Saat Shinra sampai di depan gerbang desa dia melihat banyak mayat yang tergeletak di mana mana. Shinra semakin khawatir dan berlari ke arah desa. Saat Shinra sampai di desa dia melihat Mizuki yang tergeletak di tanah dan vampir membawa pedang yang di arahkan ke badan Mizuki. Saat Mizuki tergeletak dia melihat Shinra dengan samar samar dan menyuruhnya untuk lari.
"Lari.... Lah... Shi....nra "
Saat mendengar suara itu Shinra menjadi teringat masa kecilnya yanga ada dalam memlinya dulu. Yaitu saat umurnya 8 tahun
Dia melihat ibunya dibunuh oleh ayahnya sendiri.
"I..bu.... "
Air mata Shinra keluar dan berteiak untuk menghentikannya.
"Jangan... Jangan lakukam itu... Hentikan "
Namun vampir itu tidak mendengarkannya dan menancapkan pedang di badan Mizuki.
*jlebb*
"TIIIDDDAAAAKKKK!!! "
Shinra merasa putus asa dan terdiam di tempat tanpa melakukan apa apa. Shinra hanya duduk terdiam dan menangis sekeras kerasnya.
"Tidak, tidak, tidak "
Vampir itu melihat Shinra setelah berteriak dan melihatnya putus asa.
"Oh ternyata ada manusia disana, sepertinya dia sangat putus asa setelah melihat orang ini mati "
"Tidak, tidak mungkin, ini tidak mungkin "
"Dia mengabaikanku ya, yang mungki lebih baik kau mati saja dan akan kupenggal kepalamu dan ku persembahkan pada Tuanku "
Shinra merasa tertekan karena setelah sekian lama dia tidak meluhat ibunya, dan dia kembali merasakan rasa sakit saat melihat ibunya terbunuh. Saat Shinra merasa tepuruk dia mendengar hasutan Iratus untuk murka dan menggunakan kekuatan Iratus agar bisa balas dendam.
*deg* *deg*
"Murkalah... Akan kuberikan kekuatanku.... Murkalah... Murkalah!!! "
Di dalam alam bawah sadar Shinra Iratus terus menghasutnya.
"Murkalah... Bunuh nyamuk itu... Hancukanlah mereka semua... Mereka adalah musuh.... Semua musuh harus dibunuhh... "
Dengan keadaan Shinra yang kehilangam kendali atas amarahnya menyetujui Iratus dan Shinra mengeluarkan semua amarhanya.
"Baiklah "
"Bagus.. Bagus!! Hahaha "
Di sekitar Shibra keluar semua autra yang sangat gelap dan jahat, dan di belakang Shinra keluar sebuah bayangan yanag membentuk kepala naga yang kurang hampir sempurna.
"Hahaha, kerja bagus nyamuk penghisap darah "
Sangius dan anak buahnya terkejut dan bertanya tentang sosok bayangan itu.
"Brengsek. Siapa yang kau bilang nyamuk? Dan siapa kau yang berani mengejekku "
"Haha, tidak penting siapa aku yang terpenting adalah sebentar lagi kau akan mati "
"Apa yang maksud? "
Bayangan itu kembali kedalam tubuh Shinra,dan Shinra menjadi kehilangan kendali tubuhnya.
"AAAAAAAA "
Karena Mizuki sudah tiada segel yang menahan kekuatan Shinra memudar dan membuat emosi Shinra tidak dapat dikendalikan semua yang ada didepannya adalah musuh.
"Bunuh... Bunuh... Mati... Mati... Semuanya akan mati... Gggaaarr "
Amarah Shinra semakin meledak ledak dan membuat kekuatan dari naga hitam semakin kuat, karena energi yang semakin kuat sampai sampai tubuh Shinra tidak dapat menhananya dan mengakibatkan tubuhnya berubah Punggungnya mengeluarkan sayap naga yang masih belum sempurna gigi taringnya sedikit memanjang dan matanya berubah menjadi merah darah.
Sangius terkejut saat melihat perubahan Shinra. Namun dia tidak merasa waspada dan menganggap Shinra dan kekuatan miterius miliknya lemah.
