Jadilah Ibu Untuk Anak-anak Ku

By fanyawomenly

122K 5.1K 281

Ibu tiri identik dengan menyiksa dan jahat. Dia adalah sesosok perempuan yang akan menyiksa dan berbuat jahat... More

Introduction
Prolog
Meet Him
Who Is He?
The Business
Getting Close (1)
Getting Close (2)
Propose (1)
Propose (2)
Propose (3)
The Wedding (1)
The Wedding (2)
Move In Town (1)
Move In Town (2)
His Children (1)
ANNOUNCEMENT
His Children (2)
INFORMATION
They Hate Me (1)
They Hate Me (2)
They Hate Me (3)
New Life As A Wife (1)
New Life As A Wife (2)
New Activities (1)
New Activities (2)
Made Fun By Them (1)
Made Fun By Them (2)
Daaniyaal's Children
The Third Child Is So Cute
I Want A Baby (1)
I Want A Baby (2)
His Rejection (1)
๐ŸŽ
His Rejection (2)
Embrace Her (1)
Embrace Her (2)
Embrace Her (3)
My Sadness (1)
My Sadness (2)
Continue My Life (1)
Continue My Life (2)
Patient (1)
Patient (2)
Go To Doctor (1)
Go To Doctor (2)
๐Ÿ•‹ ==> ๐Ÿ„๐Ÿ๐Ÿ‘๐Ÿ๐Ÿช๐Ÿซ
Bad News (1)
Bad News (2)
Happy Birthday Dion (1)
Happy Birthday Dion (2)
Daaniyaal's Angry (1)
Daaniyaal's Angry (2)
Accept Her (1)
Accept Her (2)
Happiness (1)
Happiness (2)
His Ex Wife Is Their Mom (1)
His Ex Wife Is Their Mom (2)
The Ex Tries To Back With Him (1)
The Ex Tries To Back With Him (2)
Try My Best to Protect My Family (1)
Try My Best to Protect My Family (2)
Dilema (1)
Dilema (2)
Can We Start Again? (1)
๐ŸŽ
Can We Start Again? (2)
Can We Start Again? (3)
Can We Start Again? (4)
Where... (1)
Where... (2)
INFORMATION
Ramadhan
Where Are You, My Wife? (1)
Where Are You, My Wife? (2)
Getting Advice (1)
Getting Advice (2)
Ied Mubarak
Happy Family (1)

Happy Family (2)

1.6K 49 9
By fanyawomenly

Assalamualaikum...

Hello, good morning

We meet again in long holiday 😁😁😁

Hope you all are healthy and in good condition

Please enjoy this story

Happy reading

😉😉😉














🌹🌹🌹🌹🌹
















"siap pa," jawab Nina sambil mencium adik nya itu saat sudah berada di gendongannya

Dion pun tidak ketinggalan untuk melihat adik laki-laki nya itu. Dia langsung turun lagi dari pangakuan sang bunda dan berjalan menuju kakak Nina. Dia langsung mencium adiknya yang berada di gendongan kakaknya.

Ai yang melihat itu sangat terharu. Nina yang menggendong putranya dan Dion yang sekarang mengelus pipi adiknya dengan sayang. Di sampingnya ada Nino yang terlihat sudah menggendong adik perempuannya sambil memberikan susu, terlihat sangat mahir.

Daaniyaal juga memandang keakraban anak - anaknya. Dia merasa bahagia karena memiliki anak - anak yang cantik dan tampan serta baik walaupun dari beda ibu. Daaniyaal merangkul bahu Ai dan menyadarkan kepala Ai ke bahunya. Daaniyaal juga menciumi pucuk kepala Ai dengan sayang.

