Where Dreams Begin (Kylie#2)...

By emslenora

156K 24.3K 3.2K

Perkataan Kylie yang bersumpah untuk membuktikan kepada Dante bahwa ia bisa bahagia dengan caranya sendiri me... More

Where Dreams Begin (Kylie#2)
Cast
Prolog
Move On
New Journey For Kylie
Good Morning, Neighbor
Love At The First Sight
The Healing Process
Carmen El Agua
Deja Vu With Happy Ending
Season Of Love
The Power Of Kylie Montgomery
La Alhambra
Because Of One Picture
Past And Future
Meet The Another Clan Leader
Will You Date Me?
You Deserve To Be Fighting For
Ceasefire
I Know You Adore Her
Welcome To Granada, Mr. Turner
Nice To Meet You, Sir
She Lied To You
My Love, My Life, My Wife Soon
Someone Will Come For You
Move To Another Place
Will You Marry Me?
Epilog : Where Dreams Begin
Ems Note - Open PO

Who 'the hell' Are You?

4.7K 835 156
By emslenora

Update....






Update...





Update...




Ready??




Happy Reading

-------------------

New York, United States

"Halo." Taylor menyapa ketika ponselnya berdering.

"Hai, Taylor. Ini Valentina Montez." Taylor meletakkan pulpen yang dipegangnya lalu bersandar di kursi kerjanya.

"Hai, ada yang bisa aku bantu?" Tanya Taylor.

"Ya, maafkan aku menganggu. Aku akan kembali ke Granada dalam beberapa hari karena detail yang aku urus hampir rampung di sini." Valentina menarik napas pelan.

"Aku mendengarkan."

"Ada perusahaan yang akan dipakai untuk keperluan gedung sekolah. Aku tahu ini berkaitan dengan Drema Line. Tapi Mr. Tristan Montgomery secara spesifik mengatakan untuk melibatkan kantormu-"

"Sure, kau mau kita bertemu?" Taylor bertanya kepada Valentina yang menarik napas lega.

"Kau bisa? Aku sedang dalam perjalanan makan siang dengan mereka sekarang." Ia memberitahu Taylor yang tertawa kecil.

"Baiklah, kirimkan alamatnya padaku dan aku akan sampai dalam setengah jam." Taylor mendengar seruan senang Valentina.

"Oh, terima kasih Taylor. Kau dan Kylie adalah partner kerja yang paling aku senangi. Baiklah. Aku akan mengirimkan alamatnya padamu." sahut Vlaentina senang lalu mengakhiri pembicaraan.

Beberapa menit kemudian Valentina melangkah masuk kesebuah retoran yang menjadi favoritnya selama di New York. Seorang kepala pelayan mendatanginya sambil tersenyum.

Senorita Montez, Welcome."

"Apakah mejaku telah siap?" Ia bertanya  kepada Hardy yang mengangguk lalu membawa Valentina ke meja yang pribadi, tidak terlalu terbuka tapi juga mendapatkan akses untuk melihat kemanapun.

"Anda ingin minum apa?" Hardy bertanya kepada Valentina yang duduk kemudian menggeleng.

"Aku minta air putih dingin untuk awalan." Hardy mengangguk.

"Sebentar lagi akan ada beberapa orang yang akan datang untuk bertemu denganku." sambung Valentina. Hardy mengangguk.

"Saya yang akan langsung mengantarnya pada Anda." Valentina tersenyum lalu mengucapkan terima kasih.

Ia menarik napas panjang dan kemudian mengambil ponselnya, tangannya bergerak menuju aplikasi instagram dan membuka akun milik Tobias Salvadore. Pria itu hanya memposting satu foto di akunnya. Valentina melihat Tobias berada di samping Kylie tengah tertawa senang. Ia tidak menghitung berapa kali sudah ia membuka dan melihat foto Tobias Salvadore, pria yang ia kagumi secara diam-diam. Pria yang selalu berada dibelakang Sebastian, kakak tirinya.

"Valentina Montez?" Sapaan itu membuat Valentina dengan cepat mematikan ponselnya dan mengangkat kepalanya, Ia berdiri sembari mengulurkan tangannya.

"Jack White?" Ia bertanya kepada pria yang berdiri di hadapannya. Pria itu menggeleng.

"Dante Turner. Jack White adalah partnerku. dia sedikit berhalangan hadir hari ini karena ada sedikit urusan di D.C." Valentina mengangguk lalu menunjuk kearah kursi yang terletak di hadapannya, mempersilahkan Dante untuk duduk.

