Mr(s) Evil Cultivator 先生修魔者

By Lyvia_May

23.8K 6.5K 967

[Bukan novel terjemahan] Aku adalah seorang wanita biasa yang bekerja sebagai pegawai kantoran. Lalu, hanya... More

零 (ling) - Prologue
一 (yi) - Jili sect (I)
二 (er) - Jili sect (II)
三 (san) - Jili Sect (III)
四 (si) - Jili Sect (IV)
六 (liu) - Hongli Academy (II)
七 (qi) - Hongli Academy (III)
八 (ba) - Pavilion of Hell
九 (jiu) - Pavilion of Hell (II)
十 (Shi) - Holiday
十一 (shi yi) - Festival
十二(shi er) - Lost
十三 (shi san) - Dream
十四 (shi si) - Back
十五 (shi wu) - Mountain
十六 (shi liu) - Emperor
十七 (shi qi) - Back to Jili
十八(shi ba) - QING WEIHE?!!!
十九(shi jiu)
二十(er shi)
二十一(er shi yi)
二十二(er shi er)

五 (wu) - Hongli Academy (I)

1K 293 57
By Lyvia_May

"Aku hanya bisa mengantarmu sampai sini, sisanya kau harus menjaga dirimu sendiri."

Saat ini aku berdiri di hadapan sebuah gerbang raksasa yang merupakan pintu masuk ke dalam wilayah akademi kultivasi terhebat dari seluruh Jianghu atau yang biasa orang sini sebut sebagai Kediaman Hongli. Saking banyaknya calon kultivator abadi, sampai-sampai aku hanya diam selama lima menit di sini dan mataku sudah melihat banyak sekali orang yang melewati pintu gerbang.

"Ambillah alat musikmu dan barang-barangmu, ingat, ada ribuan orang di dalam sana yang berasal dari beragam sekte Jianghu. Kau adalah pemimpin sekte, jadi jangan mempermalukan sekte Jili, kau paham?"

"Aku paham."

Pada saat itu juga Lian Zhen menyodorkanku Pipa yang terbungkus di dalam kain merah, beserta sebuah bungkusan kain berwarna putih yang berisikan kebutuhan-kebutuhanku selama diam di akademi ini. Setelah selesai dengan semua barang-barangku, akhirnya dia pun kembali ke kereta kuda, dan meninggalkanku di sini tanpa berkata apa-apa lagi.

Melihat kepergiannya, aku pun menghela nafas berat kemudian membalikkan badanku dan berjalan ke arah pintu gerbang.

"Hahh … dunia ini ribet sekali."

Langkah kakiku berjalan memasuki gerbang tersebut, diriku harus melewati hutan bambu yang cukup lebat serta jalan yang cukup panjang dan menanjak untuk dapat mencapai tempat dimana akademi tersebut berada. Selama perjalanan, mataku dapat melihat banyak kultivator yang duduk di pinggir jalan dikarenakan terlalu lelah.

Sementara diriku? Entahlah, aku hanya merasa ingin cepat-cepat sampai dan menyelesaikan semua urusan akademi ini secepat mungkin. Istirahat? Cih, tiga bulan aku tak pernah melakukannya, karena itu tubuhku sudah terbiasa bekerja keras seperti ini.

Setelah berjalan cukup lama melewati hutan bambu, akhirnya ujung dari hutan ini mulai terlihat di pandanganku. Di sana tampak sebuah bangunan bergaya kuno dengan tembok berwarna putih bersihnya, atapnya yang terbuat dari kayu itu tampak kokoh, dan interior di dalam bangunan tersebut tampak sangat tertata rapi, seperti yang diharapkan dari sebuah akademi terkenal.

Akhirnya kini kakiku berhasil menapak ke dalam bangunan tersebut, di sana diriku langsung di minta untuk memasuki gerbang taman belakang kediaman tersebut, dan pergi menuju arena dimana penyelisihan murid akan di laksanakan. 

Hingga akhirnya, aku sampai.

