Oneshoot ROSÉ and Boys

Oleh im_fanse

90.9K 8K 1.3K

Perkumpulan shipper Rosé ada disini.... Lebih Banyak

Not brother (Jaerosé)✓
moodbosteer (Rosékook)✓
lovely owner (Taerosé)✓
jametzzz (Bangtansé)✓
my big baby (Bbangrosé)✓
teacher (Jisung x Rosé)✓
tsundere(Kwon twins x Rosé)✓
future husband (Yongrosé)✓
forget him (Doysé)✓
forever mine (Johnny x Rosé)✓
i need her (Chenle x Rosé)✓
regretting marriage (Wonwoo x Rosé)✓
i hate but i love (spesial Yongrosé)✓
lucky boy (spesial Jaerosé)✓
cute relationship (Gyurosé)✓
meet him (Kunrosé)✓
what happened in room 365 (Hunrosé)✓
Gay or Guy (Chanrosé)✓
secret admirer (Eunrosé)✓
obsessed (Jinrosé)✓
sedative (Jaemrosé)✓
last stage love (Hanbin x Rosé)✓
first love (Harusé)✓
lady Roseanne (Jenosé)✓
project sacrifice (Renjun x Rosé)✓
freaking boys (Yugyeom x Rosé)✓
first time (Songkang x Rosé)✓
favorit girl (Ten x Rosé)✓
friendzone (Haosé)✓
Life (Marksé)✓
pregnancy (Scoupsé)✓
friendzone pt2 (Joshua x Rosé)✓
girlfriend (spesial Haosé)✓
for one month(Felixsé)✓
ex (Jun x Rosé)
seniors (spesial Rosékook)✓
i can(t) selfish (pt.3 Yongrosé)✓
neighbors (Baekrosé)✓
different (Jeonghansé)✓

halal boys(Winrosé)✓

2.5K 263 24
Oleh im_fanse

Rosé memutar balik langkahnya dan segera berjalan secara terburu-buru. Ia menghela nafas saat sudah berada dibelokan lalu menyenderkan punggungnya ke tembok tersebut.

"Woi."

"Ahh setan!"

GUBRAK.

Jungkook meringis saat badannya tertimpa badan Rosé, gadis itu menjadikan Jungkook sebagai sasaran empuknya.

"Lo kenapa sih!"

"Lo yang kenapa babi, pakek acara ngagetin!" Rosé berdiri dari badannya Jungkook dan menepuk-nepuk badannya sendiri.

"Hayo ngomong kasar gue bilangin ke mak yanti sama babe yanto loh."

Rosé mendelik kearah Jungkook, "Gue nggak puasa."

"Ck, enak yah yang lagi dapet."

"Sirik aja ente." Sarkas Rosé.

"Eh btw tadi lo ngapain pake balik puter, tata krama lo ketinggalan di wc!"

Plak.

"Sungguh akhlak obseo! Gue tadi anu—"

"Ekhm permisi." Tiba-tiba seorang pria datang dan membuat Rosé menghentikan ucapannya.

"Eh iya monggo." Jungkook menarik Rosé untuk menyingkir dari tengah jalan dan mempersilahkan pria tadi untuk berjalan.

Sebelum itu pria jangkung itu menatap Rosé cukup lama sebelum pergi darisana.

"Kook."

"Paan?"

"Gue lanjut cerita ya." Rosé meringis dan menunjukkan deretan giginya.

"Demi alek mukalo pengen banget gue gampar, yaudah cepetan cerita." Rosé sedikit mendelik dengan ucapan Jungkook. Heran dia ini manusia satu katanya lagi puasa tapi kok nggak bisa jaga emosi sih.

"Gue balik tadi—"

"Maaf, permisi." Rosé kembali menghentikan ucapannya dan menoleh kebelakang menatap pria yang berada dibelakangnya. Rosé sedikit bergeser dan mendekatkan badannya kearah Jungkook.

Selepas kepergian pria itu Rosé masih menatap punggung yang lebar itu.

"Badan lo yang gede atau tuh orang yang badannya gede." Rosé mengalihkan pandangannya dari pria itu dan menatap kearah Jungkook.

"Husss, puasa puasa gak boleh julid mending kita pulang terus ke masjid buat bantu-bantu acara bukber nanti." Rosé menarik tangan Jungkook dan menuntunnya untuk menuju ke parkiran kampus.

"Lo kan halangan." Jungkook menghentikan langkahnya membuat Rosé juga ikut menghentikan langkahnya.

"Hehe, gue kan ngincer takjilnya doang."

"Dih niat terselubung." Sengit Jungkook. Rosé mengendikan bahu dan berjalan duluan ke parkiran.

Rosé duduk disebuah ayunan TK menunggu Jungkook. Karena dia halangan jadi dia nunggu aja diluar sambil main ayunan TK yang berada tepat di sebelah masjid.

