Apa yang ada dipikiran kalian begitu mendengar kata 'Elf'?
Seorang peri? Sihir? Wajah yang cantik rupawan? Abadi? Keindahan? Lemah lembut? Sempurna?
Atau...
Sesuatu yang mengerikan?
Beberapa Elf digambarkan sebagai makhluk rupawan yang sempurna, beberapa lainnya digambarkan sebagai makhluk mengerikan yang berbahaya.
Ada begitu banyak legenda dan mitologi tentang Elf,banyak teori bertebaran tentang mereka, tapi sejauh ini tidak ada satupun orang yang pernah melihat mereka didunia nyata, kebanyakan visual mereka didapatkan dari cerita karangan ataupun film-film fantasy.
"...katanya mereka tinggal dihutan yang dihalangi barrier khusus dan...bla bla bla..."
Kuroo menatap jengah temannya itu, entah kenapa Yaku--nama temannya--sangat tertarik dengan pembahasan semacam ini.
Tentang Elf,peri dan hal-hal berbau fantasi lainnya yang tidak Kuroo pahami.
"Yaku Lo tau kan?gue nggak suka hal-hal yang mustahil kayak cerita Lo itu" ucap Kuroo.
"Yakk!setidaknya Lo dengarin aja gue" ucap Yaku
'kan dari tadi juga dah didengerin' batin Kuroo
"Percuma,gue nggak ngerti, dan juga gue nggak suka sama sekali cerita fantasi" ucap Kuroo
"Anjir...gue doain Lo ketemu salah satu dari mereka...Amin!"ucap Yaku
"Mereka itu ngga nyata Yaku..dah ah gue mau pulang bye"ucap Kuroo sambil berlalu pergi.
'lo bakal ketemu salah satu dari mereka Kuroo' batin Yaku sambil tersenyum misterius.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kuroo berjalan pulang menuju rumahnya sambil menggerutu.
Dia hanya kesal dengan Yaku yang terus-terusan berbicara tentang para Elf itu pada Kuroo.
'Elf itu ngga nyata!' batinnya
Kuroo Tetsurou memang tidak menyukai hal-hal berbau fantasy. Kuroo adalah orang dengan pemikiran bahwa hal-hal yang diluar akal manusia itu tidak ada.
Yap,Kuroo adalah orang yang realistis.
Dia tidak percaya dengan hal-hal seperti hantu,sihir,dan juga peri ataupun Elf seperti yang dikatakan Yaku.
Baginya hanya orang bodoh yang percaya dengan hal semacam itu.
Secara tidak langsung dia mengatai Yaku bodoh,padahal Yaku nggak bodoh-bodoh amat. Yaiyalah, mana mungkin pemenang olimpiade IPS Nasional merupakan orang yang bodoh.
"Elf Mulu Elf Mulu,bosen anjir gue" gerutu Kuroo sambil menendang batu kerikil didekatnya.
"Awww"
"Hah?anjir siapa tuh?"gumam Kuroo
"Sstt...aww"
"Ini gue nggak kena karma karena ngga percaya sama hantu kan?" Panik Kuroo.
Jujur saja,walau tidak percaya dengan hantu-hantuan,Kuroo itu orang yang cukup penakut. Dia mungkin bakal pingsan kalau ada hantu beneran muncul dihadapannya.
Mana hari sudah mulai senja menjelang malam,jalanan juga entah kenapa sangat sepi dari biasanya. Kuroo baru pulang dari latihan voli yang sebenarnya cukup singkat dari hari biasanya. Hanya saja,karena mendengarkan ocehan Yaku tadi, dia jadi pulang lebih terlambat.
'Sialan Yaku...!" Batin Kuroo.
Whussh
Brakk
"Hah?apaan tuh?"
Sekilas,Kuroo melihat sesuatu seperti cahaya putih kekuningan yang cukup besar melesat dengan cepat ke arah hutan,dan walau sekilas, cahaya itu nampak seperti siulet manusia.
Kuroo mengucek matanya dan mengerjapkan nya beberapa kali, mencoba memastikan bahwa apa yang dilihatnya tadi hanya khayalannya saja.
Tapi cahaya itu sudah pergi sangat jauh,pendarnya masih terlihat walau perlahan memudar.
