama itu dan langsung berjalan menuju meja Kylie.

"Hi, Mi amor." Sebastian mengangkat wajah Kylie dan mencuri ciuman cepat dari bibir Kylie dan kemudian mereka menoleh ketika mendengar teriakan dari arah laptop Kylie yang masih tidak menyangka Sebastian akan mencium dirinya secara terang-terangan langsung menutup kamera laptopnya menggunakan tangan.

"What was that?" Mereka mendengar Taylor bertanya setengah menuntut penjelasan dari Kylie. Kylie menoleh kearah Sebastian dan memberikan pandangan kesal.

"Kau akan membuat dirinya membicarakan ini selama seminggu penuh." Kylie menggerutu, Sebastian hanya mengangkat bahunya.

"Kylie Montgomery, aku menunggu penjelasanmu." Seru Taylor kesal. Kylie menarik napas panjang lalu menurunkan tangannya dan memperlihatkan Sebastian kepada Taylor.

"Taylor, perkenalkan ini Sebastian Montez. Sebastian, ini kolega sekaligus teman baikku di New York, Taylor Hugh." Kylie memperkenalkan mereka.

"Hai." Sebastian melambaikan tangannya  sambil tersenyum dan dibalas oleh Taylor.

"Sebastian Montez dari Dream Line?" Taylor bertanya.

"Thas's me." Sebastian lalu berpaling dan mencium puncak kepala Kylie.

"Aku menunggu, Mi amor." Kylie melihat pandangan tak percaya Taylor yang langsung menatapnya.

"Oh girl, kau berhutang banyak penjelasan padaku." sungut Taylor merasa kesal karena tidak tahu apapun.

"Nanti akan aku ceritakan dari A hingga Z dan untuk sekarang aku ingin makan siang terlebih dahulu." Kylie mengambil tasnya.

"Bye, Taylor." Sebastian melambaikan tangannya lalu keluar dari kamera.

"Bye."sahut Kylie lalu mematikan sambungan video call dan memandang Sebastian.

"Kau memastikan hak milikmu ya?" Ia bertanya sebal kepada Sebastian yang tertawa lalu menarik Kylie masuk dalam pelukannya.

"Bukan hanya kau yang bisa menggemparkan para fansmu." Kylie memandang Sebastian dengan pandangan bertanya.

"Apa maksudmu?"

"Aku membaca berita yang membahas tentang acara makan malam kita tempo hari." Sebastian memberitahu Kylie yang langsung mundur dan menatap pria itu dengan kaget.

"Kau membacanya?" Cicitnya, Sebastian mengangguk.

"Yups."

"Oh Tuhan." Erang Kylie sambil menjatuhkan ke dada pria itu, Sebastian menepuk kepala Kylie lembut.

"Maka dari itu kau memberikan like pada foto yang aku posting di media sosialku?" Kylie bertanya, Sebastian mengecup hidung Kylie.

"Smart woman." Kekehnya.

"Ayo kita makan siang sebelum keinginan membunuhmu bertambah besar." gerutu Kylie sambil menatik tangan Sebastian yang masih tertawa.

--------------

"Kau mau makan di mana?" Valentina bertanya kepada Tobias yang masih mengikutinya dalam diam.

"Tobias?" Valentina bertanya sambil menggoncang tangan Tobias yang tersentak lalu memandang Valentina.

"Maaf, apa yang kau katakan?" Tobias bertanya kepada Valentina yang menarik napas panjang. Sangat jelas bahwa pikiran pria itu sedang tidak berada bersama mereka saat ini.

"Aku bertanya kau mau makan di mana?" Valentina bertanya sekali lagi, Tobias mengangkat bahunya.

"Terserah kau saja." Tobias tersenyum kepada Valentina lalu kembali diam.

"Baiklah kita makan di sana saja." Valentina menunjuk satu restoran lalu berjalan menuju tempat yang ditunjuk dengan Tobias di sampingnya. Mereka masuk ke restoran dan memasn makanan.

"Apa kau tahu Sebastian berhubungan dengan Kylie?" Valentina memandang Tobias yang bertanya tentang hubungan kakaknya, ia mengangguk.

"Ya, aku tahu. Hermano membawa Kylie ke rumah kemarin malam." Tobias memandang Valentina dengan kaget.

"Sebastian tidak pernah membawa wanita yang ia kencani ke rumah." Sahut Tobias, Valentina tertawa dan mengangguk.