"pa.." panggil Nina

"hm.... Ada apa?" jawab papa nya

"kalo besok mau masuk SMA, Nina lanjut di sekolah kejuruan aja ya," kata Nina

"kenapa di sekolah kejuruan, sayang?" tanya bunda nya ingin tahu

"Nina pengen jadi chef, bun. Jadi Nina pengen lanjut di sekolah kejuruan yang ada jurusan masaknya," jawab Nina

"papa ngga setuju dengan rencana kamu. Papa mau kamu lanjut sekolah di sekolahnya kak Nino," tolak papa nya dengan tegas

"tapi Nina pengen belajar masak, pa," jawab Nina

"lho? Kamu mau jadi chef, dek?" tanya Nino terkejut

"iya kak. Karena pernah diajarin bunda masak, aku pengen jadi chef hehe...." jawab Nina sambil nyengir ke arah kakak nya

"Nina..." panggil bunda Ai

"iya, bun. Ada apa?" tanya Nina sambil mengalihkan pandangannya ke arah bunda

"Nina ikuti kata papa ya," bujuk bunda

"tapi aku pengen jadi chef, bun," tolak Nina

Bunda melepas rangkulan Daaniyaal. Dia berdiir dari duduknya dan berjalan ke tempat dimana Nina duduk.
Bunda langsung merangkul bahu Nina. Tidak mungkin bunda memeluk Nina, karena dia sedang menggendong Dino.

"Nina boleh jadi apa saja terserah Nina. Tapi yang penting Nina harus sekolah dengan benar. Memang sekolah di kejuruan itu bagus karena disitu sudah ada jurusan yang dapat mengembangkan kemampuan bakat dan minat kita," kata bunda

"tapi Nina kan anak bunda yang pintar, jadi paling tidak, Nina seperti kak Nino. Dengan kemampuan Nina yang sekarang, seharusnya Nina memanfaatkan kemampuan itu untuk mencari ilmu yang banyak," lanjutnya sambil membelai rambut putrinya itu dengan sayang

"Nina tahu, kalo perempuan itu harus memiliki wawasan yang luas. Biar besok ketika sudah besar bisa menjadi perempuan yang cerdas dan menjadi seorang ibu yang bisa mendidik anak - anaknya," kata bunda

"tapi Nina pengen kayak bunda. Bisa masak, bisa ngurus rumah. Terus Nina pengen jadi chef biar bisa masak makanan yang banyak dan enak. Jadi besok kalo anak Nina pengen makan, Nina bisa buatin sendiri dan kasih banyak menu," kata Nina menjelaskan

"impian Nina memang bagus, tapi tahukah Nina? Kalo besok Nina sudah besar dan menjadi ibu, Nina adalah guru pertama dan menjadi idola pertama mereka," kata bunda

"benarkah, bun?" tanya Nina ingin tahu

"iya, tahukan, kalo bunda itu dulu guru TK?" tanya bunda dan Nina menganggukkan kepalanya

"nah, selama bunda jadi guru, banyak murid - murid bunda yang selalu menceritakan tentang orang tuanya. Terutama ketika istirahan dan kegiatan makan bekal. Mereka pasti akan cerita bahwa bekal makanan yang mereka bawa adalah buatan ibunya," cerita bunda

"bahkan ketika bunda melihat hasil kerja mereka seoerti mewarnai atau membuat gambar, mereka dengan bangganya akan berkata 'yang ajarin bundaku' dan bunda yang sebagai gurunya saja, merasa bangga karena anak itu mengidolakan orang tuanya," jelas bunda

"se Simple itu, bun? Cara biar anak mengidolakan bundanya," tanya Nina tidak percaya

"iya. Nih bunda kasih contohnya ya," kata bunda

Bunda Ai sedang sibuk dengan ponselnya, kemudian dia memanggil Dion dengan lembut, "Dion, sayang. Kesini!"

