REVANO

By slljuuwww_

129K 11.6K 7K

[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]📍 Namanya REVANO WILLIAM, Siapa yang tidak mengenal laki-laki beralis tebal ini... More

>PROLOG<
1. THE RANKED [basketball]
2. RUANG UKS
3. DAPAT HUKUMAN
4. BIMBINGAN KONSELING
5. SYARAT DAN ANCAMAN
6. KABUR?
7. PRIA BAIK
8. MENCARI KEYLA
9. DIPAKSA
10. PERGI DARI RUMAH?
11. RUMAH BELLA
12. BACK TO SCHOOL
13. INVITATION TO MATCH
14. BASKETBALL MATCH
15. MALL
16. RUMAH SAKIT?
17. RUMAH SAKIT (2)
18. INCIDENT?
19. CHARGER KEYLA
20. DI SEKOLAH [Bella kenapa?]
21. LORONG SEMPIT
23. MANUSIA BERTOPENG
24. I'M HERE!
25. 2 HEROES
26. WAKE UP
27. MARTABAK SPECIAL
28. PERMAINAN REVANO
29. INDRA'S HOME
30. THE RESTAURANT
31. REVANO VS INDRA
32. REVANO CRYING?
33. BARRA DAN KEYLA
34. INDRA KOMA?
35. KENYATAAN?

22. KEYLA HILANG

2K 124 92
By slljuuwww_

📍Hi Revano up lagi nih! Sebelum lanjut baca aku mau minta dukungan dari kalian dong. Jangan lupa Vote dan commentnya ya! Ajak temen-temen kalian juga buat nongkrong bareng Revano! -Thanks☺

Follow juga:
IG: @slljuuazzz_
WP: @slljuuwww_

Btw, pembaca Revano dari kota mana ajah?

HAPPY READING GUYS!🌹

_o0o_

Bel pulang sudah berbunyi lima belas menit yang lalu. Seorang Keyla masih saja berada di kursi tempat duduknya. Sementara, Bella sudah lebih dulu keluar sepuluh menit yang lalu. Keyla masih bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, mengapa sedari tadi Bella cuek padanya. Hingga keluar lebih dulupun Bella tidak ada basa-basi kepadanya. Biasanya jika ingin pulang Bella selalu saja mengajaknya untuk pulang bareng. Namun, sekarang tidak. Keyla bingung, harus bagaimana lagi. Karena, dia benar-benar tidak tahu apa kesalahannya sampai-sampai Bella semarah itu padanya. Tiba-tiba ia kembali mengingat kejadian waktu pagi di hari rabu.

"PERGI SANAH!"

"NGAPAIN LO BALIK LAGI KESINI HAH? UDAH PUAS LO LIBURAN SAMA INDRA HAH?"

"HEH! JANGAN SOK POLOS LO PHO! GUE UDAH TAU SEMUA KELAKUAN LO!"

Kata-kata yang Bella lontarkan itu benar-benar berhasil membuatnya bingung dan selalu terngiang-ngiang di benak Keyla. Iya berdecak sambil mengusap keningnya yang terasa sedikit pusing.

"Indra? Apa jangan-jangan mereka berdua ada hubungan special? Tapi, kenapa Bella belum pernah cerita sama gue? Tanyanya pada diri sendiri.

Tanpa, berlama-lama memikirkan hal itu. Keyla turun dari gedung dan berjalan menuju tempat parkir untuk menuju mobil Revano. Tidak ada tanda-tanda keberadaan manusia di sini. Koridor-koridor sekolahpun sangat sunyi bak rumah kosong yang tak berpenghuni, hanya langkah kaki yang menemani sunyinya koridor. Suasana sekolah sudah sepi Karena, bel pulang sudah berbunyi cukup lama. Keyla merasa sedikit takut, dikala sekolah yang sangat sunyi di hiasi langit mendung yang membawa kesan mistis. Tiba-tiba langkahnya terhenti, saat ia merasa kebelet pipis.

"Ish! Kenapa harus kebelet di sini sih!" keluhnya. Rasanya sudah tak dapat ditahan lagi. Akhirnya Keyla berlari kecil menuju toilet perempuan.

Saat dirinya sudah selesai dari toilet, ia mengusap-usap pelan rok abu-abunya yang sedikit terkena air, dengan kedua telapak tangannya. Tiba-tiba dari arah belakang ada seseorang yang membekap mulutnya. Hinga ia tak sadarkan diri.

Jelbb!

***

REVANO POV:

Sudah hampir setengah jam, Revano menunggu Keyla di parkiran. Dari parkiran yang sangat ramai menjadi sangat sepi. Hingga Revano di tinggal oleh keempat temannya. Ia tak bosan-bosannya menatap arloji berwarna merah yang bertengger di lengan kirinya seraya terus berdecak sebal.

"Ck! Kemana sih? Kok lama banget! Mana gue ada janji mau ngumpul sama temen-temen!" keluhnya, "oke-oke tunggu lima menit lagi!" ucapnya.