"Mengapa manusia memiliki kekuatan itu, ha, hahaha palingan kekuatan itu sama lemahnya dengan manusia "
Sangius menyuruh anal buahnya yang berbadan besar seperti binatang buas untuk menyerangnya.
"Seperti dia tidak mau bergerak, hei kau maju dan bunuh dia "
"Baik Tuan "
Saat anak buah Sangius mulai berlari mendekati Shinra, Shinra pun melakukan pergerakan dengan mengeluarkan skillnya.
SPECIAL SKILL : DEATH SWORD
Tiba-tiba sebuah lubang dimensi kecil keluar disamping Shonra dan tangannya masuk kedalam dimensi itu untuk mengambil pedang yang lebih kuat dari sebelumnya. Saat DEATH SWORD keluar dari dimensi api hitam yang membara di bilah pedangnya sangat besar dan panas.
Namun anak buah Sangius tidak menghiraukannya dan terus berlari mendekati Shinra. Saat anak buah Sangius hampir sampai dan ingin menikam Shinra tiba tiba kepala anak buah Sangius terpisah dari tubuhnya.
*sringg* *croot*
Darah keluar dari leher anak buah Sangius yang berusaha mendekati Shinra, Sangius bertanya tanya apa yang terjadi.
"A-Apa yang terjadi? Mengapa tiba tiba kepalanya terlepas? "
Semua anak buah Sangius langsung waspada dengan gerakan Shinra, namun kewaspadaan mereka tidak berguna karena Shinra bergerak sangat cepat sampai samapi tidak dapat dilihat oleh mata mereka.
Shinra pun langsung melakukan pergeraakan sangat cepat hingga anak buah Sangius tidak dapat melakukan apa apa.
*wush* *slingg* *slash* *crot*
Satu persatu anak buah Sangius dibunuh oleh Shinra.
*wush*
Shinra langsung berada disamping salah satu anak buah Sangius, anak buah Sangius sangat ketakutan. Saat ingin menoleh ke arah Shinra dia langsung kehilangan kepalanya.
"A-Ampu- "
*crot*
Shinra terus bergerak sangat cepat sambil membunuh satu persatu anak buah Sangius, Sangius sangat panik dan memerintah anak buah nya untuk berdiri disampingnya sebagai perisai.
"He-Hei kalian berdirilah disampingku dan lindungi aku "
"Ba-Baik Tuan "
Anak buah Sangius pun menuruti perintahnya.
"Dengan begini kau tidak bisa membunuhku Manusia!! "
Namun Shinra masih bisa membunuh satu persatu anak buah yang melindungi Sangius, Sangius mulai panik dan tubuhnya gemetaran.
"Tidak ini tidak mungkin, aku salah datu komandan tertinggi raja iblis loh "
"Bunuh... bunuh.... bunuh!! "
"Sepertinya aku harus menggunakan kekuatan penuhku "
ULTIMATE MAGIC : BLOOD THIRSTYBAT
Sangius mengeluarkan jurus andalannya, setelah mengaktifkan jurusnya banyak kelelawar yang keluar dari bayangannya, kelelawar yang keliuar dari bayanganya memiliki fisik yang sangat gelap dan matnya berwarna merah darah. Semua kelelawar itu mengerubuti Sangius dan beberapa kelelawar meyatu dengan Sangius.
"Hahhh.. aku merasakan kekuatan ku meningkat "
Shinra terus memandangi Sangius yang melakukan buff pada dirinya. Setelah melakukan persiapan yang matang untuk melawan Shinra yang sedang mengamuk Sangius langsung menganggap remeh dan merasa kalau dirinya akan menang telak.
Pakaian Sangius berubah menjadi zirah lengkap berwarna merah darah.
"Hahaha!! Sebentar lagi kau akan lenyap dengan kekuatan penuhku "
Karena akal sehat Shinra sedang tidak berjalan, dia tidak memperdulika omongan Sangius.
"Bunuh... Bunuh... Semuanya bunuh... "
"Benar juga sekarang kau sedang tak terkendali ya,baiklah aku akan menyelesaikan ini dengan cepat dan menyerahkan kepalamu kepada Tuanku "
Sangius langsung bergerak lurus kearah Shinra dengan cepat.
"MATILAHH "
Shinra pun juga bergerak ke arah Sngius degan kecepatan tinggi dan langsung berhadap hadapan