Mirror ( Haikyuu fanfiction)

By Rieyutsuki

203K 26.5K 5K

"Kupikir, aku bisa bertahan sendirian. Tapi, ternyata untuk sekarang, aku belum sanggup untuk berpisah dengan... More

Pengantar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Note
29
30
31
32
Note
Love Ties. Hinata Shoyo
Love Ties. Yamaguchi Tadashi
Love Ties. Tsukishima Kei
Love Ties. Ennoshita Chikara
Love Ties. Nishinoya Yuu
Love Ties. Sugawara Koushi
Love Ties. Sawamura Daichi
Love Ties. Azumane Asahi
Love Ties. Kunimi Akira
Love Ties. Kindaichi Yuutaro
Love Ties. Oikawa Tooru
Love Ties. Iwaizumi Hajime
Love Ties. Goshiki Tsutomu
Love Ties. Shirabu Kenjiro
Love Ties. Ushijima Wakatoshi
Love Ties. Tendou Satori
Love Ties. Semi Eita
Love Ties. Akaashi Keiji
Love Ties. Bokuto Koutaro
Love Ties. Haiba Lev
Love Ties. Kozume Kenma
Love Ties. Yaku Morisuke
Love Ties. Kuroo Tetsuro
Love Ties. Miya Atsumu
Love Ties. Miya Osamu
Love Ties. Kita Shinsuke
Love Ties. Sakusa Kiyoomi
Love Ties. Hoshiumi Korai
Special Ending 1, Kageyama Tobio
Special Ending 2

Love Ties. Suna Rintarou

753 69 1
By Rieyutsuki

#Di sebuah kantor
#Di jam istirahat

Suna yang baru saja makan siang menatap layar ponselnya. Ia tengah asyik memantengi berita yang terpampang di sana. Ya... biasalah. Gosip-gosip terbaru dan terhot di minggu ini. Ia pun asyik scrool layar ponselnya dan membaca berita baru yang ditambahkan oleh admin lain dari akun ini. Ya.. soalnya, Suna adalah salah seorang dari admin akun gosip itu. Cuma, dia selalu merahasiakan hal itu.

Suna memiliki skill jago stalk, selalu up to date dan pinter banget dalam bidang IT ini, sejak masih di bangku SMP. Ia pun mengambil kerjaan sampingan sebagai jurnalis admin gosip, sejak saat itu. Bahkan hal itu terus berlanjut hingga sekarang, saat Suna sudah menjadi seorang HRD di sebuah perusahaan ternama. Ya.. sejak dulu maupun sekarang, skill itu banyak berguna sih. Untuk nambah penghasilan, nambah informasi, juga untuk berbagai hal lain.

"Ha ha.. aku jadi dekat denganmu pun karena hobiku ini ya.." gumam Suna

"Argh..... cape banget duduk mulu dari pagi." Suna. Meletakkan smartphone, meregangkan tubuh dan berdiri ke dekat jendela.

"Hmm.. ramai banget jalanannya, yah.. masih di jam-jam istirahat kantor sih.." Suna. senyum

"Ah.. aku jadi kangen kan, kira-kira dia sudah makan siang belum ya? Aku pengen chat, tapi kayanya dia masih sibuk banget di kegiatan survey lapangannya." Suna.

Suna kembali duduk di kursinya dan meraih ponselnya. Bukan untuk melihat sosmed dan info lain. Tapi untuk melihat foto (name) yang terpampang di wallpapernya.

"Ah.. aku jadi inget masa lalu" Suna

Suna menerawang jauh ke arah luar gedung tempatnya duduk. Ingatannya pun berputar ke saat-saat dimana ia pertama kali mengenal gadisnya, Kageyama (name). Di pertandingan Nasionalnya, saat kelas 2, saat timnya kalah oleh Karasuno. Ya.. saat itu ia kesal dan sebal sekali pada (name). Ia yakin, (name)-lah otak dari strategi mulus tim Karasuno yang mampu menahan teknik blok andalannya. Ia tambah sebal setiap kali tak sengaja berpapasan dengan tim Karasuno, dan melihat senyum (name).