"Kita akan menunggu satu orang lagi, kalau kau tidak keberatan." Dante melepaskan kancing jasnya lalu menyilangkan kakinya dengan santai.

"Tidak, aku tidak keberatan sama sekali." Pria itu tersenyum simpul.

"Aku berterima kasih karena kau memasukkan kami dalam slot-mu, aku tahu perusahanmu sedang happening pada saat ini." Valentina berkata kepada Dante yang tertawa kecil.

"Ketika melihat dimana perusahaanmu berada, Jack dan aku berpikir kenapa tidak untuk memperluas bisnis kami hingga keluar Amerika." sahut Dante lalu mengangguk berterima kasih keapda pelayan yang menuangkan minuman ke gelasnya.

"Aku atau Jack nanti akan datang untuk melihat apa saja yang diperlukan sebelum kami memtuskan untuk mengirim barang kami." Ia menjelaskan kepada Valentina yang mengangguk.

"Berarti kita akan bertemu di Granada nanti."

"Kapan kau akan kembali?" Dante bertanya.

"Mungkin dalam beberapa hari, pekerjaanku untuk menemui orang-orang di New York telah selesai. Aku hanya tertahan dengan klienku yang ini, mereka sangat kopereatif tapi aku tahu mereka juga menuntut kesempurnaan." Valentina tertawa kecil.

"Aku mengerti."

Sementara itu di pintu masuk restoran Taylor tengah memberikan nama Valentina Montez kepada seorang pelayan.

"Mari Miss, saya akan mengantar Anda kepada Valentina Montez." Hardy langsung mendatangi Taylor yang tersenyum terima kasih dan mengikuti langkah kaki Hardy.

Ia mengerutkan kening ketika dari kejauhan ia melihat Valentina duduk mengobrol bersama seorang pria yang tampak familiar, mereka berdua berpaling ketika Hardy dan dirinya mendekat. Taylor dapat melihat keterkejutan di wajah Dante Turner ketuka melihat dirinya.

"Kau pasti bercanda bukan?" Umpat Taylor tak percaya. Dante dengan cepat berdiri.

"Taylor?"

Valentina memandang mereka berdua kemudian berdiri dan berdiri di samping Taylor yang masih memberikan tatapan tak suka kearah pria yang ada di hadapannya.

"Taylor, perkenalkan ini adalah Dante Turner. Perusahaannya yang akan mengambil alih untuk sistem keamanan di gedung sekolah." Valentina mengerutkan kening ketika melihat Taylor masih berdiri tak bergerak.

"Kalian saling kenal?" Pertanyaan itu membuat Taylor dan Dante berpaling kearahnya.

"No."

"Yes."

Dua jawaban berbeda membuat Valentina kembali memandang mereka secara bergantian.

"Bisakah kita duduk terlebih dahulu?" Valentina mengambil jalan tengah. Taylor memandang Valentina lalu menarik napas panjang kemudian duduk disamping Valentina yang telah memanggil pelayan untuk mengisi gelas Taylor.

"Dante Turner adalah perwakilan dari perusahaan-"

"Aku tahu siapa dia." Taylor memotong ucapan Valentina sambil mendelik sebal kearah Dante yang duduk dengan canggung. Taylor memandang Valentina.

"Aku tahu kerja sama ini sangat berarti. Tapi bisakah kita mengganti perusahannya dengan perusahaan lain?" Taylor bertanya blak-blakan kepada Valentina yang menatapnya kaget.

"Taylor, aku tahu kita mempunyai masalah tapi bukankah kita bisa memisah-"

"Semuanya saling berkaitan Mr. Turner. Aku saja tidak mau kau beredar di sekitarku, apa lagi Kylie." Semprot Taylor yang langsung membungkam ucapan Dante. Taylor kembali memandang Valentina yang masih memberikan pandangan bertanya.

"Aku ingin sekali mengikuti ucapanmu, tapi perusahaan mereka yang terbaik saat ini dan kontrak sudah di tandatangani." Valentina meringis.

"Shit." Umpat Taylor lalu menegak air putih dari gelasnya hingga habis.

Ini akan menjadi bencana!

"Aku langsung mengambil mereka karena selama ini kau tidak pernah memprotes dan aku pikir-" Valentina mencoba menjelaskan kepada Taylor yang sekarang memijat keningnya.

