Jadilah Ibu Untuk Anak-anak Ku

Oleh fanyawomenly

122K 5.1K 281

Ibu tiri identik dengan menyiksa dan jahat. Dia adalah sesosok perempuan yang akan menyiksa dan berbuat jahat... Lebih Banyak

Introduction
Prolog
Meet Him
Who Is He?
The Business
Getting Close (1)
Getting Close (2)
Propose (1)
Propose (2)
Propose (3)
The Wedding (1)
The Wedding (2)
Move In Town (1)
Move In Town (2)
His Children (1)
ANNOUNCEMENT
His Children (2)
INFORMATION
They Hate Me (1)
They Hate Me (2)
They Hate Me (3)
New Life As A Wife (1)
New Life As A Wife (2)
New Activities (2)
Made Fun By Them (1)
Made Fun By Them (2)
Daaniyaal's Children
The Third Child Is So Cute
I Want A Baby (1)
I Want A Baby (2)
His Rejection (1)
🎁
His Rejection (2)
Embrace Her (1)
Embrace Her (2)
Embrace Her (3)
My Sadness (1)
My Sadness (2)
Continue My Life (1)
Continue My Life (2)
Patient (1)
Patient (2)
Go To Doctor (1)
Go To Doctor (2)
🕋 ==> 🐄🐏🐑🐐🐪🐫
Bad News (1)
Bad News (2)
Happy Birthday Dion (1)
Happy Birthday Dion (2)
Daaniyaal's Angry (1)
Daaniyaal's Angry (2)
Accept Her (1)
Accept Her (2)
Happiness (1)
Happiness (2)
His Ex Wife Is Their Mom (1)
His Ex Wife Is Their Mom (2)
The Ex Tries To Back With Him (1)
The Ex Tries To Back With Him (2)
Try My Best to Protect My Family (1)
Try My Best to Protect My Family (2)
Dilema (1)
Dilema (2)
Can We Start Again? (1)
🎁
Can We Start Again? (2)
Can We Start Again? (3)
Can We Start Again? (4)
Where... (1)
Where... (2)
INFORMATION
Ramadhan
Where Are You, My Wife? (1)
Where Are You, My Wife? (2)
Getting Advice (1)
Getting Advice (2)
Ied Mubarak
Happy Family (1)
Happy Family (2)

New Activities (1)

1K 45 1
Oleh fanyawomenly

Hello, good morning

We meet again in Saturday 😁😁😁

Finally, I can update in this morning, although it is almost afternoon 🤭🤭🤭

Hope you all are healthy and in good condition

Please enjoy this story

Happy reading

😉😉😉










🌹🌹🌹🌹🌹



















Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata krama.”
(HR. imam Ibnu Majah)

Setelah kedua anak Daaniyaal berangkat sekolah, Ai berjalan menuju lantai dua. Lebih tepatnya, dia berjalan menuju kamar Dion. Terlihat Dion sedang tidur nyenyak di kasurnya. Kia sedang membenahi pakaian Dion yang baru saja diambil dari jemuran. Ai menghampiri Kia yang masih melipat pakaian Dion.

"Dion belum bangun, mba?" tanya Ai saat berjalan mendekati kasur Dion

"belum, nyonya," jawab Kia sambil berjalan mendekati Ai

"sudah, kamu lanjutkan pekerjaanmu tadi!" kata Ai

"baik, nyonya," jawab Kia dan dia melanjutkan pekerjaannya yang tadi dia tinggal

"Kia…" Kia pun beranjak dari duduknya ketika majikannya itu memanggilnya, "lanjutkan saja! Kamu tidak perlu kemari, saya cuman mau bilang ke kamu. Kamu dengerin aja dari situ!" Kia kemudian duduk kembali dan melanjutkan kegiatannya.

"Kia, mulai sekarang, Aku yang akan mengurus Dion," mendengar ucapan majikannya itu, Kia langsung terkejut.

Berbagai pikiran buruk tergambar. Apakah pekerjaannya buruk? Apakah dia melakukan kesalahan? Apa majikan barunya ini tidak menyukai hasil kerjanya? Jika dipecat, aku nganggur lagi dong? Gimana aku bisa kirim uang ke orang tua?