"Ha ha ha.. sepertinya aku kena karma deh.. dulu kelewat membencinya, sekarang malah sebaliknya." komentar Suna.

Sejak kekalahan tim Inarizaki, Suna kemudian berjuang keras untuk mengatasi rasa penasarannya mengenai "Yuki no Joosama" tim Karasuno. Ia susah-susah cari info dan ngehack sana sini demi menemukan rahasia dari trik spike (name) yang katanya tidak bisa dibendung blocker manapun saat masih SMP. Dan ya.. semua itu membuahkan hasil, ia bahkan menemukan berbagai hal menarik seputar Kageyama twins, yang bisa dijadikan bahan serangan balasan. Sehingga, saat pertandingan nasionalnya di kelas 3, Suna berhasil mengantar Inarizaki untuk mengalahkan tim Karasuno.

"Ya ampun.. dulu aku jahat banget deh sama kamu, sayang.. Saat itu, aku bahkan seneng banget melihat ekspresi sedihmu. Bisa-bisanya aku malah bangga. ha ha.. gomen.. aku udah kena balasannya." Suna, melihat foto (name) di hp.

Beberapa tahun kemudian, rasa kesal dan sebal Suna pada (name) mulai memudar. Ia bahkan tak lagi penasaran dengan apapun yang dilakukan (name) sejak ia lulus SMA. Namun, saat berita-berita dari para atlet pro voli mulai naik, Suna kembali merasa penasaran dengan kondisi (name) saat itu. Ya.. soalnya, saudara kembarnya Kageyama Tobio, yang sering dapet endorse-an dan wawancara publik sangat suka bawa-bawa nama (name) sebagai seorang yang sangat penting dalam lika-likunya dalam meniti karier menjadi atlet.

Ya.. disamping beberapa berita viral lain, orang-orang pun mulai penasaran dengan apapun yang berkaitan dengan Kageyama (name) ini. Berbagai platform berita pun berlomba-lomba mencari info soal (name). Tapi info yang mereka dapet sangat terbatas dan tak membuat netizen puas. Dan.. tentu saja, sebagai seorang admin akun gosip, Suna udah mendapat banyak email, dm dan berbagai pesan melalui media lain untuk mencari tahu berita terbaru soal adik kembar Kageyama Tobio itu. Bahkan si owner akun gosip pun meminta para adminnya untuk gercep nyari info. Meski ya.. gaada yang dapet beritanya. Dan.. langkah terakhir adalah pergerakan legendaris admin bernama Suna Rintarou.

Suna memang berhasil mendapat banyak info terbaru mengenai (name). Tapi, saat itu ia merasa sangat tidak enak jika tiba-tiba ngepost berita tanpa persetujuan langsung dari (name). Karena itulah, Suna meminta fee tambahan pada bossnya agar bisa bertemu langsung dengan (name) yang saat itu berada di Perancis. Dan ya.. hal itu juga mulus. Suna pun bisa bertemu langsung dengan (name), melakukan wawancara singkat, bahkan bisa mendapat semua sosmed dan kontak pribadi (name).

Post berita mengenai (name) yang sangat diinginkan netizen kemudian di up oleh Suna. Tentu saja langsung viral, dan akun gosip kerjaan sampingannya itu dapat lonjakan followers. Tentunya dapat tambahan cuan juga. Ya.. Suna seneng lah, karena bisa dapat fee tambahan. Dan.. sejak itu, Suna pun mulai sering berkomunikasi dengan (name). Awalnya sih untuk berterima kasih karena sudah bersedia menjadi narasumber wawancaranya dan lain sebagainya. Tapi akhirnya.. kedekatan itu berubah menjadi rasa cinta yang tertanam dalam hati Suna.

"Ha ha.. aku.. agak malu kalau mengingatnya. Hmm.. waktu istirahatnya tinggal 5 menit lagi." Suna.

Suna kemudian kembali bersiap untuk fokus pada pekerjaannya, menjadi HRD. Namun, sebuah notifikasi di ponselnya menarik perhatiannya.

Ting..

"(name), aah.. dia baru saja bisa istirahat ya?" Suna, meraih ponsel dan membaca chat dari (name).

