He is My (Boy)friend ✔ [COMPL...

By ariniimandasari

293K 51.4K 17.9K

[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW BIAR BISA BACA] Ketika Azka yang polos telah beranjak dewasa dan berhasi... More

[2] Ara Ngambek
INFO GRUP CHAT
[3] Kepergok (Private!)
[4] Azka bikin Mupeng
[5] Belajar Latihan Dulu
[6] Gara-Gara Rose
[7] Si Cowok Indomaret
[8] Azka Cemburu?
[9] Marahan
[10] Salah Paham
[11] Minta Maaf (Private!)
[12] Azka Khilaf
[13] Singa Mungil yang Imut
[14] Babak Belur
[15] Azka Sakit
[16] Dijenguk
Info Dede Gemes
Hadiah buat kalian
[17] Putus
[18] Gara-Gara Sutra
[19] Dukun Beranak
Minggu Tenang Sebelum...
[20] I'm Already Yours (Ending)
Kakak Tingkat

[1] Dede Gemes yang Meresahkan

26.9K 3.3K 1.7K
By ariniimandasari

KLANG

Azka menyeka keringatnya ketika satu lemparan jumping shot nya berhasil masuk ke dalam ring. Alhasil, berakhirlah pertandingan basket hari ini antara SMA ANGKASA melawan SMA NUSANTARA, dengan skor 52 : 49.

"Huaaaaa!!! Azkaaa... Love u"

"Uh! Gantengnya gak nahan breh"

"Anjir anjir, gue mimisan. Azka tolongin gue, tanggung jawab lo."

Beberapa siswi dari perkumpulan fanbase dede gemes langsung berlari mengerubungi Azka. Bahkan mereka semua sudah ready bawa handuk di tangan kanan untuk mengelap keringatnya Azka.

Sementara itu, disisi lain, Ara sama Rose baru balik di toilet. Kebiasaan Ara kalo asyik nonton pertandingan suka lupa pipis. Untung aja ada Rose yang ngingetin, kan malu tuh kalo Ara ngompol.

Ara masih sibuk berkaca di cermin dekat anak tangga, sedangkan Rose terdiam kaget waktu melihat si Azka tengah diserbu sama cabe-cabe an di tengah lapangan.

"Mampus. Kalo si Ara sampe tau bisa-bisa Azka--"

"AZKAAAAAAA!!!!"

Belum sempat Rose melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba Ara melesat kencang berlari menghampiri Azka. Ara menerobos paksa gerumbulan itu sampe akhirnya ia berhenti tepat di hadapan Azka.

Ara berkacak pinggang, mulutnya bergerak ke kiri-kanan. Sesekali tangannya menunjuk emosi muka cabe-cabe an itu.

"Heh! Sopan begitu kalian ngelap keringetnya pacar orang?!" bentak Ara.

"Pacar? Mimpi lo keong racun! Azka mana ada pacar!" balas siswi itu, nyolot.

Ara berbalik mendongak Azka yang kini menatapnya. Mata Ara berkaca-kaca, meminta kejelasan.

Tiba-tiba Azka tersenyum manis lalu menarik tubuh mungil Ara ke dalam dekapannya. Seketika Ara melotot syok, sementara Azka beralih menatap para siswi-siswi itu.

"Azka udah punya pacar," ujar Azka.

"Fak men!" Salah satu siswi itu langsung membanting plakat papan bertuliskan 'Azka ke KUA yuk!'. Tak sedikit juga dari mereka yang memilih untuk membubarkan diri, walaupun hati mereka udah hancur berkeping-keping.

Buru-buru Ara melepas pelukannya dari Azka. Jantungnya sekarang deg-deg an kenceng banget. Bahkan denyut nadi Ara ikutan berdisko juga.

Baru berapa bulan mereka berpacaran, tapi Ara masih selalu canggung sama Azka. Bahkan Ara kaget waktu melihat perubahan drastis yang terjadi pada dede gemesnya ini. Entah ini perasaan Ara atau si Azka makin tinggi dan makin jago baperin anak perawan.

Pernah Ara hampir pingsan kehabisan napas gara-gara tatapan mata Azka yang bikin candu dan menusuk sampai ke relung jiwa. Sempat otak Ara delay beberapa hari saking gak kuatnya kepikiran terus.

Oh my god, jantung... Plis lo gausah mental brikdens kalo ketemu sama Azka. Gue yang malu anjir, batin Ara sesekali memukuli dadanya.

Ara mendongak lagi menatap Azka yang kini terlihat celingukan.

"Nyari siapa?" tanya Ara penasaran.

"Nyari tempat teduh buat pacaran."

Azka hendak meraih tangan Ara, namun Ara langsung menepisnya.

"Eh anjrit lo bergaul sama siapa bisa berani ngomong begituan hah!!" Ara ngomel-ngomel.

