A Trip for Memories(Slow Upda...

By syalfanapr_

724 282 462

Banyak hal yang indah di dunia ini, salah satunya persahabatan. Anugrah yang Tuhan berikan untuk kita. Kisah... More

1. Kembalilah
2.You are my best friend
3. Berangkat~
4. Yang ditunggu-tunggu
5. BAJU DAN BEKAL
6. Pertemuan Dengan Madin CS
7. Sebuah Rasa
8. Dua Sejoli

9. Empat hari menjelang pulang

15 6 5
By syalfanapr_

Halo pengguna WP yang budiman^^
Saya back, hehe ...
Disarankan untuk membaca ulang part-part sebelumnya, karena ada sedikit perubahan, mwehehe.

Gorengan maknyus dekat umang
Cuss,, sikat mang!
------------------------------------------------------------

"Kawan-kawan awak dah pulang, tinggal awak je seorang. Emm ... lekas, ikut aku!" Soldi berjalan meninggalkan Rani.

"Ke--kemana?" tanya Rani gelagapan.

"Jalan-jalan, makan angin," jawabnya terus berjalan tanpa melihat Rani.

Tentu saja dengan senang hati Rani akan ikut. Sebenarnya dia akan diajak kemana oleh Princenya ini, ke mall? Dibelikan baju dan sendal? Apa makan-makan, atau jangan-jangan ia akan dibelikan cincin yang akan mengikatnya ke dalam hubungan yang suci? Oh, dia tidak bisa menggambarkan betapa bahagianya dia sekarang.

BRUKK!

"Aduh ...," ringisnya setelah sedikit terpental pada sesuatu yang ia tabrak. Seketika imajinasinya lenyap. "Kenapa tiba-tiba berhenti, ish!"

Soldi melihat Rani yang tampak kesal sedang megusap hidungnya. Mungkin sedikit sakit karena mengenai dada bidangnya.

"Awak ni, janganlah terlamun di tengah jalan, bahaya tau! Tak kan lah kau tak tau. Nasib baik kau tak pape," ujarnya.

"Apa yang kau lamunkan tadi?" tanyanya kemudian.

"Cincin kita," refleks Rani.

"Ape?" Soldi memicingkan alisnya.

Rani menutup mulutnya, matanya mulai melebar. Betapa bodohnya ia. Lihat, kan jadi malu sendiri. Sumpah serapah pun ia lakukan dalam hati terhadap mulutnya itu. "Tak de pape, tak de pape, hehe ...," kekehnya dengan logat ala Malaysia.

"Sini lah, jalan samping aku. Tapi dengan jarak." Rani mengangguk pertanda setuju. Bagaimana mungkin ia menolak tawarannya Soldi. Jangan ditanya tentang jantungnya, semakin kesini semakin berpacu.

Cukup jauh ia berjalan bersama Soldi. Melewati kerumunan orang yang tengah bercanda gurau menikmati semilir angin di kursi panjang sisi jalan. Tak lupa bermacam-macam makanan ringan di pangkuannya.

Salah satu dari mereka beranggapan bahwa Soldi dan Rani adalah sepasang kekasih yang serasi. Bahkan ada yang menganggap bahwa keduanya telah menikah. Senyum mengembang terlukis pada wajah si gadis. Sesekali ia mencuri pandang  prianya.

"Ada fun fair. Kau nak pergi?"

"Mau, mau!" jawab Rani antusias.

•••

Di salah satu supermarket, Fatonah dan temannya sedang mengantri untuk melakukan pembayaran. Antrian lumayan panjang karena mesin kasir yang biasa digunakan mengalami sedikit kerusakan. Akibatnya, hanya dua mesin yang dipakai.

"Semuanya 14 Ringgit," ujar Mbak kasir.

Mereka hanya membeli sayuran dan beberapa mie instan untuk stok empat hari saja. Berhemat telah mereka rencanakan dari dua tahun silam.

Merukapan keinginan semua anggota FA untuk pergi menjenguk Zahra. Tapi sebagai syarat, Fatonah memberikan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh teman-temannya. Setelah persetujuan dari semua teman, akhirnya mereka mengumpulkan uang mulai dari nol.

Bahu-membahu mereka menabung mulai dari uang sisa jajan, hingga uang Fatonah hasil kerja. Rani, Aisyah, Aida dan Tari juga rela berjualan online. Beruntung karena Tari yang suka berswafoto membuat dagangannya laku, dipadukan dengan pelayanan Aisyah yang ramah tamah, berhasil menarik beramai-ramai pelanggan.

Sekarang, Fatonah tak menemukan dompetnya yang berisi semua uang anak FA setelah merogoh saku dan tasnya.

"Faton, ada gak?" tanya Aisyah.

Fatonah menggeleng, wajahnya berubah agak pucat. "Tadi gue yakin banget udah naruh dompet di tas," ungkapnya.

Mbak kasir akan menagih kembali uang yang harus dibayar Fatonah. Tapi, Dokter Gama terlebih dahulu menyodorkan nominal tagihan tersebut.

"Eh, Tuan?" ucap Mbak kasir terlonjat kaget.

"Pergilah!" titah lelaki yang dipanggil Tuan oleh Mbak kasir tersebut.