Pintu gerbang raksasa yang menjadi pembatas antara arena tempat bertarung dengan kediaman Hongli itu akhirnya terbuka dan menampilkan sebuah lingkaran batu raksasa yang akan menjadi tempat pertarungan para calon murid nantinya. Di sana juga tampak ada begitu banyak orang yang tengah menunggu dimulainya acara penyelisihan.

"Silakan menunggu untuk beberapa waktu," ujar salah satu pengurus akademi kepadaku. Aku pun membalasnya dengan anggukkan kepala, dan tanpa basa-basi diriku langsung memasuki wilayah tersebut, namun telingaku malah di sambut dengan banyak suara bisikan mereka yang melihat kedatanganku.

"Pemimpin baru sekte Jili, bukankah itu dia?"

"Oh, yang rumornya anak haram itu?"

"Iya benar, tetapi dia sama sekali tidak terlihat sehebat ayahnya, tampaknya dia lebih condong memiliki gen ibunya yang orang biasa saja itu, hahaha."

"Hah … sayang sekali anak asli sekte Jili harus meninggal di kecelakaan tak menguntungkan itu."

Ahahahah, kok kesal atuh dengarnya. Apa mereka sama sekali tidak tahu kalau diriku dapat mendengar seluruh ucapan mereka gitu? Tetapi tenang, aku tidak akan bisa dianggap sebagai orang sabar kalau marah hanya karena hal seperti ini.

'Krekk

Mendadak suara gerbang terbuka yang berada di balik punggungku kembali terdengar, sontak aku bergegas lari ke pinggir agar tidak menghalangi jalan orang yang hendak masuk, dan mataku langsung menatap sosok yang baru saja memasuki gerb—

Wow … apa-apaan kesilauan ini?

"Li-Lihat-Lihat! I-Itu sekte Bing Qing!"

Hm, sekte Bing Qing yang menduduki peringkat pertama di Jianghu. Peringkat pertama memang berbeda dengan yang lainnya, huh, pakaian mereka semua tampak sangat indah dengan bordir merah pada kain putihnya serta jubah berwarna merah darah, ditambah pula sebuah garis merah di antara kedua alis mereka, sangat elegan.

"Q-Qing Weihe! Tak kusangka aku dapat melihatnya secara langsung."

"Dia tampan sekali."

"Kudengar dia baru saja menyelesaikan masalah hantu penasaran di kota Fei. Hebat sekali."

Hah, benar-benar komentar berbeda dari yang kudengar saat diriku datang tadi.

"Tampan, berbakat, penerus sekte Bing Qing, kemudian berjasa di usia muda, orang mana lagi di Jianghu yang dapat memiliki masa depan secerah Qing Weihe" ujar seseorang yang tengah berdiri di sampingku saat ini. Bibirnya itu tersenyum bangga dan dia menatap ke arah pria Bing Qing itu dengan tatapan senang. "Bahkan di usia muda, dia sudah mendapat gelar kultivator abadi di dunia Jianghu sebagai Zhiqiang Yunru, yang berarti akan kuat dan mempesona. Nama yang sangat sesuai dengan dirinya, benar bukan?"

"Dia sudah mencapai kultivator abadi?" kagetku yang dibalas dengan anggukan kepala olehnya. "Lalu apa yang dia lakukan di akademi ini kalau dia sudah menyentuh tingkat kultivator tertinggi?"

Menurut penjelasan Lian Zhen, di dunia ini terdapat lima tingkatan kultivator. Tingkat pertama untuk mereka yang baru belajar, tingkat kedua untuk mereka yang sudah hafal dengan teknik dasar kultivasi, tingkat ketiga untuk mereka yang sudah mahir, tingkat keempat untuk mereka yang sudah bisa menggunakan kekuatannya untuk berjasa bagi masyarakat. Dan tingkat kelima, atau yang paling tinggi adalah mereka yang sudah memiliki segudang energi kultivasi dalam dirinya dan memiliki teknik hebat, kultivator abadi.

