Karena akal sehat Shinra sedang tidak berjalan, dia tidak memperdulika omongan Sangius.
"Bunuh... Bunuh... Semuanya bunuh... "
"Benar juga sekarang kau sedang tak terkendali ya,baiklah aku akan menyelesaikan ini dengan cepat dan menyerahkan kepalamu kepada Tuanku "
Sangius langsung bergerak lurus kearah Shinra dengan cepat.
"MATILAHH "
Shinra pun juga bergerak ke arah Sangius dengan kecepatan tinggi dan langsung berhadap hadapan.
Shinra dan Sangius sama sama mendapat pukulan yang keras dari satu sama lain, mereka berdua terpental ke arah yang saling berlawanan. Sangius cukup terkejut karena Shinra dapat memukulnya cukup keras dan membuatnya terpental.
"Kuat juga kau masih bisa membuatku terprntal "
Dari jauh Shinra menguatkan sihirnya untuk mengeluarkan sihir tingkat tinggi.
ULTIMATE MAGIC : SCREAMING HELL
Shinra mengeluarkan meriam api berwarna hitam yang besar dan mengarah lurus ke Sangius. Sontak Sangius mengeluarkan sihir pertahanan.
SPECIAL MAGIC : BLOOD SHIELD
Perisai dari darah menyelimuti Sangius dan melindunginya dari dampak serangan Shinra Meriam Shinra mengenai Sangius dengan telak dan dampak yang di teriam Sangius masih cukup besar.
*kretek* *kretek*
Perisai Sangius mulai retak karena dampak meriam api Shinra, saat efek sihir Shinra sudah selesai Sangius langsung meregenerasi tubuhnya yang terluka.
"HAHAHA, percuma sebanyak apapun kau memberiku serangan aku akan terus meregenerasi tubuhku dan kembali seperti semula "
"Belum... belum.. "
"Ha? Apa maksudmu? Kau sudah engeluarkan kartu as mu kan? Sekarang kau sudah tidak memilikinya "
"Belum... Belum... Masih belum!! "
ULTIMATE MAGIC : GATE OF HELL
Gerbang besar keluar di depan Sangius.
"APA!! Bagaimana bisa?!? "
Sangius sangat terkejut karena sepengetahuannya setiap mahluk hanya memiliki 1 ULTIMATE MAGIC/SKILL.
"Ba-Bagimana bisa setiap mahluk hanya memiliki 1 Ultimate Magic/Skill, tidak tunggu "
Sangius menyadari satu hal yang berbeda dari prinsip duni itu.
"Tidak itu tidak mungkin bagaimana bisa manusia memiliki kekuatan itu, Jangan Jangan kau dianugrahi ol- "
"HAHAHA "
Bayangan Iratus semakin terlihat olehnya dan tekanan mental semakin kuat pula, Sangius dibawa kesebuah ruangan yang gelap dan hanya ada mereka berdua.
"Lamban sekali kau untuk menyadari ku, dasar nyamuk "
"Bu-Bukankah kau sudah mati 50 tahu yang lalu "
"Hahaha dasar bodoh mana mungkin aku mati "
"Lalu kenapa kau bisa ada didalam mausia ini? "
"Bagaimana atau Kenapa itu bukan urusanmu bagaimana pun juga kau akan mati ditelan oleh gerbang itu "
"Tunggu, ba-bagimana kalau a-aku membantumu u-untuk mencapai tujuanmu? "
"Penawaran yang menarik "
"Bena- "
"Tapi aku tidak tertarik, sekarang matilah "
"Tidak tunggu "
Sangius dikembalikan ke posisinya sebelumnya, dan gerbang neraka itu pun terbuka dan mengisap Sangius.
"Tunggu Tunggu TIIDDAAKKK!!! "
Sangius pun terhisap masuk kedalam gerbang dan gerbang itu mengilang bersamanya. Namun amukan Shinra belum mereda. Dan tak lama setelah Sangius kalah para pahlawan dan prajurit elf dari kerajaan datang.
Saat melihat Shinra yang masih mengamuk mereka salah paham dan menganggap Shinra adalah biang dari kekacauan yang terjadi. Deangan keras Gin berteriak.
"Beraninya kau melukai orang tak bersalah, dasar moster!!! "
Shinra pun melihat kearah kelompok pahlawan dan pasukan kerajaan. Beberapa pasukan penyembuh menyembuhkan orang orang yang terluka termasuk Raptharia. Saat Raptharia disembuhkan dan mulai sadar. Dia langsung melihat ke arah moster yang memiliki sihir sama seperti Shinra.