"Iyaa gapapa, jangan lupa makan siang ya.. Aku udah mau masuk jam kerja lagi nih, Sampai jumpa nanti malam.." balas Suna

-----------

*

*

*

*

*

-----------

#Malam
#Depan sebuah Kantor
#Di mobil

Suna yang baru saja sampai kemudian meraih ponselnya. Ya.. untuk memberitahu (name) jika ia sudah sampai. Selang 5 menit, (name) kemudian datang seraya membawa satu kardus penuh peralatan. Suna yang melihat itupun langsung turun dari mobil dan membantu (name) membawa barang-barangnya untuk di letakkan ke dalam mobil.

"Ah.. terima kasih banyak Suna-san, sudah mau direpoti." (name), senyum.

"Iyaa.. tidak apa kok. Yuk, naik ke mobil." Suna.

(name) tersenyum dan menangguk. Ia segera memasuki mobil, dan diikuti oleh Suna yang bertugas menyetir. Keduanya pun beranjak pergi.

"Hari ini banyak banget tempat yang harus di survey ya?" Suna, sambil nyetir

"Ah.. begitulah Suna-san. Ya.. capek sih, tapi saya tetep senang kok. Jadi bukan masalah besar." (name)

"Sou ka? syukurlah kalau begitu." Suna

"Suna-san sendiri bagaimana? Banyak yang mendaftar di perusahaan kah?" (name)

"Iyaa.. kau benar. Tapi hampir setengah dari mereka ngga memenuhi ketentuan dari perusahaanku. Jadi, dengan berat hati mereka harus di kick dari list." Suna

"Woaah... sou ka.." (name)

"Kau.. ingin makan malam dimana? Hari ini biar aku yang traktir." Suna

"Heeh.. ada apa ini, tiba-tiba menawari traktiran. ha ha ha.." (name)

"Ya.. aku ada dapet berita bagus, dan rasanya pengen traktir orang-orang. Tapi sekarang yang berada di dekatku kan cuma kau. Jadi gimana?" Suna

"Ehmm.. sou ka? tapi nanti ceritain ya apa berita bagusnya itu." (name)

"Iyaa.. khusus hari ini kau akan kuberi tahu sebuah informasi penting" Suna.

"Baiklah.. gimana kalo kita coba ke resto yang lagi viral seminggu yang lalu itu? Saya penasaran, tapi belum sempat mencoba ke sana sama Tobio-nii atau sama temen." (name).

"Ehmm.. boleh. Nanti sekalian kubungkusin buat saudara kembarmu deh." Suna.

"Wah.. arigatou" (name)

*

*

*

*

Suna menyetir mobilnya menuju resto yang mereka ingin kunjungi. Ia dan (name) kemudian makan malam bersama di sana, seraya berbagi cerita keseharian mereka di hari ini. Setelah itu, keduanya melanjutkan perjalanan. Ya.. Suna bertanggung jawab untuk mengantar (name) pulang ke apartemen Tobio.

"Oh iya (name), mau keliling kota dulu ngga.. Biar bisa melepas penat." Suna

"Ehmm.. Boleh, Suna-san. Lagipula, Tobio-nii pasti akan pulang lebih malam karena ada latihan tambahan di tim. Oh iya, kan timnas juga buat perayaan buat suksesnya lamaran Hinata dan Yachi." (name)

"Ha ha.. Dia pasti akan bersenang-senang dengan atlet lain." Suna.

Suasana kembali hening. Suna kembali fokus pada jalanan, dan (name) asyik menikmati indahnya kota saat malam. Selang 10 menit kemudian, Suna kemudian berhenti di salah satu taman kota. (name) kemudian memutuskan untuk turun sejenak dan melihat lihat ke area pinggir sungai yang berhias lampu-lampu. Tentu saja, Suna mengikuti langkah (name).

"Wah.. suasananya sangat menenangkan." (name), menyandarkan tangan di pagar pembatas sungai.

"Sou da nee." Suna. menatap (name) dan tersenyum.

".."

".."

"(name)..." Suna

"Haik? ada apa Suna-san?"  (name), menoleh ke arah Suna.

