Jadilah Ibu Untuk Anak-anak Ku

Por fanyawomenly

122K 5.1K 281

Ibu tiri identik dengan menyiksa dan jahat. Dia adalah sesosok perempuan yang akan menyiksa dan berbuat jahat... Más

Introduction
Prolog
Meet Him
Who Is He?
Getting Close (1)
Getting Close (2)
Propose (1)
Propose (2)
Propose (3)
The Wedding (1)
The Wedding (2)
Move In Town (1)
Move In Town (2)
His Children (1)
ANNOUNCEMENT
His Children (2)
INFORMATION
They Hate Me (1)
They Hate Me (2)
They Hate Me (3)
New Life As A Wife (1)
New Life As A Wife (2)
New Activities (1)
New Activities (2)
Made Fun By Them (1)
Made Fun By Them (2)
Daaniyaal's Children
The Third Child Is So Cute
I Want A Baby (1)
I Want A Baby (2)
His Rejection (1)
🎁
His Rejection (2)
Embrace Her (1)
Embrace Her (2)
Embrace Her (3)
My Sadness (1)
My Sadness (2)
Continue My Life (1)
Continue My Life (2)
Patient (1)
Patient (2)
Go To Doctor (1)
Go To Doctor (2)
🕋 ==> 🐄🐏🐑🐐🐪🐫
Bad News (1)
Bad News (2)
Happy Birthday Dion (1)
Happy Birthday Dion (2)
Daaniyaal's Angry (1)
Daaniyaal's Angry (2)
Accept Her (1)
Accept Her (2)
Happiness (1)
Happiness (2)
His Ex Wife Is Their Mom (1)
His Ex Wife Is Their Mom (2)
The Ex Tries To Back With Him (1)
The Ex Tries To Back With Him (2)
Try My Best to Protect My Family (1)
Try My Best to Protect My Family (2)
Dilema (1)
Dilema (2)
Can We Start Again? (1)
🎁
Can We Start Again? (2)
Can We Start Again? (3)
Can We Start Again? (4)
Where... (1)
Where... (2)
INFORMATION
Ramadhan
Where Are You, My Wife? (1)
Where Are You, My Wife? (2)
Getting Advice (1)
Getting Advice (2)
Ied Mubarak
Happy Family (1)
Happy Family (2)

The Business

1.6K 70 19
Por fanyawomenly

Hello, good morning

Hope you are in good and healthy condition

Semoga selalu diberi kelancaran dan kesabaran dalam menjalankan ibadah puasa, ibadah wajib dan ibadah sunnah lainnya di bulan suci Ramadhan

😁😁😁

Please enjoy this story

Happy reading

😊😊😊









🌹🌹🌹🌹🌹














"Ajarkanlah kalimat pertama kepada anak-anak kalian 'La ilaha Illallah." (HR. Al-Hakim)


Seperti pagi-pagi sebelumnya. Semua orang pasti akan sibuk di pagi hari. Ada yang sibuk memasak untuk sarapan. Ada yang sibuk mempersiapkan bekal makanan untuk anak. Ada yang sibuk persiapan kerja. Ada yang sibuk persiapan sekolah. Semuanya pada sibuk kecuali anak bayi. Mereka kerjaannya hanya menangis. Hihi....

Terlihat seorang perempuan sedang sibuk di dalam kamarnya. Dia terlihat sedang meneliti penampilannya di cermin yang terpasang di pintu lemari bajunya. Dia memoles wajahnya dengan bedak padat dan sedikit lipstik berwarna pink setelah merasa penampilannya sudah rapi.

Merasa sudah rapi dan cantik dengan kerudung warna pink, perempuan itu langsung keluar kamar. Dia berjalan menuju dapur. Kemudian dia membantu ibunya membawa beberapa menu sarapan menuju meja makan.