“tenang aja, kamu tetap kerja disini," Kia cukup lega mendengar ucapan majikannya itu

"tapi, untuk urusan mandi dan tidur, biar saya yang mengurus. Kamu urus keperluan Dino yang lainnya ya. Seperti siapin makan Dion, cuci baju dan alat makannya," kata Ai

Kia cukup bersyukur karena tidak dipecat. Namun beban kerjanya berkurang, karena majikannya itu ingin mengurus Dion kecil. Mungkin nanti gajinya juga akan dipotong. Tapi tidak apa-apalah, yang penting masih disuruh bekerja, tidak dipecat.

Seolah mengerti kegundahan pengasuh bayi kecilnya, "kamu tidak perlu khawatir. Gaji kamu akan tetap seperti dulu, tidak akan dipotong kok! Cuman nanti kalo saya sibuk, kamu bisa gantiin saya untuk memandikan Dion. Dan kamu juga bisa nemenin saya waktu main dengan Dion," kata Ai

"terima kasih, nyonya. Saya pasti akan bantu dan menemani Nyonya saat bermain dengan Dion," kata Kia dengan senang hati, karena gajinya tidak dikurangi

"sama-sama," jawab Ai sambil tersenyum

Ai turun ke lantai satu setelah Dion bangun. Saat Dion bangun, Ai langsung memandikan si kecil dengan hati-hati. Dia dibantu oleh pengasuhnya, Kia. Ai senang bisa memandikan bayi. Hitung - hitung, belajar mengurus bayi sebelum dia melahirkan bayinya sendiri.

Ai dan Kia berjalan menuju meja makan. Ai duduk di kursi dengan Dion yang berada di pangkuannya. Kia memasuki dapur untuk menitipkan makanan untuk Dion. Kia meletakkan sebuah biskuit bayi ke dalam mangkok bayi. Kemudian dia menuangkan air hangat ke dalam mangkuk itu, dan mengadukannya samping mencair dan berubah mengental.

"kamu makan dulu, Kia. Ajak bibi makan juga!" kata Ai saat Kia membawa makanan bayi dari dapur

"Dion bagaimana, Nyonya?" tanya Kia bingung

"biar saya yang menyuapi Dion," Ai meminta isyarat agar bubur Dion diletakkan dihadapannya, "sudah, kamu panggil bibi!"

Kia kembali ke dapur untuk mengambil piring kosong dna minuman, "bi, disuruh Nyonya."

"disuruh apa Kia?" tanya bibi

"tolong bawa ini bi ke ruang makan, saya ambil air dulu," kata Kia menyerahkan dua piring bersih

"ini buat apa?" tanya Bibi bingung dan Kia mengambil dua gelas lalu diisi oleh air putih

"untuk kita, bi. Ayo bi!" ajak Kia dan bibi mengikuti Kia ambil membawa piring bersih itu

Ai sedang meletakkan lap di dada Dion untuk membersihkan makanan yang menempel pada mulut bayi itu. Terlihat bibi dan Kia memasuki ruang makan dengan tangan masing-masing memegang sesuatu.

"ayo duduk sini! Bibi dan Kia makan dulu! Sudah jam segini lho. Sarapan bareng Dion," kata Ai dengan tersenyum senang

"maaf Nyonya, kita berdua makan di dapur saja," tolak bibi

"jangan, disini saja! Sambil nemenin Dion makan," kata Ai

"ayo Kia, duduk disitu!" Kia duduk di kursi di depan Ai mengikuti perintah majikannya itu

"bibi juga, duduk di samping Kia!" bibi dengan pasrah duduk menuruti perintah majikan barunya itu

"nah, sekarang makanlah!" kata Ai sambil menunjuk bibi dan Kia yang mulai mengambil sarapannya, "Dion ada temannya makan itu lho."

Ai mengambil sedikit bubur di sendok kecil itu. Kemudian dia mengarahkan ke bibir Dion yang terbuka. Ai menyuapkan bubur itu ke mulut Dion. Bibir Dion bergerak seperti mengunyah dan hal itu membuat Ai tertawa. Dia senang melihat Dion yang memakan buburnya. Ai menciumi kepala Dion dengan sayang.

