Trapped in Hayalan (Again)

By zzztare

1.6K 323 77

[Dalam rangka Daily Writing Challenge NPC] *Mungkin mengandung spoiler dari semua cerita Tare* Untuk memenuhi... More

Sampai di Hayalan
Day 1
Day 2
Day 3
Day 4
Day 5
Day 6
Day 7
Day 8
Day 9
Day 10
Day 11
Day 12
Day 13
Day 14
Day 15
Day 16
Day 17
Day 18
Day 19
Day 20
Day 21
Day 22
Day 23
Day 24
Day 25
Day 26
Day 27
Day 28 [Last]
Titik Balik, 2022
Day 1
Day 2
Day 3
Day 4
Day 5
Day 6
Day 7
Day 8
Day 9
Day 10
Day 11
Day 12
Day 13
Day 14
Day 15
Day 16
Day 17
Day 18
Day 19
Day 20
Day 21
Day 22
Day 23
Day 24
Day 25
Day 26
Day 27
Day 28 [Last]
Ucapan Terima Kasih

Kembali

29 6 0
By zzztare

Tidak usah dibaca, lha wong aku bikin cuma buat girang aja

****

"Tapi belum, kan?"

"Belum apa?"

"Terra .... belum menghancurkan Hayalan, kan?"

Aku masih bisa melihatnya, meski tidak ada di sana. Aku masih mencampuri urusan mereka; mengatur kehidupan di dalamnya.

"Kamu belum mati. Kamu sendiri yang bilang, Terra akan menghancurkan Hayalan kalau saat itu tiba."

Kemunculan R.I. yang tiba-tiba memamg membuat semua orang terpaku. R.I, sisi idealis bin realistis yang galaknya bukan main, bisa memadatkan waktu dan tempat seenak jidat dan langsung menemuiku di Hayalan, sesuai katanya kemarin.

"Tapi, aku bisa membawanya balik ke gerbang naik Terra!" Deha protes.

"Lama. Aku bisa membawanya langsung ke realitas, sekarang juga," jawab R.I. dingin yang langsung membuat semuanya tak berkutik.

"Jadi, kapan kita bisa ketemu lagi?" tanya Kakak pelan. Ia memang sempat mematung, tetapi jiwa-jiwa rebelnya tak tertahankan, bahkan terhadap R.I.

"Bisa, kok. Kan, kamu bikin rencana kemarin. Duel sama Lia, di tempatnya Tora--"

"Cukup," gumam Tora.

"Kapan-kapan kita ngobrol lagi, Alter!' Radit menunjukku.

"Sudah, jangan mengacau." Ray muncul tiba-tiba, meski langsung diam begitu dilirik R.I..

"Ya sudah, karena R.I. sudah menjemput dengan sukarela dari kenyataan ...." Aku melirik sosok itu.

"Apa?" tanya R.I. tajam.

Aku menggeleng. ".... Kunjunganku ke Hayalan kali ini, usai."

Ramai sekali saat itu. Terra melompat ke hadapanku dan aku memeluknya. Raksasa yang sedang menciut itu adalah penghuni Hayalan paling pertama, juga yang paling terakhir--ialah yang akan menghancurkan dan meratakan semua, kelak kalau waktunya tiba. Kakak menepuk bahuku, Risa berkicau di depanku, Laila diam di sampingku. Hanya tiga orang itu yang jelas-jelas menyatakan afeksinya. BZ dan QY menghilang selama ada R.I.. Yang lainnya ... entah. Mungkin biasa saja.

"Dalam hitungan ketiga, kamu akan kembali." R.I. mencengkeram lenganku. "Enggak usah lebay, kamu masih bisa komunikasi dengan mereka."

Deha mengangguk setuju. "Ada aku!"

Selamat jalan!

Aku memejamkan mata. Saat kubuka, yang terlihat adalah sebuah laptop dan monitor, tumpukan kertas, pulpen, serta pentab.

"Selamat datang kembali ke realitas."

"R.I., kamu sengaja menampakkan diri lagi?" tanyaku.

"Ya ... meski radarku sedang tidak berguna, kamu butuh seseorang untuk mengingatkan!" Suara R.I. mengeras. "Aku enggak bisa melarangmu main. Main sana! Ingat, aku yang membantumu melawan hawa nafsumu. Capek, tahu."

Aku menghela napas. "Kamu melawan BZ?"

"Bukan, dia mah pemalas. Yang aku lawan adalah keinginanmu yang enggak ada urgensinya, yang malah bikin kamu tambah riweh sendiri."

Aku diam melihat R.I. berlumur darah, meski ia sama sekali tidak terlihat kesakitan ... tunggu. Malah hal itu yang membuatnya berkali-kali lipat menyeramkan. Sorot matanya tajam dan dingin.

Kenapa dia jadi kayak pembunuh gitu?

"Darah ini cuma pendramatisasi. Sekarang, balik! Ada tugas kuliah apa? Ada kewajiban apa? Bukannya kamu belum tes juz? Jangan lupa bersihin rumah--"

"Iyaaa!" seruku.

"Dan selalu salat jamaah, selagi kamu tidak bepergian!"

"Tapi kadang kelas waktunya enggak pas sama jamaah rumah," keluhku.

R.I. mengangguk takzim. "Itulah gunanya aku, andai kamu di luar. Tapi ini di rumah. Aku paham. Aku enggak akan memaksamu untuk hal-hal yang memang di luar kuasamu. Sekarang, kerjakan yang harus dikerjakan, sebelum aku kembali berdarah-darah."

R.I. mode dark--atau ia memang selalu gelap--itu menyeramkan, sebaiknya aku menurut.

Namun ....

"Target roll SSR kamu per tahun itu 3 sampai 5, kan? Kamu udah dapet 3 tahun ini, baru dua bulan pertama. Udah, jangan main lagi! Fokus!!!"

"Tidaaaak!"

[TAMAT]

Jkt, 28/2/21
AL. TARE

Continue Reading

You'll Also Like

3.4K 689 35
[Daftar Pendek Wattys 2021 dan 2022] Danira Ishihara, balerina patah arang yang dibayangi kematian sobat baiknya, Valeria Lavendri. Kemurahan hati Da...
493K 5K 2
Because everyone know they're lying to themselves **** Hidup di tempat asing dan menjadi diri sendiri akan lebih baik ketimbang hidup di tempat sendi...
2.1K 311 10
[New Adult - Romance] Menutup usia dengan perjalanan dan makanan enak terdengar seperti ide yang menggiurkan bagi Rima. Kebetulan juga, sebentar lagi...
972K 96.2K 49
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...