Kuroo memandang hutan dihadapannya dengan perasaan takut sekaligus penasaran.
Didekat rumahnya memang ada sebuah hutan kecil yang dulu sangat sering Kuroo datangi untuk bermain.
Kuroo bimbang,haruskah dia memastikan apa yang tadi dia lihat, atau bersikap tidak peduli dan segera pulang lalu bertemu kasur tercinta?
Lagipula ini sudah benar-benar gelap sekarang,jujur saja Kuroo merasa takut. Yah,manusia mana yang tidak merasa ketakutan jika melihat sesuatu aneh yang lewat begitu saja.
Tapi sepertinya kali ini rasa penasarannya mengalahkan rasa takutnya.
Jadi Kuroo mulai melangkahkan kakinya menuju hutan itu,banyak tumbuhan ilalang yang tumbuh menjulang diantara beberapa pepohonan. Cukup menyulitkannya untuk berjalan didalam kegelapan.
Mana handphonenya habis cas, untungnya cahaya bulan malam ini cukup terang untuk menyinari jalur didepannya. Pohon yang rimbun tidak menghalangi cahaya itu masuk kedalam hutan.
'Anjir,ini gue ngapain juga sih capek-capek masuk hutan begini' batin Kuroo.
'ini perasaan gue nggak ketemu-ketemu tu cahaya,trus kok ini kaki gue pegel banget anjir' batinnya lagi
Entah sudah berapa lama Kuroo berjalan memasuki hutan itu,dan sedari tadi dia tidak menemukan cahaya yang dilihatnya.
Dan entah kenapa,hutan itu terasa sangat luas dan tidak berujung. Padahal seingat Kuroo,waktu dia sering bermain dihutan ini sewaktu masih kecil,luas hutan ini tidak seberapa, seingatnya luas hutan ini lebih mirip seperti luas sebuah taman mini. Dan seingatnya dibelakang hutan ini terdapat sebuah kebun apel milik tetangganya yang dulu sering Kuroo petik buahnya tanpa ijin.
Tapi ini, Kuroo sangat yakin dia sudah berjalan setidaknya sekitar dua jam,dan belum menemukan ujung dari hutan ini. Cahaya yang dilihatnya tadipun sama sekali tidak dia temukan.
'apa tadi gue salah liat ya?'
'ah sial mana capek banget lagi jalannya'
'ni hutan kok jadi luas banget si anjim,mana besok ada ujian harian lagi'
'lo kok bego banget sih Kuroo..!'
Batinnya sedari tadi terus mengatakan umpatan-umpatan dan memaki seberapa bodohnya dirinya sendiri.
"Ah udahlah percuma gue jalan jauh-jauh juga,mending pulang" monolog Kuroo dan berbalik arah menuju jalan keluar.
Bruuuk
"A--aww sshhh"
Kuroo menegang, sangat jelas, suara itu terdengar sangat jelas ditelinga Kuroo.
Dengan perlahan Kuroo berbalik, dan seketika matanya membulat, didepannya ada seseorang yang entah mata Kuroo salah atau apa, tapi orang itu mengeluarkan sinar layaknya bintang.
Walau sinarnya nampak redup dan menenangkan.
Kuroo mengucek matanya berkali-kali dan menampar pipinya sendiri.
Sakit itulah yang dia rasakan.
'anjir bukan mimpi!!' batin Kuroo.
Didepannya terlihat seseorang--sesosok--makhluk dengan telinga yang cukup runcing,iris mata seperti kucing, rambut kuning dengan gradasi hitam diatasnya,dan wajahnya...
Kuroo benar-benar tidak bisa berpaling, wajahnya benar-benar sangat menawan, sangat indah.
Diatas kepalanya terdapat seperti bunga yang disusun dan membentuk layaknya mahkota sederhana.
Sedangkan makhluk yang terciduk secara tidak sengaja itu berusaha mengalihkan pandangannya kearah lain. Menghindari Kuroo yang tengah menatapnya intens.
Kuroo tertegun, makhluk didepannya ini benar-benar sangat indah.
Ah, sepertinya perkataan Yaku benar-benar terkabul.
-TBC-