"bi, bapaknya yang biasa buka pagar, sudah dikasih sarapan?" tanya Ai

"belum Nyonya. Biasanya pak Rudi sarapan bersama pak Diman," jawab bibi

"oooo jadi namanya pak Rudi," gumam Ai sambil menganggukkan kepala

"pak Diman itu siapa?" tanya Ai

"pak Diman sopir Nyonya. Pak Rudi tukang kebun dan dia juga suami saya, nyonya," jawab bibi sambil tertunduk dan meneruskan makannya

"jadi bibi dan pak Rudi suami istri?" bibi menganggukkan kepalanya, kemudian Ai bertanya, "bibi dan pak Rudi sudah bekerja disini berapa lama?"

"sudah dari nona Nina berumur satu tahun nyonya. Berarti sudah kurang lebih 11 tahun nyonya," Ai menganggukkan kepala sambil menyuapkan bubur di mulut Dion

"kalo pak Diman?" tanya Ai

"seperti saya nyonya, sudah kurang lebih 11 tahun karena kita datang untuk bekerja disini di hari yang sama," jawab bibi

Ia menganggukkan kepala sambil membersihkan mulut Dion yang belepotan bubur, "kalo Kia? Sudah berapa lama bekerja disini."

Kia menelan sarapan susah payah. Kia tidak tahu jika dirinya juga akan ditanyain oleh majikannya itu. Dia terlihat terkejut.

"saya baru saja kerja disini nyonya," jawab Kia setelah meminum airnya

Ai sudah selesai menyuapi Dion. Buburnya susah habis. Sekarang Ai memberi minum Dion. Dia menyendoki air putih dan kemudian menyuapkan ke mulut Dion.

"Dion umurnya tujuh bulan, berarti kamu sudah tujuh bulan bekerja dong," kata Ai yang sedang sibuk dengan Dion

"Tidak nyonya. Saya baru bekerja disini dua bulan yang lalu. Saya mengasuh Dion saat Dion sudah dua bulan," Ai terkejut dengan jawaban Kia. Ai langsung menghentikan kegiatannya dan memandang Kia.

"jadi, kamu baru saja bekerja beberapa bulan sebelum mas Daaniyaal menikah dengan saya," kata Ai dan Kia menganggukkan kepalanya

Ai sudah selesai dengan sarapan Dion. Dion sudah menghabiskan bubur dan minumannya sudah berkurang setengah. Ai membersihkan mulut Dion dengan kain lap yang berada di dadanya. Ai menciumi pipi gendut Dion setelah pipi itu bersih. Dion tertawa menerima ciuman dari wanita yang berada di depannya.

"ooo ya bi. Saya mau kasih tau," kata Ai dan bibi menghentikan aksinya yang akan berdiri dari duduknya

"ada apa nyonya?" tanya bibi

"mulai sekarang, urusan mas Daaniyaal biar saya yang ngurus," kata Ai

"maksudnya nyonya? Saya tidak mengerti," tanya bibi yang masih bingung dengan perkataan majikannya itu

"maksudnya, mulai sekarang, saya yang akan mencuci semua pakaian mas Daaniyaal dan membersihkan kamar kami juga," bibi terkejut mendengar ucapan majikannya itu

"tidak usah nyonya. Biar saya yang melakukannya. Nyonya tidak perlu mencuci dan membersihkan kamar," tolak bibi

"tidak apa-apa, bi. Biar semua urusan mas Daaniyaal saya yang melayani," kata Ai

"jangan nyonya!" mohon bibi

"tidak apa-apa bi. Saya sudah bilang ke mas Daaniyaal dan dia bilang, tidak masalah. Mungkin nanti saya akan minta tolong sama bibi," kata Ai

"minta tolong apa nyonya?" tanya bibi

"mungkin untuk seprai, korden dan sarung bantal, bibi yang cuci ya," kata Ai sambil nyengir