Lima menitpun sudah tiba. Revano sangat emosi, gadis yang ia harapkan akan tiba namun, nihil Keyla tetap saja tidak datang-datang. Padahal ia sudah menunggu sedari tadi. Keyla benar-benar sudah membuatnya kesal!

"Aaarrrggghhhh! Keyla, Keyla! Ada apa lagi sih! Selalu ajah takut sama gue. Selalu ajah menghindar dari gue!"

Revano mencoba untuk menunggu Keyla beberapa menit lagi. tetapi, Keyla juga tak kunjung datang. Revano mulai berpikir yang tidak-tidak tentang keberadaan Keyla. Akhirnya ia meraih benda pipih yang berada di dasbor mobilnya dan mencoba untuk menelpon Keyla.

'NOMOR YANG ANDA TUJU SEDANG TIDAK DAPAT DI HUBUNGI, COBALAH BEBERAPA SAAT LAGI'

Revano mengerutkan dahinya, "Teleponnya juga ngga aktif. Dia kenapa si? Apa gue coba cari di kelasnya? Siapa tau dia ketiduran." monolognya.

Tanpa ba-bi-bu lagi, Revano segera membuka pintu mobil itu dan berjalan menuju kelas Keyla yang berada di lantai tiga. Ia berjalan sedikit terburu-buru. Karena, waktu sudah mulai petang dan langit yang sudah mendung.

Saat dirinya sudah berada di ambang pintu kelas Keyla, matanya menyapu seluruh seisi kelas itu dan tidak ada tanda-tanda Keyla di sini. Kelas itu sudah sepi dan tidak ada satu orangpun di dalam sini. Hanya ada meja, kursi, papan tulis, lemari buku yang sedikit berantakan.

Akhirnya ia memutuskan mencari Keyla kebeberapa ruangan sambil berteriak kecil memanggil-manggil nama Keyla. Namun, tetap saja, tidak ada tanda-tanda Keyla di sini. Akhirnya itu memutuskan untuk turun dan mencari Keyla ke lapangan. Saat dirinya berada di lapangan yang luas itu, ia di hampiri seorang satpam sekolah itu. Yang sedang memegang kunci di tangannya.

"Ada yang bisa saya bantu mas?" tanya satpam itu sopan.

"Gue lagi cari temen, udah setengah jam lebih gue nunggu di parkiran tapi, dia ngga dateng-dateng juga." jawab Revano. ia tak menatap satpam itu, matanya masih saja kemana-mana.

"Owhh, positif thinking ajah mas, siapa tau dia lagi kerja kelompok." ucap satpam itu, "Maaf mas gerbangnya mau saya kunci. Jadi, mas boleh keluar." seru satpam itu.

Revano tak dapat menentang Satpam itu. Karena wajar saja, hari sudah mulai petang. Waktu belajarpun telah usai, waktunya gerbang sekolah di tutup.

Revano langsung meleos pergi, dengan pikiran yang masih tertuju pada Keyla. Ia masih bingung dan khawatir tentang keberadaan gadisnya itu. Karena, tidak seperti biasanya Keyla tidak izin. Biasanya kemana-mana Keyla selalu izin kepada Vano ataupun orang tuanya.

"Aneh." ucap Vano singkat.

Akhirnya Vano memutuskan untuk kembali ke parkiran. Saat ia berada di dalam mobil,  ia kembali menelpon Keyla. Namun, nihil hanya ada jawaban dari operator bahwa nomor Keyla tidak dapat di hubungi saat ini.

"Ck! Gue takut terjadi apa-apa sama Keyla." ucapnya khawatir, "kalau gue pulang sekarang, alasan apa yang bisa meyakinkan mamah sama papah? Apa gue harus boong?" tanyanya dengan diri sendiri.

***

Saat Revano sudah masuk ke gerbang rumahnya, ia segera memarkirkan mobil mewahnya di depan rumah. Ia memasuki rumahnya dengan senyap agar orang tuanya tidak melihat kalau ia sudah pulang. Karena, kalau melihat pasti orang tuanya bertanya-tanya tentang Keyla. Ia berjalan pelan dan sedikit mindik-mindik di tangga.

"Vano?"

'Sial!" batinVano.

'Kamu kenapa jalannya mindik-mindik gitu sih? Oh iya Keyla mana? Dia ngga bareng sama kamu?" tanya perempuan paruh baya itu.

Revano berusaha menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut wanita itu dengan gugup. "Ke--- keyla a---ada kerja kelompok mah, di rumah temennya. Oh iya katanya dia juga mau sekalian nginep." jawab Vano berdusta.

"Owalaahh. Tapi, kok dia ngga ijin sama mamah ya?"

Revano kembali mencari alasan, "iya kata dia, aku yang suruh sampein ini ke mamah." jawabnya lagi berdusta.

"Owh iyadeh nggak papa." ucap perempuan itu dan meleos pergi.

Revano membuang nafasnya lega, "Hufttt, untung mamah percaya." ia merasa sedikit lega, setelah itu, ia kembali melangkahkan kakinya menuju kamar.