"Kau jadi nambah cantik deh.." Suna, senyum

"S.. sou.. desu ka?" (name), blushing, mengalihkan pandangan dari Suna.

"Ha ha ha.. Aku serius. Btw, sudah sangat lama sekali ya... sejak aku mulai dekat denganmu. Sekarang kita sudah sangat sering ketemuan. Apalagi kalau Tobio gabisa menjemputmu ke kantor karena ada acara." Suna.

"Ah.. benar." (name)

"(name).. selama ini kan.. hubungan kita hanya dekat tanpa status. Kau.. tak ingin memberi suatu kejelasan?" Suna, menatap jauh ke arah sungai dan berdiri sangat dekat dengan (name)

"Ehm.. itu.." (name)

"Apa kau membenciku?" Suna. (name) sontak terkejut.

"Ti.. tidak.. mana mungkin saya membenci Suna-san." (name)

"Kalau begitu, apa kau juga menyukaiku?" Suna

"I.. itu.. eh tunggu, juga?" (name), menatap Suna bingung.

Suna hanya tersenyum dan menghadap (name). Ia kemudian menggenggam tangan (name) dengan tangan kanannya.

"Karena aku menyukaimu. Tidak, bukan.. Aku mencintaimu. Kalau kau bertanya sejak kapan, sejak saat aku mulai dekat denganmu" Suna. mencium kedua tangan (name).

"Aku ingin kau selalu berada di dekatku. Bersediakah kau menjadi ratuku? yuki no joosama.. Aishiteru yo.." Suna, menyodorkan kotak kecil berisi cincin.

Seketika (name) membeku. Air matanya langsung terjatuh begitu saja. Jantungnya berdebar sangat kencang, dan ia merasakan luapan rasa haru di dalam tubuhnya.

"Suna-san.. hiks.." (name), tak sanggup melanjutkan dengan kata-kata. Ia pun membalas menjawab pertanyaan Suna dengan anggukan.

"Yokatta.. arigatou." Suna, memasangkan cincin. Kemudian memeluk (name).

"Aishiteru." bisik Suna, pada (name) yang masih menangis di dalam dekapannya.

"Uhm.. Aishiteru mou" (name)

------------

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

------------

#2 bulan Kemudian
#Tengah malam
#Di rumah Suna

(name) tengah terlelap di tempat tidur. 5 menit kemudian, ia membuka mata. (name) melihat ke sebelahnya, tak ada Rintarou di sana. (name) kemudian mengucek mata dan bangun dari tidurnya.

"Hoam.. dia ngelembur lagi kah?" (name), berjalan ke luar kamar dan menuju ke ruang sebelah, ruang kerja.

Di ruang kerja itu, (name) pun menemukan Rintarou yang tertidur di meja, dengan 2 laptop yang masih menyala dan banyak kertas berserakan. Ia kemudian mendekat ke sebelah Rintarou dan melihat layar laptop.

"Uwaah.. ngejar postingan minggu ini rupanya. Semua udah di upload." komentar (name) seraya mematikan kedua laptop.

"Baee.. Rintarou-san.. bangun.. Jangan tidur di sini, nanti tubuhmu pegal semua. Baee.." (name), mengguncang pelan tubuh Rintarou.

Tak lama kemudian, Rintarou terbangun. Ia mengucek matanya dan menatap ke arah (name).

"(name)... kau mencariku ya.." Rintarou, senyum

"Haik." (name), senyum

Rintarou kemudian mengusap pelan wajahnya. Setelah itu, ia merengkuh (name) ke dalam pelukannya, seraya mencium bibirnya.

"Baiklah.. ayo kembali ke kamar." Rintarou.

-------THE END------

Continue Reading

You'll Also Like

2.2K 87 15
Scaramouche, a Fatui who was in a domain, found his childhood friend, Kazuha. They didn't see each other for years due to personal problems, however...
10.6K 602 29
Chaeyoung is a loner because she assumed that no one would want to be her friend after she recovered from the city, went back to her hometown, and ma...
4.3K 429 8
"Walau lo besok lupa dan anggep gue strangers gue gapapa sumpah demi alex gue gapapa. I love you, Kang Dagyeom"