Li Xian Empress

By saskavirby

1.2M 142K 4.3K

Rank #1 Permaisuri 28 Juni 2020 Rank #3 reinkarnasi Agustus 2020 Dia di bunuh secara keji oleh saudara tiriny... More

PROLOG
1. Kehidupan kedua
2. Proses yang mengangumkan
3. Waktunya tiba
4. Memanah
5. Kuda yang mengamuk
6. Kunjungan pertama kali dari Putra Mahkota
7. Keberangkatan
8. Kedatangan Putra Mahkota
9. Pemberontak
10. Perjalanan menuju Istana
11. Keterkejutan penghuni istana
12. Kesialan
13. Kissing
14. Teh Melati
15. Yihua
16. Pria misterius
17. Fakta di balik kebencian
18. Tamu tak di undang
19. Merenung
20. Dia aneh
21. Ungkapan hati
22. Pembicaraan dengan Shizhu
23. Perang
24. Perang 2
25. Tahanan
26. PURA - PURA
27. Kamu adalah aku
28. Awal Pembalasan
29. Taman bungaku
30. Hukuman
31. Kesialan berbuntut keberuntungan
32. Ku harap kau bersabar lebih sedikit
33. Selir Xu Yenn i
34. Tangkap
36. Sergapan paksa
37. Tagihan Hadiah
38. Celaka Mencelakai
39. Celaka Mencelakai 2
40. Selidik
41. Eksekusi
42. Tidak bisa menolak perintahmu
43. Dia Ayahku?
44. Kenapa harus ada Selir di dunia ini???
45. Kedai Yin Ann
46. Penginapan
47. Putra dan Putri Mahkota
48. Rencana lainnya
49. Itu bagian dari rencana
50. Time too.. pembalasan
51. Tentang perjodohan
52. Pesta
OPEN PO

35. Shi Zhu hamil?

13.5K 1.8K 129
By saskavirby

°√°

Kenyataannya, hampir lewat tiga hari namun Liu Xing Sheng sama sekali tidak mengunjungi Li Xian di kediamannya, selama itu pula Li Xian tidak melihat Liu Xing Sheng dimanapun, entah dimana pria itu berada, apa yang sedang terjadi, apa yang dilakukan, dia tidak tahu, membuat Li Xian frustasi.

"Linda, apa yang sebenarnya terjadi? Dimana Liu Xing Sheng berada?" cetus Li Xian nampak frustasi.

Linda melotot. "Putri, jangan sembarangan menyebut nama Yang Mulia Putra Mahkota," peringatnya.

Li Xian menyipit tajam.

"Yang Mulia sedang mengerjakan tugas yang diberikan Kaisar, sepertinya tugasnya terlalu banyak, Putri. Terbukti bahwa Yang Mulia Putra Mahkota tidak keluar dari ruang bacanya selama seharian," tutur Linda menjelaskan.

Li Xian bergeming. 'Sesibuk itukah pekerjaannya?'

"Putri, saya dengar Yang Mulia ada masalah pencernaan, bagaimana kalau anda buatkan sesuatu untuknya?" saran Linda kemudian.

"Kau yakin?"

Linda mengangguk cepat. "Benar, Putri, apa perlu saya buatkan sup untuknya?"

"Tidak perlu," tolak Li Xian membuat Linda terdiam. "Aku akan membuatnya sendiri," imbuhnya yang seketika membuat wajah Linda tersenyum senang.

*

Li Xian menghembuskan nafas panjang saat berdiri tepat di hadapan ruang baca yang biasa digunakan Liu Xing Sheng. Setelah pintu terbuka, dia segera masuk perlahan dan melongok mencari keberadaan Liu Xing Sheng.

Ternyata pria itu tengah duduk dengan membaca buku, tapi, ada yang berbeda. Li Xian segera menghampiri, dia tersenyum saat menyadari bahwa Liu Xing Sheng tengah tertidur dalam posisi duduknya.

Li Xian meletakkan nampan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan suara, mengambil duduk di samping Liu Xing Sheng, menumpu wajahnya di meja dan memperhatikan wajah Liu Xing Sheng yang terlelap. Sudahkah dia katakan bahwa Liu Xing Sheng merupakan spesies langka yang sangat indah dalam wujud manusia.