Saat dirinya sudah berada di dalam kamar, Revano langsung melempar tasnya kesegala arah membuka pakaiannya dengan kasar dan meletakkannya kesembarang tempat. Setelah itu, ia membanting tubuhnya kasar di tempat tidur king-sizenya. Pikirannya masih saja tertuju pada Keyla, ia benar-benar tidak habis pikir dengan kejadian seperti ini, Keyla seperti gadis yang diculik. Namun, Revano membuang jauh-jauh pikiran buruknya itu, sambil memejamkan matanya.

Baru memejamkan matanya beberapa menit. Tiba-tiba Revano teringat sesuatu bahwa nanti malam ia ada janji berkumpul di suatu tempat bersama Ganknya.

"Keknya gue gabisa ikut malam ini. Gue harus fokus dulu ke masalah Keyla." ucapnya. Ia segera mengabari keempat temannya itu melalui pesan.


-THE RANKED BASKET BALL-


Revano William:

Bro, gue ngga ikut dulu buat malam ini, ada urusan penting.


Barra Ferdians:

Perasaan tadi pagi yang buat acara lo deh Pan, tiba-tiba lo sendiri yang ngga ikut. Lo gimana sih!

Kenzo Harahap:

Byasallah si Pano mah kebiasaan.

Revano William:

Kali ini ajah, gue bener-bener ada urusan mendadak.


Aldi Chandra:

Penting banget ya?

Bobby Fahlevih:

Urusan apasih? Sampe-sampe ngga jadi ikut? Kali ajah kita-kita bisa bantu.

Kenzo Harahap:

Setuju Bob!

Revano William:

Nggausah, kalian kalo mau kumpul, kumpul ajah gapapa.

Aldi Chandra:

Okelah.

Setelah memberi pesan itu Revano kembali meletakkan benda pipih itu tepat di atas kepalanya. Ia merasa kepalanya sangat pusing memikirkan Keyla.

"Gue ngga bisa tinggal diam! Gue harus cari Keyla!" ucap Vano berambisi.

Malam ini Revano berniat mencari Keyla. Namun, ia bingung harus mencari Keyla kemana. Karena, Keyla tidak meninggalkan jejak sama sekali. Saat ini Revano berada di taman dekat dengan komplek rumahnya. Ia duduk sendiri di kursi taman, sedikit mengurangi rasa stress sebelum keliling mencari Keyla. Saat dirinya tengah santai. Tiba-tiba ada sesuatu yang mengagetinya dari belakang.

Revano terkejut dan langsung berbalik badan.

"Ngapain lo ada di sini?" tanya Revano sedikit menaikkan nada suaranya.

"Aduhh maaf yah, udah ngagetin kamu. Aku lagi main-main ajah nih. Kamu sendiri?" tanya perempuan yang ada di depan Revano ini.

Revano memasang wajah datarnya, "Iya gue sendiri." jawabnya singkat.

Wanita ini tersenyum licik, "Wah kebetulan aku juga lagi sendiri." timpalnya dengan senyum yang mengembang, "temenin aku beli ice cream yuk!" ajak perempuan ini sambil menggapai tangan Revano. Namun, Revano menghindar.

"APA-APAAN SIH LO! KAN GUE UDAH PERNAH BILANG SAMA LO! JAUHIN GUE! APA KURANG JELAS GUE NYURUH?" bentak Revano pada perempuan itu.

Perempuan itu menunduk, "Ya maaf, aku cuma mau kita kek dulu lagi." jawabnya dengan lirih.

Revano mendekati bibirnya ke telinga perempuan itu, "Inget ya Darra. Gue ngga akan buka hati lagi buat lo! Dan satu lagi kita ngga akan bisa sama-sama Lagi! Inget itu! Ucap Vano dan langsung meleos pergi. Suara berat itu berhasil menusuk-nusuk hati Darra.

YA! Perempuan tersebut adalah Darra, mantan pacar Revano waktu SMP. Ia masih menyimpan rasa dengan Revano.

Darra menahan air matanya, "INGET YA REVANO! GUE PASTI BAKAL DAPETIN HATI LO LAGI! GUE AKAN BUAT LO NYAMAN LAGI SAMA GUE! GUE AKAN BUAT LO JATUH CINTA LAGI SAMA GUE! GUE AKAN BUAT LO SUKA LAGI SAMA GUE! GUE AKAN BUKTIIN KE LO!" suara tangis Darra pecah setelah mengucapkan kata-kata itu.

Mendengar ucapan Darra, Revano hanya tersenyum smirk seakan-akan ia tak perduli dengan ucapan yang dilontarkan oleh Darra barusan, ia terus lanjut melangkahkan kakinya menjauhi Darra.

_o0o_

TBC!

Gantung ngga?😂

Kalian baca cerita Revano jam berapa?

Next? Spam komen!




Continue Reading

You'll Also Like

558K 45.7K 29
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2.1M 115K 59
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
727K 49.4K 41
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
416K 27K 51
JANGAN DISIMPAN, BACA AJA LANGSUNG. KARENA TAKUT NGILANG🤭 Transmigrasi ke buku ber-genre Thriller-harem. Lantas bagaimana cara Alin menghadapi kegi...