HALLO SEMUANYA ....
SEBELUM BACA NIH YA YEOROBUN FOLLOW DULU YUK SAMA VOTE , KOMEN JUGA YA JANGAN JADI SIDER
OH YA KALU SALAH ATAU TYPO BILANG AJA JANGAN SUNGKAN YE SOK KENAL AJA
OKE YA AYANGIEK 💗
HAPPY READING💗💗
*************
🌱🌱
*************
Anu gatel banget tangan mo up satu part gapapa kan ya ueueue
Jaehyun mencoba menghubungin beberapa teman dekat Taeyong tetapi tak ada satupun yang tahu kini keberadaannya, mencoba menghubungin Ten juga tetapi sama jawaban yang Jaehyun dapat
"Akh sialan aku harus mencari ia kemana lagi?" Decak Jaehyun kesal kepada dirinya sendiri
"Satu satunya jalan untuk mencari info adalah mendesak Ten" gumam Jaehyun
Sungguh kepergian Taeyong membuat Jaehyun frustasi, sudah 3 hari setelah kepergian Taeyong Jaehyun tak makan apapun bahkan ia hanya meminum kopi dan kopi untuk begadang mencari lokasi Taeyong
Jaehyun berangkat menuju kediaman rumah Johnny dengan wajah yang kini berantakan, Kantung matanya terlihat jelas menghitam menandakan ia tak tidur atau begadang di malam hari selama beberapa hari
"Yak Jaehyun ada apa dengan dirimu bodoh?" Tanya Johnny yang terkejut melihat temannya dalam keadaan berantakan
"Dimana Ten?!" Tanya Jaehyun sembari memegang dinding rumah Johnny karna ia tak kuat menahan dirinya untuk berdiri
"Masuklah terlebih dahulu" ujar Johnny sembari menuntun Jaehyun masuk kedalam
Johnny mendudukan Jaehyun di ruang tengah rumahnya dan memanggil Ten untuk bertemu dengannya "T-tuan Jaehyun ada apa denganmu?" Tanya Ten terkejut
"Aku hanya ingin bertanya satu hal kepada mu Ten-tolong ceritakan apa yang terjadi dengan Taeyong pada 5 tahun lalu saat bertemu denganku dan anak siapa yang kini hidup bersama Taeyong"
Johnny melirik ke arah Ten "jaehyun sudah sangat berantakan, lebih baik kamu membertahunya sayang" ujar Johnny
"Baiklah"
Ten menatap Jaehyun "sebelumnya tuan aku meminta maaf kepadamu telah meyebunyikan ini"
Jaehyun menatap Ten "katakan cepat"
"Taeyong mengandung anakmu tuan-ia tak pernah berhubunga intim dengan seseorang selai dengan tuan, terlebih setelah tuan pergi Taeyong melahirkan kedua putra kembarnya dan juga... hidupnya sangat hancur, ibunya meninggal dikarnakan sebuah penyakit dan ia hidup sebatang kar sekarang hanya dengan anak anak itu" Ten menjelaskan secara rinci
"Kenapa TIDAK MENGATAKAN SEJAK AWAL?!" Ujar Jaehyun yang meninggikan oktaf suaranya
"Tenangkan dirimu jaehyun"
"Aku sudah mencoba menghubungi tuan dan juga kami berusaha mencari cari dirimu - niatnya hanya memberi tahu tanpa lebih itulah yang di katakan oleh Taeyong, ia juga sempat ingin mengugurkan kandungannya -"
Belum selesai Ten berbicara Jaehyun sudah melangkahkan kakinya menuju keluar rumah, di sisi lain Ten dan Johnny saling bertatapan "Jaehyun sangat berantakan"
"Aku salah menyembunyikan ini hiks maafkan aku maafkan aku ini "
"Tidak sayang ini bukan salahmu"
**********
Jaehyun sudah menjalankan mobilnya dan menelpon
"Ah iya maafkan aku tuan nakamoto tidak bisa menghantarkanmu"
"...."
"Iya tuan sebisa mungkin aku akan berkunjung"
"...."