"Aku mengerti. Maafkan aku telah menempatkamu dalam posisi sulit, silahkan lanjutkan kerja sama ini." Taylor berpaling kearah Valentina yang akhirnya tersenyum lalu mengangguk.

Taylor tidak mendengarkan pembicaraan Valentina dan Dante ketika pikirannya sibuk tertuju kepada Kylie dan berdoa semoga wanita itu tidak membunuhnya jika mengetahui hal ini. Setelah satu jam berbicara Valentina bangkit berdiri samabil tersenyum puas.

"Aku harus pergi untuk membereskan barang-barangku. Aku harap kita akan bertemu secepatnya." Valentina memandang Taylor yang etrsenyum lalu memeluk Valentina.

"Aku akan secepatnya mengunjungimu di Granada." Taylor berkata kepada Valentina yang mengangguk lalu berpaling kearah Dante sembari mengulurkan tangannya.

"Sampai jumpa lagi, Mr. Turner." Dante membalas uluran tangan Valentina yang kemudian beranjak pergi. Taylor dengan cepat mengambil tasnya dan hampir menyusul Valentina ketika merasakan tangannya di tahan oleh Dante.

"Taylor, bisakah kita berbicara sebentar?" Dante bertanya kepada Taylor yang masih berdiri bergeming.

"Tidak ada yang perlu di bicarakan, Dante." Taylor menyentak tangannya agar terlepas dari pegangan Dante sebelum beranjak pergi.

"Aku mencintainya, Taylor." Kalimat itu yang membuat Taylor berhenti lalu berbalik, Wanita itu berjalan cepat menghampiri Dante sembari mengangkat tangannya.

Plak!

Suara tamparan itu membuat beberapa pelayanberpaling kearah mereka.

"Kau pikir kau siapa? Hingga berani-beraninya kau mengatakan kau mencintai Kylie?" Desis Taylor marah.

"Pada waktu itu ia merendahkan drinya untuk memohon padamu, kau mengacuhkannya. Sekarang kau dengan santai mengatakan bahwa kau mencintainya?" Dante terdiam mendengar kemarahan Taylor.

"Kau tidak pantas untuk Kylie, dulu ataupun sekarang." sambung Taylor lalu melirik cincin yang ada di jari Dante.

"Kenapa kau tidak mengurus keluargamu daripada kau sibuk mengurusi Kylie. Dia baik-baik saja, dia bahagia. Lebih bahagia daripada yang kau pikrikan tentang dirinya." Setelah mengatakan hal itu Taylor berbalik dan berjalan pergi meninggalkan Dante.

--------------------

"Baiklah, Senora Matinez. Aku akan datang untuk melihat pekerjaanmu" Kylie berbicara di telepon dengan seorang wanita yang dikenalkan Paloma padanya.

"Si, aku akan mencari waktu dalam minggu-minggu ini." sambung Kylie lalu menoleh ketika pintu rang kerjanya diketuk. Ia melihat dengan terkejut siapa yang berdiri diambang pintu.

"Baiklah, Adios, Senora." Kylie meletakkan gagang teleponnya lalu memutar kursinya.

"Tobias, sedang apa kau di sini?" Pria itu menegakkan dirinya lalu berjalan masuk ke ruang kerja Kylie.

"Aku berada di area sini lalu memutuskan untuk menemuimu. Kau terlalu sibuk untuk bertemu di tangga apartemen ketika pulang kantor." Tobias menarik kursi yang ada di hadapan Kylie melihat wanita itu tersenyum kecil.

"Ya,sedikit lebih sibuk dengan pembangunan sekolah yang sudah dimulai lalu kami sudah mulai mencari beberapa orang lokal yang akan membantu kami." Kylie menjelaskan kepada Tobias.

"Kau sudah makan siang? Aku kelaparan." Tobias bertanya kepada Kylie yang melirik jam tangannya.

"Aku mempunyai waktu satu jam." Ia memandang Tobias dengan ragu. Pria itu bertepuk tangan lalu berdiri.

"Satu jam sudah sangat cukup, kita bisa mencari restoran terdekat." Kylie menyambar tasnya lalu berjalan keluar. Mereka bertemu dengan Paloma dan melihat wanita itu tersenyum.

"Kalian akan pergi?" Kylie memandang Paloma lalu mengangguk.

"Ya, kami akan makan siang. Kau mau ikut?" Paloma menggeleng ketika Kylie menawarkan dirinya.