"iya nyonya. Pasti saya akan mencucinya," jawab bibi dengan antusias

"tapi maaf nyonya, bibi mau tanya. Kenapa nyonya mau mencuci dan membersihkan kamar sendiri?" tanya bibi ingin tahu tapi dengan ekspresi takut

Ai tersenyum mendengar pertanyaan bibi, "saya ingin jadi istri yang baik. Jadi saya ingin mengurus semua keperluan mas Daaniyaal. Meski mas Daaniyaal sudah mempekerjakan bibi, saya tetap ingin menjadi istri bisa melayani kebutuhan suaminya," jawab Ai

Bibi menganggukkan kepala begitu juga Kia. Dia mendengarkan percakapan majikan dan senior dari tadi. Kia tiba-tiba ingin bertanya kepada majikannya itu," maaf bu, saya juga mau tanya. Kenapa nyonya ingin memandikan den Dion sendiri? Padahal saya sudah bisa memandikan den Dion."

Ai mengelus kepala Dion yang berada di pelukannya. Ai mencium kepala yang baru ditumbuhi rambut sebelum menjawab pertanyaan Kia. Bibi yang pertanyaan Kia langsung menoleh ke pengasuh itu dengan ekspresi terkejut.

"karena saya ingin memberikan kasih sayang kepada Dion. Saya suka dengan anak kecil karena dulu saya adalah guru TK. jika melihat anak kecil, saya selalu ingin memeluknya dan menciumi wajah lucunya," Ai tertawa.

Kia dan bibi tersenyum melihat majikannya itu tertawa, "saya juga sekalian latihan cara merawat bayi, biar nanti saat mempunyai anak, ngga kebingungan," Kia dan bibi menganggukkan kepalanya

"bibi tenang saja. Gaji bibi tidak akan dikurangi kok. Gajinya akan tetap sesuai jumlah sebelum," kata Ai sambil tersenyum

Bibi yang mendengar itu bernapas lega. Karena dari tadi dia juga cukup gelisah karena kerjanya dikurangi. Meski suaminya juga bekerja disini, mereka tetap membutuhkan uang untuk dikirim ke desa. Karena uang itu untuk sekolah ketiga anak mereka.

"terima kasih, nyonya," jawab bibi dengan ekspresi bersyukur

"bibi punya anak?" tanya Ai

"punya nyonya. Saya punya tiga anak. Mereka tinggal di desa bersama nenek dan kakek mereka," jawab bibi

"Nyonya, saya permisi dulu, mau mencuci piring dan menyiapkan sarapan untuk par Rudi dan pak Diman," pamit bibi

"iya, bi. Silakan!" jawab Ai

Bibi berjalan menuju dapur sambil membawa piring kotor serta mangkuk Dion. Kia membantu membawakan makanan yang ada di meja makan untuk dihangatkan, agar bisa dimakan pak Diman dan pak Rudi. Ai meninggal meja makan dan berjalan menuju ruang keluarga. Ai meletakkan Dion di dalam kolam plastik lalu meletakkan bola di dalamnya. Dion terlihat senang karena di tubuhnya dikelilingi oleh bola. Dia tertawa sambil melempar bola yang bisa dia raih.

"Dion….." terdengar suara perempuan berteriak memanggil Dion

To be continued....












🌹🌹🌹🌹🌹
















Enough for today

Tunggu lanjutannya di sabtu depan ya 😊😊😊

Don't forget vote and comment

Follow this account fanyawomenly

Thank you have waited this story

Thank you have read this story

Thank you have voted and commented

Have a nice day

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

3.1M 198K 90
What will happen when an innocent girl gets trapped in the clutches of a devil mafia? This is the story of Rishabh and Anokhi. Anokhi's life is as...
124K 1.8K 27
Rajveer is not in love with Prachi and wants to take revenge from her . He knows she is a virgin and is very peculiar that nobody touches her. Prachi...
254K 30.6K 24
People meet by accident, People fall in love by accident, But people surely don't become someone's baby daddy accidentally, or do they? What started...
3M 201K 51
" Do not be mistaken little flower, you are mine and mine alone. Any man who looks at you longer than three seconds will be dealt in a manner I find...