"Iya tuan sekali lagi maaf"
Jaehyun memberhentikan mobilnya di sebuah cafe dan langsung menerobos masuk "aku ingin bertanya kepada kalian" ujar Jaehyun yang membuat beberapa pegawai terkejut
"HUA SI TUAN KOPI PAHIT!"
"Hei lisa kau ini-ada apa tuan?" Tanya seorang pegawai
"Apakah kalian tahu kemana perginya Taeyong"
"Anda siapanya ya tuan?"
"Aku sepupunya" ujar Jaehyun berbohong
"Ah itu-katanya Taeyong sedang berpergian ke desa di busan tuan bersama pemilik minimarket di sebrang jalan sana- ya kulihat pagi buta sekali" ujar lisa kepada jaehyun
"Memangnya kau sepupu dari mana nya tuan? Tak mirip sama sekali"
"Bukan urusanmu-dan terimakasih"
Jaehyun langsung keluar dari cafe itu "HIH SIALAN PEMUDA HIDUP PAHIT" teriak lisa dari dalam sana yang mungkin terdengar oleh Jaehyun
Jaehyun di dalam mobil kembali menelpon seseorang dan mendegarkannya dengan mode speaker
"Cari tahu tentang pemilik minimarket di persimpangan seoul"
"baiklah-eh apa? Bukankah itu milik mingyu adik dari perusahaan scoups company"
"Intinya cari dia sedang berada di mana sekarang!"
"Baiklah baiklah tunggu sebentar"
Jaehyun menunggu jawaban dari sang penerima telpon "ketemu!"
"Benarkah? Dimana ia sekarang?"
"Busan lebih tepatnya busan desa bagian paling ujung sana -memangnya ada apa? Kau ingin ke sana?"
"Bukan urusanmu hyunjin"
"Sudah ku bantu bukannya terima kasih malah di skak begini"
Setelah berhasil mendapatkan lokasi keberadaan Mingyu, Jaehyun langsung menuju busan walau keadaannya benar benar berantakan bahkan selama perjalanan Jaehyun sempat beberapa kali hampir menabrak mobil di depannya
Dengan kepala yang sangat pening dan juga kunang kunang jaehyun tetap memakasakan dirinya, hujan pun turun secara deras perjalanan Jaehyun tetap ia lakukan bahkan haripun sudah mulai gelap
Jaehyun sama sekali tak mampir ke minimarket untik membeli minum apapun yang di pikirannya hanya keberadaan Taeyong sekarang
Setelah sampai di pedesaan kurang lebih jaehyun menempuh waktu yang cukup lama, jaehyun tiba di sebuah pedesaan dan menanyakan para penduduk
"Permisi ahjuma - dimana pusat perdesaan ini?" Tanya jaehyun yang berada di dalam mobil
"Oh kau tinggal lurus saja nak "
Awalnya hujan reda tetapi rintik hujan mulai turun lagi, cuaca semakin dingin begitu dengan hawa dinginnya pedesaan
Ketika jaehyun hendak pergi berjalan lurus untuk menuju pusat perdesaan ia meihat anak kecil bermain di luar
"Seperti jeno" ujar jaehyun
Sembari melihat anak kecil itu hujan pun semakin deras, jaehyun melihat sang anak itu di suruh masuk oleh orang tuannya
"Seperti nya itu taeyong? Tapi apakah mungkin?"
Jaehyun kembali menghubungin hyunjin untuk melacak keberadaan mingyu
HYUNJIN
Bisa kau kirimkan alamatnya secara jelas?:
:📍location
:kurang lebih dia berads di situ
Jaehyun langsung mengecek alamat itu "benar ini dia"
Jaehyun mencari payung di mobilnya tetapi tidak ada, alhasil jaehyun pergi menuju rumah itu tanpa menggunakan payung di tengah hujan yang kini semakin deras
(Kasian banget ga si si jaehyun? Saking ngejarnya taeyong)
Tok tok tok
"Permisi" ujar Jaehyun sembari mengetuk pintu
Badan yang kini menggigil akibat hawa dingin yang ia rasakan terlebih perutnya kini semakin sakit karna tidak adanya asupan apapun di dalam tubuh jaehyun
Seseorang membukakan pintu "paman jaehyun?" Ujar anak kecil itu
"APPA ADA PAMAN JAEHYUN!" Teriak jeno
Wajah jaehyun terukir dua lesung pipinya dan juga senyum bulan sabit, jaehyun menyamakan tingginya dengan jeno dan mengusap pipi jeno
"Paman kenapa hujan hujanan ?"