"apa bun?" tanya Dion sambil mendekat ke arah bunda

"coba lihat ini dong!" kata bunda dan Dion melihat gambar yang ada di ponsel bundanya

"ih bun. Kok cinga nya nakal. Macak anaknya dijijit sih. Kan kacian anaknya," kata Dion dengan ekspresi marah

"Dion tau dari mana kalo itu itu digigit?" tanya bunda

"itu bun, lehelnya anak cinga dijijit tuh lho. Kan kacian anaknya. Nanti kalo cakit gimana?" kata Dion hamoir menangis

"Dion, itu bukan digigit, tapi digendong, sayang," kata bunda Ai dengan lembut

"kalo dijendong cayak akak Nino ama akak Nina dong, bun. Bukan dijijit cayak itu," jawab Dino menggelak

"coba bunda tanya, ini namanya apa Dino?" tanya bunda sambil menunjuk gambar singa yang berada di ponselnya

"kaki cinga," jawab Dino

"kaki ya, ada berapa kakinya?" tanya bunda

"atu, uwa, iga, mpat. Da mpat bunda," jawab Dino sambil menunjukkan jarinya

"betul 4. Singa nya punya kaki kah?" tanya bunda

"em...... Cinga nya endak punya kaki bunda," kata Dino sambil menggelengkan kepalanya

"Dino kesini!" kata bunda dan Dino duduk dipangkuan bundanya

"sayang, hati - hati dengan perutmu," kata Daaniyaal mengkhawatirkan keadaan Ai yang baru saja melahirkan dan perutnya harus tertekan karena Dion duduk dipangkuannya

"tidak apa-apa," jawab bunda Ai sambil tersenyum

"nah Dion, singa kan tidak punya kaki, jadi cara mereka menggendong anaknya sambil digigit seperti ini," kata bunda Ai sambil menunjukkan gambar di ponselnya

"tapi bunda, kok endak cayak akak Nino ya, cala endong adeknya?" tanya Dion

"kan kami mereka ada 4 dan untuk berjalan. Kan seperti kata Dion, singa kan tidak punya tangan," kata bunda Ai

"ooo... Gitu ya," jawab Dion sambil menganggukkan kepala

"seperti itu Nina. Kita harus mencari ilmu dna menambah wawasan kita. Karena anak seusia Dion, akan selalu banyak bertanya. Dan kita harus selalu memberi jawaban sesuai logika agar kedepannya anak tidak merasa dibohongi. Karena mereka punya hak untuk mendapat kebenara atas pertanyaan yang mereka ajukan," kata bunda Ai sambil membelai rambut Dion dan kadang menciumi pucuk kepalanya

"ternyata susah juga ya, bun, kalo harus kasih jawaba seperti pertanyaan si Dion," kata Nina

"iya. Sebenarnya gampang - gampang susah. Maka nya, bunda pengen kak Nina sekolah di tempat kak Nino saja. Cari ilmu sebanyak - banyaknya. Sampai universitas juga seperti kak Nino," kata bunda

"tapi bun, Nina pengen jadi chef," kata Nina dengan suara pelan dan menunduk melihat Dino

Bunda Ai membelai kepala Nina dengan gerakan pelan, "kak Nina kalo mau belajar masak, tidak harus sekolah di sekolah kejuruan. Kak Nina bisa belajar di tempat kursus memasak. Anggap saja seperti kamu waktu mengikuti les."

"iya kak Nina, kamu lebih baik ikut kursus memasak saja dan tetap sekolah di tempat kak Nino," kata papanya mendukung ucapan istrinya

"nanti kalo Nina kursus, kan bunda juga bisa ikut kursus. Sekalian belajar masak gitu," lanjut bundanya sambil tersenyum

"iya dek, ikuti kata bunda dan papa," tambah kak Nino

"okay lah. Nina malah senang kalo bisa belajar masak ditemenin sama bunda hihi...." kata Nina menyetujui sana bundanya dan kemudian bersandar di bahu Ai

"ayo sudah! Sekarang kita berfoto keluarga. Mumpung Dita dan Dino sudah bangun!" kata Daaniyaal

Daaniyaal menggendong Dion dan menggulurkan tangannya untuk membantu Ai bangun dari duduknya. Nino dan Nina sudah berdiri dengan ekspresi antusian sambil menggendong adik nya masing-masing. Mereka berjalan menuju halaman depan.