"Tidak, mungkin lain kali. Ada pekerjaan yang harus aku urus." Ia memberikan alasan. Kylie mengangguk.

"Bailah kalau begitu, aku akan kembali dalam satu jam." Kylie memberitahu Paloma, Tobias melambaikan tangannya lalu mengikuti Kylie keluar dari gedung kantornya.

"Ayo, kita kearah sini." Tobias memberikan petunjuk arah kepada Kylie, mereka berjalan menuju kejalanan yang sering dilalui Kylie ketika ia membeli makan siang.

"Jadi bagaimana dengan pembangunannya? Apakah berjalan lancar?" Kylie bertanya kepada Tobias yang mengangguk.

"Sangat lancar, para pekerja sudah mulai menjebol tembok dan menambahkan pondasi. Jangan khawatir, Sebastian menancapkan mata elangnya ke pembangunan itu." Tobias memberitahu Kylie yang mengangguk.

Ia sudah tidak pernah bertemu lagi dengan Sebastian semenjak mereka makan malam bersama waktu itu, Kylie disibukkan dengan pekerjaannya dan beberapa kali Paloma yang ia kirim untuk memeriksa gedung sekolah itu.

"Bagaimana perasaanmu setelah tinggal cukup lama di Granada?" Tobias bertanya kepada Kylie yang tertawa senang.

"Seperti di rumah." jawabnya sambil menarik napas panjang.

"Aku senang mendengarnya. Kau mau makan di sini?" Tobias berhenti disebuah kafe kecil, Kylie memandang sekilas lalu mengangguk.

"Boleh, ayo kita coba." Tobias mendorong pintu kafe hingga terbuka lalu mempersilahkan Kylie masuk terlebih dahulu. Mereka tidak melihat ketika mobil Sebastian melewati mereka.

------------------

"Baiklah, aku akan menemuimu besok pagi." Sebastian berbicara melalui telepon kemudian mengakhirnya. Ia sedang dlaam perjalanan menuju kantor Kylie. Beberapa minggu ini, ia disibukkan dengan pekerjaannya yang menumpuk sehingga tidak mempunyai waktu untuk mengajak Kylie bertemu.

Hari ini setelah pertemuannya dengan Fernando, ia memutuskan untuk menemui Kylie di kantor. Sebastian menghentikan mobilnya di depan gedung kantor Kylie dan berjalan keluar. Kantor tampak lenggang di jam makan siang. Sebastian baru saja akan menaiki tangga menuju ruangan Kylie ketika mendengar namanya dipanggil.

"Mr. Montez?" Ia berbalik dan melihat Paloma tengah menatapnya dengan kening berkerut.

"Aku ingin bertemu dengan Ms. Montgomery. Apakah dia ada?" Sebastian bertanya, Paloma meringis kecil lalu menggeleng.

"Kylie baru saja keluar makan siang dengan Tobias Salvadore." Paloma memberitahu Sebastian yang terdiam lalu mengangguk.

"Dengan Tobias? Baiklah kalau begitu, terima kasih." Sebastian kemudian berjalan keluar menuju mobilnya.

Tobias bersama Kylie?

Sejak kapan?

Sebastian menumpangkan kedua tangannya di atap mobil sembari mengerutkan keningnya. Tidak ada yang salah dengan itu, mereka kenal karena tinggal di satu lantai yang sama. Sebastian menarik napas panjang sebelum membuka pintu mobil dan bergegas masuk.

Ia akan mencari waktu yang lebih tepat untuk bertemu dengan Kylie.

---------------------

Done ya Chapter ini





Dante kau sudah tereliminasi baru bilang cinta 🤣

kena gampar kan







Jangan lupa vote dan komennya

Dari Ems si fakir vote





Hope you enjoy read this chapter

See you in next WDB






Regards,






Emslenora

Continue Reading

You'll Also Like

274K 1.2K 11
Vieny terpaksa harus membatalkan pertunangannya dengan Adrian setelah mendengar pembicaraan pria itu tanpa sengaja. Tujuh tahun kemudian, takdir mem...
93.4K 18.7K 29
Setelah terjebak dalam drama penculikan, hidup Kylie Montgomery yang tiba-tiba bebas menjadi seperti terkurung dalam penjara. Kakek buyutnya dengan s...
467K 60.4K 56
Lima tahun lalu kehidupan Maxmilian Lylod hancur saat Isabel, istri yang baru di nikahinya selama sepuluh hari meninggal di depan matanya, Max beruba...
2.1M 9.8K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...