"Aku pikir Kylie Montgomery bukanlah sekedar teman kencan Hermano." Valentina memberitahu Tobias yang mengerutkan kening.

"Apa maksudmu?" tanya Tobias.

"Itu hanya pemikiranku saja, karena tadi malam Sebastian mengatakan dengan jelas kepada Abuelo dan kakek buyut Kylie -yang datang dari Amerika- bahwa hubungan mereka tidak main-main." Valentina menjelaskan kepada Tobias yang terdiam.

"Aku juga berpikir Hermano jatuh cinta pada Kylie." Tobias menatap Valentina.

"Sebastian tidak akan jatuh cinta." bantahnya, Valentina mengangkat bahunya.

"Awalnya aku juga berpikir begitu tapi setelah melihat betapa Sebastian membela Kylie, jika aku jadi kau akan menarik ucapan itu."

"Sebastian jatuh cinta hanya saja dia belum tahu." Tobias memandang Valentina dengan pandangan lama lalu menarik napas panjang.

"Mungkin kau benar." ujarnya. Valentina tersenyum sombong.

"Aku benar." Valentina menegaskan lalu pandangannya tertuju pada satu titik dan tersenyum lebar.

"Itu mereka, panjang umur. Kylie, h ermano." Valentina sudah melambaikan tangannya untuk memanggil pasangan itu sebelum Tobias sempat mencegahnya. Tobias berpaling dan melihat Kylie tersenyum melihat mereka dan langsung menarik tangan Sebastian.

"Valentina, senang bertemu denganmu." Kylie mencium pipi Valentina lalu berpaling kearah Tobias.

"Hai, tetangga. Kau sudah jarang aku lihat lagi sekarang." Kylie merengut kearah Tobias yang tertawa kecil.

"Maafkan aku, pekerjaanku sedang menumpuk saat ini." Tobias memberikan alasan.

"Kalian mau bergabung?" Valentina bertanya. Kylie memandang Sebastian yang mengangguk lalu menarik kursi dan membantu Kylie duduk sebelum ia duduk disampingnya.

"Kalian sudah memesan?" Sebastian bertanya kepada Valentina yang mengangguk lalu memberi tanda untuk memanggil pelayan.

Tobias berusaha menguatkan hatinya dan memasang wajah santai ketika Kylie dan Sebastian mempertontonkan kemesraan mereka, mereka tertawa bersama Valentina, atau Kylie sekedar menyentuh Sebastian dan bersandar di lengan pria itu atau Sebastian merangkul wanita itu dan mencium pipinya. Ia tidak tahan lagi, Tobias dengan cepat meletakkan garpu dan pisaunya sebelum beranjak berdiri.

"Maafkan aku, aku baru menyadari bahwa aku akan melakukan pembicaraan dengan orang-orang dari Catalunya." Tiga kepala memandangnya dengan pandangan berbeda.

"Aku akan kembali ke kantor duluan. Permisi semua." Tobias tidak menunggu balasan mereka, ia berjalan keluar diikuti pandangan Sebastian,Kylie dan Valentina. Kylie memandang Sebastian yang hanya mengangkat bahunya dan kembali menegak air minumnya.

Sementara itu Valentina memandang Tobias hingga pria itu menghilang dengan kening berkerut lalu berpaling dan menatap Kylie yang tengah berbicara dengan Sebastian. Kemudian satu pemahaman muncul di pikiran Valentina ketika ia menyambungkan semuanya. Ia kembali memandang kearah pintu restoran lalu menarik napas panjang.

Ia benar-benar tidak menyangka.

--------------------

Done ya Chapter ini





Wahhh... Valentina udah menyadarinya ya





Jangan lupa vote dan komennya

Dari Ems si fakir vote






Hope you enjoy read thia Chapter

See you in next WDB






Regards,






Emslenora

Continue Reading

You'll Also Like

422K 22.5K 29
Cerita ini hasil dari re-make Fanfiction saya yang diposting di personal FB. Tokoh utama awal nya Justin Bieber. xx Thanks to him for inspiring me x...
93.4K 18.7K 29
Setelah terjebak dalam drama penculikan, hidup Kylie Montgomery yang tiba-tiba bebas menjadi seperti terkurung dalam penjara. Kakek buyutnya dengan s...
2.2M 10.3K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
757K 49.7K 36
mari bertemu dengan Jordan, Duke of Hasting dan Lady Sophia of Penwood. berlatar belakang kehidupan bangsawan London, Inggris. Akan menjelajahi perja...