"pagi, ibu. Cuman ini saja yang dibawa ke meja makan?" tanya perempuan itu

"iya, nduk. Tolong bawakan semua ke meja ya," pinta ibu si perempuan

"siap, bu," jawab si perempuan

Si perempuan pun membawa beberapa menu makanan menuju meja makan. Terdapat menu sayur lodeh, tahu dan tempe goreng, nasi putih dan tidak lupa teh panas untuk menyambut perut kosong mereka haha....

"sudah aku pindah ke meja makan semua, bu. Ibu lagi ngapain sih?" tanya si perempuan kepada ibunya yang terlihat sibuk di dapur

Perempuan itu adalah Alaika Putri Yahya. Sering dipanggil Ai oleh orang terdekatnya. Dia adalah putri seorang petani yang bernama Sulaiman. Dia menyelesaikan kuliah di kota tetangga selama 4 tahun jurusan pendidikan Bahasa Inggris. Setelah lulus kuliah, dia sempat bekerja di kota tempat dia kuliah tetap hanya 1 tahun. Kemudian dia kembali ke kota kelahiran dan bekerja sebagai guru TK dan sudah berjalan selama 5 tahun.

"ibu lagi siapin bahan makanan untuk para pekerja yang sedang membangun jembatan," jawab ibunya

"lho, kok ibu yang disuruh masak sih? Bukannya jatah makan dari penanggung jawab pembangunan jembatan itu?" tanya perempuan itu

"iya, nduk. Warga disini dimintai tolong untuk memasak selama pembangunan jembatan berjalan. Warga hanya disuruh memasak saja. kalo untuk bahan makanan dan menunya dari pihak sana," kata ibu menjelaskan

"oh... Gitu. Ya udah bu, makan dulu aja. Dilanjut lagi ngerjain setelah sarapan!" ajak Ai

Ai sudah berada di tempat kerjanya setelah dia selesai sarapan dan mengantar ayahnya bekerja. Sekarang dia sedang berdiri di depan pintu gerbang untuk menyambut para murid. Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun adalah semboyan 5S yang wajib kita lakukan. Dari awal penyambutan, proses belajar mengajar dan saat mengantar pulang, kami harus melakukan itu.

"ayo teman-teman, kita berbaris!" terdengar suara nyaring dan keras tidak jauh dari tempat bermain

Mendengar ajakan tersebut, semua anak - anak yang tadinya bermain, ada juga yang baru saja masuk gerbang dan beberapa sedang bercerita dengan temannya, seketika langsung berlari ke sumber suara.
Mereka berlomba - lomba menuju tempat dimana bu Adel berdiri. Iya, tadi yang bersuara keras dan nyaring itu adalah bu Adel. Anak - anak berebut untuk baris di depan. Alhasil, ada beberapa siswa yang malah bertengkar karena ingin baris di depan.

"ya sudah, Kenzi dan Tama boleh baris di depan. Tapi harus anteng ya. Baris yang rapi!" bu Adel memberi solusi dengan suara lembut

"siap, bu guru," jawab Kenzi dan Tama bersamaan
Bu Adel memimpin baris para murid. Bu Diyah, bu Ida, Miss Nana dan Miss Ai berada di barisan anak paling belakang untuk mengawasi anak, jika ada yang usil dan atau jahil terhadap temannya.

Kegiatan baris ini diawali dengan menyanyikan lagu, ikrar dan tidak lupa melafalkan doa. Karena ini adalah sekolah islami, selalu diawali dengan pelafalan syahadat. Yang bertujuan untuk mengenalkan anak bacaan syahadat beserta artinya. Dilanjut dengan doa masuk ruangan kelas, yang bertujuan, agar kita selalu dijaga Allah dari hal buruk ketika masuk ke ruangan.

Setelahnya, para murid - murid masuk kelas setelah baris mereka rapi. Terlihat anak - anak berlarian menuju kelas dengan suara tawa mereka setelah mengambil tas mereka yang berada di dekat kantor guru. Semua guru menuju ke kelas masing-masing. Mereka membantu anak - anak yang mengalami kesulitan melepas sepatu. Karena, anak usia dini dididik untuk melepas sepatu sendiri dan dibiasakan untuk meletakkan tas mereka ke dalam loker. Termasuk Ai. Dia sedang mendampingi muridnya yang sedang melepas sepatu.