Beruntung bahwa di hadapannya saat ini bukanlah ... mantan tunangannya dan memilih Shizhu dan membunuhnya, meskipun wajah mereka tidak bisa dibilang berbeda, hanya manik mata yang membedakannya. Jangan lupakan aura yang berbeda dari cara tatap kedua pria itu, dia lebih menyukai Liu Xing Sheng. Andaikan di kehidupan sebelumnya dia bertemu dengan Liu Xing Sheng, pasti dia akan jatuh cinta pada pria itu bukan dengan ...

"Sudah puas menatapku."

Li Xian terperangah mendengar suara itu, suara dari pria di hadapannya, dia mengerjap dan menegakkan punggungnya. "A-ku tidak melakukannya," sanggahnya.

Liu Xing Sheng tersenyum kecil. "Kau merindukanku?" godanya.

Li Xian mendelik. "Tidak."

Liu Xing Sheng tersenyum saja melihat Li Xian yang salah tingkah. "Apa yang kau lakukan, hm?"

Li Xian menggeleng, kemudian meletakkan nampan di depan Liu Xing Sheng. "Aku membuatkan sup sarang walet untukmu, ini baik untuk pencernaan."

"Kau membuatnya sendiri?"

Li Xian mengangguk. "Tentu saja, siapa yang bisa aku andalkan untuk membuat sup terenak di sini?" guraunya.

Liu Xing Sheng tertawa ringan, mulai menyendok sup dan memakannya, dia mengangguk-angguk untuk mengekspresikan komentarnya terhadap makanan Li Xian.

"Kau tidak perlu mempersulit dirimu sendiri, biarkan para pelayan yang melakukannya," ucap Liu Xing Sheng kemudian.

"Aku tidak mempermasalahkan hal itu, aku sering melakukannya di kehidupan sebelumnya, dan aku menyukainya," balas Li Xian.

"Aku hanya tidak ingin kau lelah," tanggap Liu Xing Sheng mengusap kepala Li Xian.

Li Xian mengangguk saja. "Apa pekerjaanmu sangat banyak?" tanyanya melihat tumpukan buku yang sepertinya sudah dibaca oleh Liu Xing Sheng.

"Hanya membaca beberapa laporan dari para menteri."

"Aku dengar kau tidak keluar kamar selama hampir sehari penuh, itu membuktikan bahwa tugasmu sangat banyak dan berat, apa yang bisa aku bantu?"

Liu Xing Sheng tersenyum lebar. "Ternyata kau sungguh merindukanku," godanya.

Li Xian mengerucut sebal. "Itu karena kau tidak pernah mengunjungiku," gumamnya pelan dan masih bisa di dengar oleh Liu Xing Sheng.

"Aku berencana mengunjungimu setelah menyelesaikan pekerjaan ini," balas Liu Xing Sheng.

Suasana mendadak hening, Liu Xing Sheng dan Li Xian terdiam dengan netra yang saling menatap, hingga perlahan Liu Xing Sheng mendekat untuk mengikis jarak, sedikit lagi bibir keduanya bertemu, bahkan Li Xian sudah menutup matanya.

"Lapor, Yang —"

Ming Hao yang terkejut segera membalik tubuhnya saat tak sengaja melihat Putra Mahkota dan Putri Mahkota hampir berciuman, dia benar-benar merasa bersalah.

Sedangkan Li Xian tampak memalingkan wajahnya karena malu, sementara Liu Xing Sheng menyorot tajam pada Ming Hao yang sudah merusak kegiatannya.

"Maafkan saya, Yang Mulia, saya akan undur diri," pamit Ming Hao gugup.

"Ada apa?" percayalah bahwa nada bicara Liu Xing Sheng mampu membuat bulu kuduk Ming Hao berdiri.

"Saya sudah mendapatkan informasi mengenai pria itu, Yang Mulia."

"Aku pergi dulu," ucap Li Xian hendak berdiri, namun Liu Xing Sheng menahannya.

"Aku akan mengunjungimu nanti," bisik Liu Xing Sheng mengecup kecil pipi Li Xian yang merona, dan sepertinya setelah itu akan semakin merona.

Ming Hao menunduk saat Li Xian berjalan melewatinya.

"Katakan," titah Liu Xing Sheng dingin.