Seseorang menghampiri jeno dan menarik tangannya
Bam!
Baru saja jaehyun mengelus pipi jeno pintu itu kembali tertutup dan menampakan jaehyun yang kini sedang terdiam di hadapan pintu
"Taeyong kumohon aku hanya ingin berbicara sebentar saja" ujarnya sembari mengetuk pintu itu
**********
Taeyong yang telah mengurus mark dan memberi obat kepada mark karna badan mark sudah dua hari mengalami demam
Seusai makan malam, taeyong terduduk sembari membantu bibi hyuna yang tak lain adalah bibi dari mingyu
"Sepertinya ada yang mengentuk pintu" ujar bibi hyuna
"Jeno tolong bukakan sayang" ujar taeyong
"Tapi siapa yang datang malam malam di saat hujan deras seperti ini?"
"Baik appa" ujar Jeno dan pergi menuju pintu itu
Betapa terkejutnya jeno melihat sosok pria dengan baju basah kuyup beserta bibir yang kini kian memucat "paman jaehyun?"
Jaehyun menyamakan tingginya dengan jeno dan mengusap pipi jeno "APPA ADA PAMAN JAEHYUN!" Teriak jeno
Dengan cepat taeyong mendengar suara teriakan jen langsung menuju pintu dan menarik tangan sang anak kemudian dengan cepat ia menutup pintuserta menguncinya
"Taeyong kumohon aku hanya ingin berbicara sebentar denganmu"
Taeyong hanya terdiam di balik pintu sana "appa... kenapa appa sangat jahat kepada paman jaehyun?" Tanya jeno yang kini matanya sudah berkaca kaca
"Sayang dia lah yang jahat kepada kita bukan kita yang jahat-appa hanya melindungin nono"
Jeno menggelengkan kepalanya "tidak! Paman jaehyun bukan olang jahat appa-appa yang jahat " ujar jeno sembari meneteskan air matanya
"Nono ga bo- jeno!" Jeno berlari menjauhi taeyong sedangkan di luar jaehyun masih saja meneriaki nama taeyong di tengah hujan yang kian derasnya
Bibi hyuna datang menghampiri taeyong dan mendengar suara pria itu "apakah itu pria yang kau ceritakan itu lee?" Tanya hyuna
"Iya bi-ku sangat takut" hyuna mengusap punggung taeyong
"Niat dia baik kepadamu bahkan rela datang di tengah malam dengan hujan deras seperti ini- buka kanlah lee"
"Tidak bi-aku takut"
Jaehyun terus meneriaki nama taeyong sampai akhirnya
Bruk!
Suara seperti benda terjatuh bersamaan dengan berhentinya suara jaehyun yang meneriaki nama taeyong
"Suara apa itu? Lee cepat bukakan !" Ujar bibi hyuna
"Itu hanya kucing bibi dia pasti juga sudah pergi"
Taeyong kini mementingkan egonya, ya egonya yang kini sedang dalam fase sangat tinggi membuat ia tak terbuka hatinya sedikitpun
"BUKA LEE BUKA ATAU KAU MENYESAL TANPA MENGETAHUI APA YANG TERJADI" ujar bibi hyuna panik
Taeyong membuka pintu tersebut, betapa terkejutnya taeyong sampai ia berhasil membulatkan bola matanya hebat seakan tak percaya akan apa yang terjadi
"TUAN!"
TBC
sumpah niat mau tobat anjir tapi ah sudahlah tangan gua gatel ga nulis . . .
Tadinya mau banyak banyak doa buat ujian eh malah ah sudahlah
Kalian jaga kesehatan juga ya jagan samoe sakit sakit okei vitamin jangan lupa di minum setey helti terus ya