"sudah. Sepatutnya ditaruh di rak sepatu ya! Jangan lupa, tasnya ditaruh dimana?" kata Ai kepada muridnya yang bernama Firman

Firman menganggukkan kepala dan meletakkan sepatutnya ke rak sepatu dan diikuti oleh Ai. Kemudian Firman menjawab, "ditaruh di loker, bu guru."

"yeee.... Firman hebat," puji Ai sambil memberi tanda like

Firman pun langsung berlari menuju loker dan meletakkan tas nya disana. Anak - anak yang lain sedang bermain. Ada yang sudah menumpahkan lego, ada yang bermain bombit (mainan sejenis bongkar pasang) dan ada juga yang hanya diam melihat teman-temannya bermain. Mereka bermain dahulu karena ada temannya yang belum berangkat.

Maklumlah, anak usia dini masih agak sulit untuk disiplin. Sudah mau berangkat sekolah, kami sebagai guru maupun orang tua sudah Alhamdulillah. Karena anak usia segitu memang masih dalam pelatihan untuk bangun pagi.

"okay, teman - teman. Mainan dulu 5 menit ya! Setelah itu nanti akan bu Ai ajak bercerita," kata Ai memberi pengumuman dan Ai duduk bersama murid - muridnya untuk ikut bermain.

Percayalah, bahwa pendekatan dengan anak adalah dengan cara bermain. Apalagi ketika kamu menganggap dirimu seumuran dengan mereka. Kamu akan berminat mendekatimu. Ketika anak mulai mendekatimu, disitu kamu bisa mengaturnya. Dan yang paling penting, hargailah mereka di setiap kegiatan mereka. Karena ketika kamu menghargai anak, disitu kamu akan dianggap istimewa dan menjadi idola.

(pengalaman author waktu ngajar anak playgroup selama 5 tahun hihi...)

"cerita apa, bu Ai?" tanya anak yang langsung berhenti menyusun lego ketika mendengar perkataan Ai, dia adalah Habil

"cerita apa ya?" kata Ai sambil menaruh jarinya ke dagu dan menunjukkan ekspresi berpikirnya

"mau cerita apa, bu guru?" sekarang suara perempuan yang sudah tidak sabar lagi untuk bertanya, dia adalah Aleesha

Terdengar suara laki-laki berbisik di telinga Ai, "bu guru, mau pipis,"

"kalian main dulu ya, bu guru mau antar Arkan ke kamar mandi," kata Ai

"ada apa bu guru? Kok ke kamar mandi?" tanya Abi

"temanmu ada yang mau pipis," jawab Ai

"ayo bu guru, cepet!" kata Arkan yang terlihat lucu ketika menahan pipis

"iya. Arkan langsung ke kamar mandi dulu!" perintab Ai

Arkan pun langsung berlari menuju ke kamar mandi sambil berkata 'siap.' Ai berjalan keluar kelas sambil tertawa melihat Arkan yang berlari sangat cepat. Untung kamar mandi berada di belakang kelasnya, jadi Ai bisa mengambil langkah setengah berlari menuju kesana sebelum Arkan pipis di celana.

Sekarang anak - anak sudah duduk rapi di depan Ai setelah mereka membenahi mainan mereka. Waktu bermain mereka lebih dari 5 menit, karena Ai harus mengantar Arkan ke kamar mandi. Alhasil, anak - anak mendapat jatah main sekitar 10 menit.

Kegiatan diawali dengan berdoa. Mereka melafadkan Al Fatihah, doa belajar, membaca syahadat, dan tidak lupa kegiatan wajib setelah berdoa adalah bernyanyi.

Bernyanyi atau bermain adalah kegiatan yang dapat memancing anak untuk ceria. Karena bermain atau bernyanyi bisa mengubah mood anak yang tadinya malas menjadi semangat. Apalagi lagu yang dinyanyikan adalah lagu ceria. Hal itu dapat membawa suasana menjadi cerah. Ditambah lagi, anak - anak hafal liriknya. Itu dapat membuat anak bersemangat untuk bernyanyi, bahkan suaranya akan bertambah keras.