Minghao berbalik dan menyengir, merasa tak enak akan tindakannya yang masuk begitu saja ke dalam ruangan Putra Mahkota, meskipun sebelumnya itu tidak masalah. Dia berdehem. "Pria itu adalah Xu Feng, Yang Mulia. Saudara dari Selir Yenn i yang selamat saat kebakaran, dia berkelana untuk membentuk sebuah pasukan yang dijuluki Elang Hitam, pasukannya hampir ada di setiap kota, dan mereka selalu berpindah tempat untuk mencari anggota baru. Banyak dari kerajaan lain yang meminta mereka untuk menumpas peperangan, dan seperti yang anda duga, Xu Feng dan Selir Yenn i bekerja sama untuk menjadi pemberontak yang ingin menggulingkan kekaisaran Hongling.

Liu Xing Sheng bergeming mendengarkan penjelasan dari Ming Hao.

"Mata-mata kita masih terus mengawasi pergerakan mereka, sepertinya mereka akan turut dalam peperangan dengan negeri Hongzhi, siapa yang meminta mereka belum bisa dipastikan, Yang Mulia," Ming Hao menambahi.

Liu Xing Sheng nampak berfikir. "Kita tidak berhak ikut campur dalam peperangan itu, tapi, kita harus menangkap Xu Feng," tuturnya. Dia mendongak. "Kau tahu apa yang harus dilakukan bukan?" tanyanya tersenyum tipis.

Ming Hao mengangguk. "Segera laksanakan, Yang Mulia."

***

Saat jamuan makan malam bersama Kaisar, Li Xian terheran karena tidak melihat kehadiran Yenn i di sana, dia melirik ke arah para penghuni meja panjang yang nampak tenang. Dia menjadi heran, kenapa Kaisar tidak menanyakan keberadaan Yenn i?

Apa di antara mereka berenam hanya dirinya yang tidak mengetahui keberadaan Selir Yenn i, terbukti bahwa mereka tidak ada yang bertanya.

Dalam keadaan yang hening tiba-tiba Shi Zhu merasakan mual. Sebagai informasi bahwa Liu Xing Sheng sudah cukup untuk memberikan hukuman bagi Shi Zhu, dan sudah mengeluarkannya dari penjara.

"Selir Shi, apa yang terjadi denganmu?" tanya Permaisuri khawatir.

Shi Zhu menggeleng. "Tidak tahu, Yang Mulia, tapi, akhir-akhir ini saya merasa mual saat mencium bau masakan tertentu."

Permaisuri tampak berseri. "Apa mungkin kau tengah mengandung? Dulu saat mengandung Sheng'er aku juga seperti itu," ungkapnya yang seketika membuat keadaan dalam meja semakin senyap.

"Apa itu benar, Selir Shi?" tanya Kaisar yang juga nampak senang.

Shi Zhu mengerjap bingung. "A— saya juga sangat mengharapkan hal itu, Yang Mulia," tanggapnya tersenyum.

Sedangkan Li Xian memasang wajah datarnya saat melihat Shi Zhu yang seakan mengejek padanya, dia melirik ke arah Liu Xing Sheng yang nampak biasa saja. 'Buaya darat,' umpatnya dalam hati.

"Kau harus menjaga calon cucuku dengan baik, Selir Shi. Sheng'er kau harus menjaga Selir Shi dengan baik," perintah Kaisar.

Liu Xing Sheng mendongak, tidak merespon apapun akan perintah Kaisar, dan saat melihat ke arah Li Xian, bisa dia lihat ada kilatan api dari manik hitam teduh itu mengarah padanya, dia hampir tertawa lepas.

*

"Putri, jangan dipikirkan, saya yakin kalau Selir Shi tidak mengandung, pasti dia hanya pura-pura," oceh Linda waktu itu.

Li Xian terdiam.

"Bahkan Yang Mulia Putra Mahkota tidak pernah menyentuhnya, bagaimana mungkin dia bisa hamil? Dia pasti membual," oceh Linda lagi.

"Dasar buaya darat! Liu Xing Sheng pembohong! Murahan!" cetus Li Xian kesal.

Linda melotot. "Putri, pelankan suaramu, Putri. Nanti ada yang mendengar," peringatnya.