"Eh?" Ayunan yang dimainkan Rosé mendadak berhenti seperti ada yang menghentikan.

"Nih." Gadis itu menoleh kebelakang, tapi setelah itu ingin rasanya dia kabur dari situ.

"Ngapain sih!" Rosé kembali membalikkan badannya menghindari tatapan pria itu.

"Gue bawain takjil." Rosé mencebikan bibirnya dan melipat tangannya.

"Nggak mau lo balik aja deh tuh urusin adik-adik yang lagi ngaji noh."

"Ngusir?"

"Ya lo pikir." Setelah itu Rosé memukul bibirnya pelan dan membungkam mulutnya sendiri. Sedangkan cowok tadi menghela nafas dan malah duduk di ayunan yang berada di sebelah Rosé.

Rosé menyadari hal itu melalui sudut matanya namun gadis itu memilih pura-pura tidak melihat saja. Ia berharap sekali jika pria itu segera pergi agar ia bisa bernapas dengan lega.

"Kalo lo ngandelin Jungkook kayaknya mustahil deh, tuh anak tadi pulang duluan sambil bawa jatah lo." Spontan Rosé menoleh dengan cepat dan menatap pria itu penuh selidik.

"Lo liat deh motornya nggak ada kan?" Ah benar juga motor matic kesayangan pria bangke itu udah nggak ada. Hissshh bangke memang!

"Sekalian gue anterin pulang aja ya."

"Ck, gue mau jalan kaki!" Rosé dengan cepat berdiri dari ayunan dan berjalan melewati pria itu, namun sebelum itu tangannya sudah ditarik sampai Rosé mau kejengkang rasanya.

"Heh lepasin!"

"Pulang bareng gue!"

"Nggak mau!"

"Bareng gue!"

"Nggak mau!"

"Bandel!"

"BIARIN!" Huh muncrat, Rosé sedikit malu sih dia kan nggak bermaksud tapi sengaja sedikit.

"Loh Winwin kamu disini toh, pantesan Bude cari didalam nggak ada." Pria yang dipanggil Winwin itu melepaskan tangannya dari Rosé saat suara bibinya menyapa indra pendengarannya.

"Ayo bantuin pakde mu itu loh angkat gelas." Rosé sedikit lega saat Winwin menuruti perkataan Budenya. Kalo gini kan dia bisa cepet-cepet kabur darisini.

"Nak Ros mau kemana?" Rosé menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang.

"Mau pulang Us."

"Loh kok pulang toh, kamu bantuin cuci gelas sama piring ya nak sama yang lain buat gantiin bude." Rosé melotot saat itu juga namun dengan segera dia mengubah ekspresi wajahnya takut kalau menyinggung beliau.

"Ustadzah—"

"Nak Rosé, panggil aja Bude biar lebih akrab loh." Rosé meneguk ludahnya sendiri.

"Emm, iya bude."

"Yaudah kamu bantuin sana yang lagi cuci piring biar cepat selesai. Itu juga gelasnya udah diangkatin sama yang laki-laki."

Rosé menghela nafas saat dia sudah selesai mencuci gelas yang terakhir. Gadis itu lalu berdiri dan segera keluar dari tempat wudhu putri dimana dia mencuci gelas disana.

"Gara-gara Jungkook manusia bangke babi! Hisss geramnya aku!"

"Di deket masjid kok ngomongnya jelek." Rosé terkesiap saat ada suara berat yang menimpalinya.

"Ayo pulang." Winwin menarik tangan Rosé dan membawanya menuju kearah motornya.

"Apaan sih gue mau pulang sendiri." Rosé menghempaskan tangan Winwin yang mencengkram tangannya tadi. Winwin menghela nafas berat seperti menahan kekesalan, pria itu mendekat kearah Rosé membuat gadis itu memundurkan badannya.

"Kalo lo pulang sendiri yang ada lo malah di ketawain orang." Winwin memasangkan jaket dan melilitkannya di pinggang Rosé. Sedangkan Rosé, gadis itu mematung dan tiba-tiba jadi bungkam.

Rosé diam saja saat Winwin mulai menarik tangannya dan membawanya kearah motor miliknya. Rosé sungguh tidak tau Rosé sungguh tidak sadar kalau ternyata dia lagi bocor.

"Lain kali jangan banyak gerak biar nggak bocor lagi." Wajah Rosé agak memerah menahan malu, dia sungguh malu sangat malu sekali.

"Heh!"

"Allahuakbar." Jungkook mengelus dadanya saat ponsel yang sempat terbang tadi mendarat ke tangannya dengan mulus untung nggak mendarat ke bawah ya.