(ilmu yang didapat author selama menjadi pengajar. Dan sudah dibuktikan, ternyata memang benar hihi....)

"hari ini, bu guru akan bercerita," kata Ai

"cerita apa bu gulu?" tanya Arsyad dengan gaya bicaranya yang belum bisa mengucapkan huruf r

"iya, bu guru. Cerita apa?" terdengar suara Aleesha bertanya

"bu guru mau cerita tentang Nabi kita," kata Ai

"Nabi?" kata Firman dengan nada bertanya

"iya, Nabi kita. Nabi Muhammad. Ada yang kenal dengan Nabi Muhammad?" tanya Ai dan semua menggelengkan kepalanya, tanda tidak kenal

"Nabi Muhammad itu, adalah Nabi kita," Kata Ai dan dilanjutkan bernyanyi sambil bertepuk tangan dan diikuti oleh anak - anak

(nada : satu satu aku sayang ibu)

Satu satu Allah Tuhanku
Dua dua Muhammad Nabiku
Tiga tiga Al Qur'an Kitabku
Satu dua tiga Islam agamaku (2x)

"nah, sekarang bu guru mau bercerita," kata Ai

"cerita apa, bu guru?" tanya perempuan bernama Queen

"bu guru mau cerita tentang Nabi Muhammad. Ada yang kenal, siapa itu Nabi Muhammad?" tanya Ai dan dijawab gelenggan kepala oleh anak - anak

"tidak ada yang tahu, siapa itu Nabi Muhammad?" anak - anak tetap menggeleng, "okay. Bu guru kasih tahu ya,"

"Nabi Muhammad adalah Nabi kita. Tahu ngga?" tanya Ai

"apa Bu gulu?" suara Arsyad bertanya

Ai membungkukkan badannya kemudian semua anak - anak juga ikut membungkukkan badan bahkan ada yang mendekat ke Ai. Disini mereka duduknya di karpet ya, buka di kursi seperti anak sekolahan. Beberapa lembaga yang mengajar anak usia KB/TK, belajarnya tidak wajib menggunakan meja kursi.

"Nabi Muhammad itu, waktu kecil sudah tidak punya ayah lho," kata Ai dan ekspresi anak - anak terlihat sulit diartikan

"ngga punya ayah?" kata Firman

"iya, Nabi kita, Nabi Muhammad itu waktu seusai kalian, sudah tidak punya ayah. Jadi waktu Nabi Muhammad masih di dalam perut, ayahnya meninggal," jelasku dan anak - anak mulai mengerti apa yang aku ceritakan. Ada anak yang diam saja, ada anak yang matanya sudah berkaca-kaca.

"jadi, teman - teman harus bersyukur karena masih punya ayah yang cari uang," cerita Ai dan anak - anak mulai memperhatikan ucapan Ai, "ayah kerja cari apa?"

"uang," jawab Abi dengan suara kerasnya

"pinter," Ai memberi tanda like kepada Abi dan bertanya lagi, "ayah kerja cari uang untuk apa?"

"beli mainan," kata Arkan

"sepatu," kata Firman

"boneka," Aleesha tak mau kalah

"susu," jawab Abi

"iya, ayah cari uang buat beli mainan, sepatu, boneka, susu, terus bayar sekolah teman-teman," Ai mengulangi ucapan anak - anak

"jadi saat ayah kerja, temen - temen ngga boleh rewel, marah - marah, apalagi pukul ayah. Nanti kalo ngga punya ayah lagi gimana?" kata Ai dan suasana menjadi sepi

"sedih ngga?" tanya Ai dan dianggui oleh anak - anak

"jadi teman - teman harus sayang sama ayah. Kalo mau berangkat sekolah salim dulu. Di sekolah mendengarkan ibu guru. Di rumah mendengar ibu atau mama," kata Ai dan dianggui oleh anak - anak dengan patuh