Gelar kultivator abadi tidak mudah di dapat jika tidak melalui kerja keras selama belasan tahun atau melalui bakat alami. Mereka para abadi memiliki usia yang jauh lebih panjang dibandingkan mereka yang tidak mencapai tingkatan itu, oleh sebabnya mereka dianggap abadi. Kemudian sekarang ….

Orang dengan tingkatan segitu masuk ke akademi yang seharunya diperuntukkan bagi murid tingkat bawah? Apa mereka sedang bercanda denganku?

Sepasang manikku menatap lekat ke arah pria itu dan tiba-tiba dia balas menolehkan kepalanya menatapku. Hiya mampus, kalau di situasi begini mendingan aku pura-pura ga lihat aja dah.

Dengan cepat diriku mengalihkan pandangan, tersenyum, dan kembali menatap ke arah orang di sebelahku tadi. "A-Ahahah! Betul-betul, saya setuju dengan pendapat Anda," balasku sambil berpura-pura tertawa.

Dan barulah akhirnya ekspresi datarnya saat melihatku tadi langsung berubah menjadi senyuman. Dia mengangguk-anggukkan kepalanya lalu berkata, "Oh ya, salam kenal, aku Jian Jingyue dari sekte Zhixin," ujarnya seraya mengepalkan kedua tangannya di depan dada dan menunduk hormat ke arahku.

Sontak aku pun melakukan hal yang sama. "Salam kenal juga, saya Hua Lijun"

"Ah, sebenarnya kau tidak perlu mengenalkan diri, pemimpin sekte Jili, Hua Lijun, tentu saja semua orang yang berada di tempat ini mengenal kau tanpa terkecuali," timpalnya, "Selain itu, karena kita akan menjadi saudara seakademi maka pemimpin Hua Lijun tidak harus berbicara formal kepadaku."

"Ah, baiklah, salam kenal saudara Jingyue!"

Dia tersenyum ke arahku kemudian menganggukan kepalanya, tangannya itu merangkul bahuku kemudian dia berkata. "Hua Lijun, apa kau datang kemari atas kemauanmu?" tanyanya tiba-tiba.

"Emm, kalau ak—"

"Tidak bukan? Sudah pasti kau datang kemari karena dipaksa!" Astaga, padahal diriku belum membalas pertanyaannya itu tetapi dia malah memotongnya, tapi ya sudahlah toh jawaban dia tidak salah. Aku pun hanya membalas ucapannya itu dengan anggukan setuju, dan seketika dia tertawa senang. "Sudah kuduga! Aku tak paham dengan pemikiran orang-orang yang berkata kalau tempat ini pentin—"

"Omong kosong."

Mendadak terdengar suara berat yang entah berasal dari mana itu datang memotong ucapan Jingyue. Kami pun sontak mengedarkan pandangan untuk mencari sumber suara yang mengatakan kalimat sarkas tadi, tetapi tidak ada siapapun di sekitar sini yang tampak memperhatikan kami berd—

Ah, tidak, tampaknya aku menemukan pelakunya.

Tatapan mata itu, dia memperhatikan kami berdua secara diam dari jauh kemudian menggunakan kekuatan suara seperti itu. Cih, siapa lagi kalau bukan dia yang dapat melakukannya.

Qing Weihe.

_______________

Skuy Double Up!

Hari sabtu nanti diriku akan double up cerita ini, tapi jam updatenya kemungkinan besar bakalan aku bedain buat kasih durasi antar satu chapternya.

Update I: sekitar jam 10.00 - 12.00

Update II: sekitar jam 16.00 - 18.00

Note: Itu ngikut WIB

Babai~

Terima kasih banyak buat kalian yang meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...

Sampai jumpa!

Continue Reading

You'll Also Like

70.2K 8.8K 13
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 3) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ____...
1.7M 91.7K 39
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
581K 38K 31
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...
1.5M 77.5K 76
[𝐇𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚] [𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭-𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐤𝐨𝐫] [𝐓𝐞𝐫𝐝...