"Anaknya bapak yanto yang kalem nan baik hati, ada apa?" Tanya Jungkook dengan nada yang tertekan.

"Kemarin kenapa ninggalin gue!"

"Maafin abang dek!"

"Nggak usah berpura-pura, lo tau nggak sih gue kemarin malu banget sampe mau tenggelam ke palung mariana aja."

"Jangan disitu soalnya udah banyak banget bangkai yang udah tenggelam disitu."

"Diem setan gue serius!" Jungkook mulai menciut saat nafas Rosé mulai tersengal-sengal dan matanya yang menatapnya penuh amarah. Tolongin Jungkook dia butuh pertolongan.

"Kenapa sih ratu?"

Rosé menghela nafas berat dan memilih mendudukan dirinya saja pegel tuh badan berdiri terus. Sedangkan Jungkook menatap Rosé dengan pandangan was-was dan heran. Kayak 'Dia nggak jadi marah gitu? Aneh banget.'

"Dahlah lupain, gue lagi nggak mood buat marah-marah." Menyebalkan sangat menyebalkan, Rosé bohong guys padahal dia tadi udah marah-marah kayak mau makan orang.

"Yaudah deh gantinya nasi Padang." Seketika energi Rosé seperti sudah terisi penuh lalu dengan semangat dia berdiri.

"Ayok."

"Nanti kampret pas buka puasa, ya kali gue cuman nontonin lo makan doang."

Rosé memajukan bibirnya kesal dan kembali mendudukan dirinya dengan perasaan kesal, saat duduk dia sengaja menginjak tulang kering Jungkook hingga pria itu berteriak seperti maung mau lahiran.

"Ooopsss Sowrrrieehhh."

Rosé pikir Jungkook berbohong soal dia yang mau mengajaknya makan nasi Padang tapi nyatanya pria itu sudah menghampiri rumah bapak yanto dan mak yanti buat nyari Rosé.

"Mesennya jangan banyak-banyak!" Ujar Jungkook, apa-apaan ini!

"Lah kok?"

"Hih dasar anaknya pak yanto ini, lemot sekali deh kan aku jadi kesal dan murka." Jungkook sedikit mendorong kepala Rosé, ingat yah kawan sedikit kok nggak keras dan kasar soalnya dia masih sayang. Sayang nyawanya maksudnya kan bisa berabe kalo Rosé nanti ngadu ke pak Yanto.

"Gue cuman ngajak lo bukan berarti gue bayarin." Ujar Jungkook dengan wajah menjengkelkan. Apakah disini Rosé merasa tertekan? Ya dia sangaaat tertekan sekali kawan sampe kena mental breakfast.

"Tapi tenang gue tau lo sayang banget sama uang lo jadi lo nggak perlu bayar." Sudut bibir Rosé sedikit tertarik dan lama kelamaan makin lebar hingga menampilkan deretan giginya. Hampir aja dia mau cekek Jungkook.

"Winwin sini." Dan seketika senyum Rosé meluntur saat itu juga. Ah kok ada nama dia sih.

"Cepet banget lo datengnya."

"Iya dong kan nggak boleh nolak rejeki, Oh ya untuk sahabat ku Rosé binti mawar berduri mawar hitam Lastri. Kita cuman makan aja kok nggak bayar soalnya Winwin mau ngabisin duitnya dengan mentraktir kita manusia yang rakus ini."

Winwin mendengus menahan tawa, ada ya manusia jenis Jungkook kayak gini. Lalu dengan bangganya Jungkook memesan makanan dan menunggu duluan di meja.

Setelah kepergian Jungkook, Winwin mendekatkan dirinya kearah Rosé yang sejak tadi diam saja.

"Nanti bapak sekalian aku bungkusin kok." Rosé menoleh menatap Winwin.

"Nggak usah sok jadi cowok good boy, pake aku kamuan dih ngga banget." Winwin tersenyum lalu pria itu mengelus surai Rosé gemas.

"Kenapa sih kan bentar lagi kita-"

"Hisss kenapa juga tiba-tiba waktu itu lo dateng kerumah gue ngajak ta'aruf."

"Karena gue cinta sama lo, ah ganti karena aku cintanya sama kamu." Rosé agak geli dengan bahasa aku kamu itu maklum masih tabu baginya. Lalu gadis itu mulai memesan makanannya diikuti Winwin yang masih dibelakangnya.

"Sekalian pesenin makanan kesukaan bapak ya sayang." Bisik Winwin tepat di telinga Rosé. Maklum mau belajar jadi menantu yang baik buat bapak Yanto.




Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

104K 5.8K 33
☠️ PLAGIAT DILARANG KERAS☠️ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ayla Humairah Al-janah, yang dijodohkan oleh kedua oran...
1.6M 47.9K 32
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
228K 21.2K 73
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
625K 31.4K 40
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...