"nah, sekarang sudah pukul 9. Ceritanya besok lagi ya. waktunya kita makan," kata Ai mencairkan suasana

Ai mengajak murid - muridnya untuk berdoa sebelum makan. Setelahnya, mereka mencuci tangan di wastafel yang berada di samping kelas menggunakan sabun yang tersedia. Kemudian mereka berebut untuk duduk mendekati Ai setelah mengambil tas di loker. Murid - murid Ai menikmati bekal makanan mereka dengan tenang. Ada yang saling bertukar makanan, ada yang membawa bekal nasi dan ada juga yang minta disuapi oleh Ai.

4 jam sudah Ai mengajar dari pukul 7 sampai pukul 11. Ai juga harus mempersiapkan kegiatan untuk hari berikutnya dan mengevaluasi kegiatan hari ini sampai adzan dhuhur berkumandang. Akhirnya dia bisa pulang sekitar pukul 1 siang.

Perempuan yang berusia mendekati angka 33 itu mengendarai motornya menuju pulang. Di usia segitu, Ai belum menikah karena, ketika kuliah, dia sibuk dengan pekerjaan di kota tempat dia kuliah. Dia juga disibukkan dengan bekerja di tempat dia bekerja sekarang. Apalagi di desanya, tidak ada anak laki-laki yang seusia Ai. Yang ada hanya anak laki-laki yang masih bersekolah SMA, SMP dan SD. Ai tidak begitu mempermasalahkannya, karena baginya 'mungkin menang belum bertemu dengan jodohnya. Dan Allah pasti akan mempertemukan dia dengan seseorang disaat yang tepat.'

Ai melewati jalan dimana ada pembangunan jembatan yang roboh seminggu yang lalu. Ai melirik tempat yang sekarang dipenuhi oleh para pekerja. Para pekerja terlihat sibuk mengangkat material untuk pembangunan jembatan. Ai melihat seorang laki-laki yang dia lihat seminggu yang lalu. Laki-laki itu sekarang memakai kemeja kotak - kotak berwarna biru dan ditutupi oleh rompi kuning. Ai mengurangi kecepatan motornya dan secara tidak sengaja, tatapannya bertemu dengan laki-laki itu lagi.











🌹🌹🌹🌹🌹














In this chapter, I just want to share my experience and knowledge about how to face children whose the age is 2 - 5 years old. Because I have ever been teacher of kindergarten hihi....

Enough for today

Don't forget vote and comment

Follow fanyawomenly

Thank you have vote and comment my story

Thank you have read my story

Semangat puasanya!
Jangan lupa zakat fitrahnya ya?

😁😁😁

Have a nice day

😉😉😉

Seguir leyendo

También te gustarán

561K 59.3K 25
في وسط دهليز معتم يولد شخصًا قاتم قوي جبارً بارد يوجد بداخل قلبهُ شرارةًُ مُنيرة هل ستصبح الشرارة نارًا تحرق الجميع أم ستبرد وتنطفئ ماذا لو تلون الأ...
191K 13.8K 19
"YOU ARE MINE TO KEEP OR TO KILL" ~~~ Kiaan and Izna are like completely two different poles. They both belong to two different RIVAL FAMILIES. It's...
227K 24.2K 30
She is shy He is outspoken She is clumsy He is graceful She is innocent He is cunning She is broken He is perfect or is he? . . . . . . . . JI...
571K 30.6K 49
𝐒𝐜𝐞𝐧𝐭 𝐎𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞〢𝐁𝐲 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 〈𝐛𝐨𝐨𝐤 1〉 𝑶𝒑𝒑𝒐𝒔𝒊𝒕𝒆𝒔 𝒂𝒓𝒆 𝒇𝒂𝒕𝒆𝒅 𝒕𝒐 𝒂𝒕𝒕𝒓𝒂𝒄𝒕 ☆|| 𝑺𝒕𝒆𝒍𝒍𝒂 𝑴�...