Fatonah menolak karena ia tak mau berhutang kepada siapapun apalagi kepada laki-laki yang belakangan ini sangat menjengkelkan baginya.

Lagi pula, hutang itu harus dibayar. Ia memikirkan berbagai cara, salah satunya meminta Aisyah untuk membayar belanjaannya. Dan sayangnya, Aisyah saat ini tidak membawa uang sepeserpun. Aisyah pikir mereka hanya akan mengembalikan Zahra saja dan langsung pulang ke penginapan.

Dokter Gama terus meyakinkan Fatonah bahwa ia tidak akan menagih uangnya. Pada akhirnya, Fatonah mengalah dan memilih pulang bersama Aisyah.

Tin ~ Tin ~

Suara klakson mobil mengalihkan pandangan mereka.

"Saya antar," ucap si pemilik dari dalam mobil.

"Gak usah!" tolak pejalan kaki yang usianya lebih tua dua tahun dari teman di sebelahnya.

"Jalur kita sama, cepatlah!"

Dan lagi-lagi Fatonah mengalah dan memilih mematuhi Dokter Gama. Aisyah tak banyak bicara, hanya mengikuti seniornya itu.

•••

"Mereka lagi belanja bahan-bahan buat makan empat hari ke depan," ujar Sonia menjawab pertanyaan Candra.

"Widih, makanan nih. Tau aja kalo perut gue gak ada isinya." Aida yang baru datang dari dapur pun langsung membuka keresek dari ibunya Zahra.

"Duhay Aida, yang barusan makan dua mangkuk mie kuah siapa?" sarkas Epti menggelengkan kepala.

"Mie ya mie, ini kan kue sama ciki. Ya beda lagi dong," ucapnya santai dan membuka satu kemasan plastik berukuran sedang itu, lalu menyantapnya.

"Ya elah, tungguin Mamih Aisyah sama yang lainnya dulu kek," kata Tari.

Ia memang selalu memanggil Aisyah dengan sebutan 'Mamih' karena baginya Aisyah sudah seperti ibunya sendiri. Aisyah begitu care walaupun terlihat agak cuek.

"Udahlah, sisain aja buat mereka." Setelah mendapat saran dari Rahma, akhirnya semua orang pun setuju.

"Nay mau bobo," ucap Nayla sambil mengucek matanya. "Tante Madin mana?"

"Loh iya di kamar, pantesan dari tadi nih suasana adem. Palingan udah tidur tuh si kunti. Udah sana, Nay tidur!" 

Candra mengantarkan Nayla ke kamar mandi untuk gosok gigi, lalu mengantarkannya ke kamar yang ditempati Madin. Dan benar saja, Madin tengah tidur dengan kepala berada di kaki ranjang, posisinya terbalik. Sungguh mengesankan.

Candra berdecak, "Ck, Nay yakin mau tidur di sini?"

"Iya. Nay takut tidur sendirian."

"Oke, hati-hati. Oyasumi ..." Candra meninggalkan Nayla berbaring bersama Madin yang telah berada di alam kapuk sambil mengeluarkan dengkuran.

"Kalian lihat dompet gue?"

"Nggak, dari tadi gue sama Epti beresin kamar kita semua. Tapi gak ada tuh lihat dompet lu," jawab Rahma.

Fatonah tak bergeming. Sesaat kemudian terduduk di atas lantai seraya memijit pelipisnya. Bagaimana mungkin dompetnya hilang, tanpa isinya, ia dan sahabatnya takkan bisa pulang kembali ke Indonesia.

Semua sahabatnya pun dikerahkan untuk mencari dompetnya yang hilang kecuali dua orang yang telah tidur. Mereka berharap bisa menemukannya, siapa tahu masih ada di sekitar sini.

"Lapor Kapten! Di halaman rumah tidak ada."

"Dan di dapur juga tidak ada."

"Begitupun di wc dan di seluruh ruangan ini."

Satu-persatu dari mereka telah memberikan laporan setelah beberapa belas menit. Namun tidak memuaskan hati kaptennya, Fatonah.

Fatonah tak memberikan respon, ia melesat begitu saja meninggalkan semua temannya. Mengambil air wudhu, berserah diri kepada-Nya dan mulai merafalkan do'a.

"Ya Allah, jika semua uang itu milik hamba, hamba ikhlas ... tak apa tak ada uang. Tapi itu semua milik kami, apa yang harus hamba lakukan?" Begitulah keluhan yang keluar dari mulutnya, deraian air mata tak kunjung reda dibuatnya.

*
*
Terimakasih telah membaca, semoga sehat selalu, ya. Arigatok. See you next part:o

Continue Reading

You'll Also Like

3.3M 206K 45
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
1.2M 88.5K 56
BOOK 1 > Remake. 𝘐𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘱𝘢𝘬⚠️ ⚠️𝘥𝘪𝘴𝘢𝘳𝘢𝘯𝘪𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘰𝘮𝘰𝘱𝘩𝘰𝘣𝘪𝘤 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵...
325K 9.3K 40
Alskara Sky Elgailel. Orang-orang tahunya lelaki itu sama sekali tak berminat berurusan dengan makhluk berjenis kelamin perempuan. Nyatanya, bahkan...
281K 10.7K 40
"bego ini obat perangsang bukan antimo" #lapakbxb Top : gamma Bot : nelv (mpreg) (BxB)