"Apakah itu Tuan Tanaka? "
Para pahlawan pun langsung menarik senjata mereka dan menyerang Shinra yang tak terkendali
Haru langsung mengluarkan sihirnya.
MAGIC : RAINING FIRE ARROWS
Haru langsung melepaskan hujan panah api ke arah Shinra namun perlindungan Shinra langsung melindunginya, karena amarahnya masih meledak ledak dia pun berteriak dan menyerang kelompok pahlawan.
"Grraaarrr "
Raptahria pun langsung berlari kearah Shinra untuk menghalanginya. Raptharia berdiri dan menuju ke arah garis depan kelompok pahlawan dengan lari pelan.
"Tunggu penyembuhanny belum selesai "
Raptahria tidak peduli dan bergumam
"Jika benar itu Tuan aku harus menghentikannya "
Dengan kakinya yang masih terluka dan dia berlari pincang dan terus berusaha menuju garis depan, Shinra sangat marah dan benci dengan semua hal yang dia lihat.
"Bunuh... Bunuh... Bunuh... "
Shinra berlari menuju Garis depan pahlawan dengan cepat, dan Raptharia juga hampir sampai di garis depan.
"Sedikit lagi "
Shinra terus berlari semakin dekat dan dekat ke arah pahlawan, Raptharia juga terus berjuang agar sampai sebelum Shinra menyerang para pahlawan.
Mereka berdua semakin dekat dan terus mendekat, saat Shinra mengangkat tangannya untuk menyerang para pahlawan Raptharia berhasil sampai didepannya. Sambil berteriak namanya Raptharia menghalangi jalan Shinra.
"Tuan Tanaka!!! "
Tiba tiba pergerakan Shinra berhenti seperti patung. Raptharia trus memanggil Shinra agar sadar.
"Tuan Tanaka sadarlah Tuan Tanaka! "
Iratus pun cukup terkejut karena pergerakan Shinra bisa berhenti karena wanita setengah hewan itu
"Oh, menarik wanita kucing itu dapat menghentikan pergerakan Shinra hanya dengan kata kata, apa karena kedekatan mereka "
Didalam alam bawah sadar shinra sedang berdiri terdiam, dengan mata yang memerah dan amarah yang besar Shinra mendengar panggilan Raptharia dengan samar.
"Tuan Tanaka, Tuan sadarlah Tuan Tanaka! "
"Berisik... Berisik, berisik, diamlah diamlah diamlah!! "
Iratus pun muncul dan memanas manasi Shinra kalau mereka hanya pengganggu dan menyuruh Shinra untuk menghancurkannya.
"Jangan dengarkan suara itu, mereka hanyalah orang yang ingin menggangu balas dendammu, hancurkan saja mereka, musnahkan mereka "
Karena amarah mengendalikan Shinra diapaun menuruti perkataan Iratus
"Bunuh... hancurkan... musnahkan... "
Walaupun tubuh di alam sadar Shinra menerima perintah namun tubuhnya di dunia tetap menolak dan tetap tidak bergerak.
Iratus bertanya tanya kenapa tubuh Shinra dapat menolah amarah yang ada dalam jiwanya sendiri.
"Kenapa dia tetap tidak mau bergerak, bagaimana bisa tubuhnya menolak keinginan jiwanya "
Saat Iratus berpikir sejenak dia menyadari sesuatu.
"Jangan jangan sebagian dari jiwanya masih dalam kendalinya "
Saat menyadari itu Iratus sangat murkan.
"Jangan bercanda!! Lepaskan jiwamu dan berikan semuanya padaku, kau hanyalah manusia rendahan yang harus menurut padaku, lepaskan dan biarkan tubuhmu kukendalikan "
Saat Iratus mengatakan itu jiwa Shinra yang melawan mulai melemah dan perlahan tubuhnya bergerak. Saat menyadari kalau tubuh Shinra mulai bergerak sedikt Raptharia langsung memeluk Shinra dan mengatakan rasa syukurnya karena diselamatkan olehnya.
"Tuan saya sangat beryukur karena Tuan Tanaka datang ke dalam kehidupanku, jika saja saat itu Tuan tidak menyelamatkanku mungkin aku sudah mati oleh penjual budak itu,Yuri-Chan pasti beryukur juga walaupun Tuan tidak dapat meyelamatkan orang tuanya teteapiTuan memberikan tempat baru untuknya, untuk juga, jadi Saya mohon kembali lah Tuan, tidak Tanaka!! "
Diadalam alam bawah sadar tubuh Shinra seperti dipeluk oleh seseorang dan sesorang itu adalah wujud ibunya. Ibunya mengatakan sesutu sambil tersenyum.
"Sudahlah nak "