"Tidak peduli, biarkan dia dengar, kalau Liu Xing Sheng itu buaya darat, pria murahan, pembohong, sialan, keparat, aaarrrghhhh," pekik Li Xian frustasi. "Bahkan belum lama Shi Zhu keluar dari penjara karena hukumannya, dan sekarang dia sudah hamil, huh, brengsek!" imbuhnya kembali menghentak.

"Putri, jangan pikirkan lagi, Putri," Linda berusaha menenangkan Li Xian yang mengamuk.

Pemberitahuan kedatangan Putra Mahkota membuat Linda segera undur diri.

Liu Xing Sheng mengulum senyum melihat Li Xian yang memunggunginya. "Xian'er?" panggilnya, namun Li Xian bergeming.

Liu Xing Sheng mengembuskan nafas pelan. "Seharusnya kau juga mengandung benihku agar bisa bersaing dengan Selir Shi," ucapnya mengambil duduk di samping Li Xian yang berbaring.

Li Xian beranjak dari rebahannya dan duduk menghadap Liu Xing Sheng. "Jadi, itu benar anakmu? Dia mengandung anakmu?" cecarnya.

Liu Xing Sheng mengangkat bahunya.

Li Xian berdecih. "Pembohong! Kau bilang tidak pernah menyentuhnya? Lalu apa? Bahkan sekarang dia hamil, mana mungkin dia bisa hamil tanpa berhubungan? Dia bukan jenis spesies yang membelah diri untuk mempunyai keturunan," hardiknya bersungut.

Kening Liu Xing Sheng mengerut. "Membelah diri? Apa yang kau bicarakan, Xian'er?" tanyanya tak mengerti.

Li Xian merengut kesal. "Jangan alihkan pembicaraan," sungutnya. "Aku tidak akan mau mengandung benihmu, bahkan kau tidak mampu menuruti permintaanku untuk menceraikan para selirmu," hentaknya lagi.

Liu Xing Sheng menghembuskan nafas pelan. "Meskipun begitu, hanya benih dari rahimmu yang akan menjadi penerus tahtaku," balasnya mengusap perut Li Xian.

Li Xian segera beringsut mundur. "Apa kau benar tidur dengannya?" tanyanya memastikan. "Arrgghh lupakan," tutup Li Xian merasa benar-benar gila hanya karena Shi Zhu mengandung anak dari Liu Xing Sheng.

Liu Xing Sheng menarik jemari Li Xian dan mengelusnya. "Percayalah padaku, semua akan baik-baik saja."

Li Xian mencibir. "Kau bahkan tidak percaya saat aku mengatakan kebohongan dari Selir Yenn i, bagaimana mungkin aku akan mempercayaimu?" ketusnya.

Liu Xing Sheng tersenyum. "Berjanjilah, saat aku bisa menyingkirkannya kau bersedia mengandung benihku."

Li Xian tercengang. "Apa?"

"Ya atau tidak," tuntut Liu Xing Sheng.

Li Xian mengerjap bingung.

"Keterdiamanmu aku anggap iya," putus Liu Xing Sheng menarik tengkuk Li Xian dan melabuhkan ciumannya.

"Aku akan menagih janjimu," ucap Liu Xing Sheng disela cumbuannya.

Li Xian yang terengah tidak bisa membalas kalimat Liu Xing Sheng, dan semakin terlena saat Liu Xing Sheng kembali menciumnya.

.

.

.

Aku usahain update cepet biar votenya banyak. Tapi, ada kalanya otak buat mikir naskah itu anjlok. Ada kerjaan lain yg musti di urus juga. Huhu.

Mood aku down banget lihat vote yg cuma dikit, hiks.

Dari kemarin mau update, aku pending sampe votenya nambah.
Tapi ternyata... Huftt

Ya sudahlah.. gak bisa di paksa juga.

11 Juni 2021
Saskavirby

(Instagram jarang update spoiler, sumpah, males banget akhir² ini buka ig gak tau knp.)

Continue Reading

You'll Also Like

115K 263 8
konten dewasa 🔞🔞🔞
555K 47.5K 55
|FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TITIK!!| Transmigrasi jadi tokoh utama? Sering! Transmigrasi jadi tokoh jahat? Biasa! Transmigrasi jadi tokoh figuran? Bas...
1.1M 94.8K 47
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...
755K 68.5K 32
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...