Di halaman depan sudah terdapat sofa panjang berwarna maroon. Disiti juga sudah ada tukang foto yang sengaja dipanggil oleh Daaniyaal untuk membuat foto keluarga barunya.

Ai duduk di sofa diikuti oleh Nina. Daaniyaal mendudukan Dion diantara Ai dan Nina. Kemudian Daaniyaal mengambil Dino dari gendongan Nina dan berdiri di belakang kursi bersama dengan Nino yang sudah siap dengan Dita di gendongannya.

Mereka mengambil beberapa foto. Daaniyaal dan Ai yang menggendong si kembar dengan Dion ynag masih duduk di tengah, Nino berada di samping Ai dan Nina di samping Daaniyaal.

Foto khusus anak - anak juga diambil, seperti Nino dan Nina yang memangku si kembar dan Dion tetap berada di tengah. Adapun foto khusus Ai, Daaniyaal dan si kembar. Ketiga putra Daaniyaal juga berfoto tanpa si kembar. Mereka berfoto sambil menunjukkan senyum bahagianya.


The end
















🌹🌹🌹🌹🌹

















Terimakasih untuk semuanya yang membaca, vote dan komen untuk karya ku ini. Terimakasih atas dukungan dan support system nya. Walaupun update nya telat luama bingit
🤣🤣🤣🤣

Mohon maaf, jika ending ceritanya agak keliatan dipaksakan untuk ending. Soalnya udah mampet ini kepala
😁 😁 😁 😁

Mohon maaf juga jika ending tidak sesuai yang diharapkan, karena aku menyukai happy ending
😁 😁 😁

Don't forget vote and comment

Follow this account fanyawomenly

Thank you have waited this story

Thank you have read this story

Thank you have voted and commented

Have a nice day

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 150K 43
"Stop trying to act like my fiancรฉe because I don't give a damn about you!" His words echoed through the room breaking my remaining hopes - Alizeh (...
616K 32.9K 50
๐’๐œ๐ž๐ง๐ญ ๐Ž๐Ÿ ๐‹๐จ๐ฏ๐žใ€ข๐๐ฒ ๐ฅ๐จ๐ฏ๐ž ๐ญ๐ก๐ž ๐ฌ๐ž๐ซ๐ข๐ž๐ฌ ใ€ˆ๐›๐จ๐จ๐ค 1ใ€‰ ๐‘ถ๐’‘๐’‘๐’๐’”๐’Š๐’•๐’†๐’” ๐’‚๐’“๐’† ๐’‡๐’‚๐’•๐’†๐’… ๐’•๐’ ๐’‚๐’•๐’•๐’“๐’‚๐’„๐’• โ˜†|| ๐‘บ๐’•๐’†๐’๐’๐’‚ ๐‘ด๏ฟฝ...
1.1M 28.4K 45
When young Diovanna is framed for something she didn't do and is sent off to a "boarding school" she feels abandoned and betrayed. But one thing was...
320K 25.6K 15
MY Creditor Side Story แ€•แ€ซแ‹ Parallel Universe แ€žแ€˜แ€ฑแ€ฌแ€™แ€ปแ€ญแ€ฏแ€ธแ€•แ€ผแ€”แ€บแ€•แ€ผแ€ฎแ€ธ Creation แ€œแ€ฏแ€•แ€บแ€‘แ€ฌแ€ธแ€แ€ฌแ€™แ€ญแ€ฏแ€ท main story แ€”แ€ฒแ€ท แ€™แ€žแ€€แ€บแ€†แ€ญแ€ฏแ€„แ€บแ€•แ€ฒ แ€กแ€›แ€„แ€บ character แ€€แ€ญแ€ฏ แ€›แ€žแ€กแ€žแ€…แ€บ แ€แ€…แ€บแ€™แ€ปแ€ญแ€ฏแ€ธแ€”แ€ฒ...