"Diajarin sama kakak, kan?"

Ara langsung terdiam, eh iya bego. Gue kan yang ngajarin dia pacaran.

"Anjir, gak bener nih," gumam Ara sambil menunduk berpikir. Pasalnya, Ara tak menyangka, menghilangkan kepolosan cowok polos ternyata memberikan efek sebesar ini. Azka udah berani main frontal dan bahkan bikin Ara senam jantung tiap harinya.

"Kak Ara..."

"Hm?"

"Kakak nggak kepanasan berdiri disitu terus?"

Ara langsung tersadar dari lamunannya waktu menyadari si Azka udah berteduh duluan di pinggir koridor. Buru-buru Ara lari menghampiri Azka. Malu banget diliatin sama anak lain, mana lapangan isinya anak-anak cogan dari klub basket lagi.

🍁🍁🍁🍁🍁

Akhirnya, mereka berdua memutuskan untuk istirahat sejenak di kantin. Ara udah bilang ke Rose buat pulang duluan aja. Ara kasian, masa si Rose jadi nyamuk terus, dikacangin.

Ara menatap fokus si Azka yang lagi sibuk memotong-motong siomay di piring.

"Azka.." panggil Ara.

Azka mendongak. "Ya?"

Ara mulai bertopang dagu, tatapannya serius dan tajam. "Lo beneran cinta sama gue?"

Azka mengangguk santai, kemudian melahap sepotong siomay itu.

Mata Ara makin menyipit curiga. "Lo sebenernya tau nggak sih apa arti cinta?"

"Pacaran. Nikah. Trus punya anak."

Ara hampir kejengkang ke belakang saking kagetnya. Untung aja dia pegangan ujung meja.

"D-Diajarin siapa?"

"Bagas," jawab Azka singkat. "Eh tapi kata Bagas, kalo mau punya anak tuh dibikin dulu. Tapi Azka gatau cara bikinnya gimana. Bagas gamau kasih tau."

Ara makin terdiam membeku, otaknya overdosis tak sanggup menelaah setiap ucapan frontalnya Azka.

"Kak Ara..."

Ara masih melamun kehilangan separuh nyawanya.

"Kakak tau cara bikin anak?"

Ara mulai kejang-kejang, tremor.

Azka tersenyum gemas. "Kalo kakak tau cara bikinnya, ntar pulang sekolah mampir dulu ke indomaret. Buat beli bahan-bahannya."

🍁🍁🍁🍁🍁

Sorenya, habis pulang sekolah, mereka berdua beneran mampir ke Indomaret.

Bukan, bukan mau beli bahan bikin anak, tetapi Ara baru inget kalo si Muna lagi ulang tahun sekarang. Ara berniat beliin Muna hadiah, meskipun sekedar camilan, yang penting ngasih hadiah, daripada Ara pulang-pulang digibeng sama Muna.

"Pocky, susu beruang, permen, sama pembalut." Ara meneliti barang belanjaannya di keranjang. Ara sengaja kasih hadiah pembalut soalnya kemaren malem si Muna teriak heboh sendiri waktu ngeliat darah di celananya. Muna kaget, celananya bisa berdarah, bahkan anak itu sempat berpikiran buruk kalo ada yang gigit bagian bawah tubuhnya.

Sementara Azka terlihat diam mematung fokus memperhatikan salah satu rak.

Ara pun berjalan menghampiri Azka.

"Azka beli apa?" tanya Ara.

Azka menunjuk box susu bayi di depannya dengan tatapan polos. "Ini bahan buat bikin anak ya, Kak?"

Bangke! Azkaaaa, Ara berteriak kesal dalam hati.

Buru-buru Ara menarik Azka menuju kasir. Ara gak sanggup meladeni pertanyaan Azka tadi. Kalo dijelasin malah makin panjang urusannya. Ara yakin, kayaknya komponen kedewasaan otak Azka ketinggalan di rahim deh.

Ara pun menyerahkan belanjaannya ke kasir. Ara sejenak memperhatikan Azka yang terlihat fokus lagi sama sesuatu barang di rak dekat kasir.

"Liat apaan?" tanya Ara penasaran.

Azka menunjuk ke sebuah kotak kecil dengan kemasan warna-warni bertuliskan FIESTA.

"Bukannya ini merk nugget ya, Kak? Kok ditaruh disini, nggak ditaruh di dalem kulkas khusus buat nugget?"

Sumpah, Az, gemes banget gue pengen polosin lo seutuhnya. Greget banget, suer! Lo ternyata malah makin bahaya kalo dibiarin polos terus.







Yuhuuu... Azka-Ara balik lagi nih ❤️❤️❤️

Ada yang masih kangen sama mereka??

Seberapa antusias kalian mendengar kisah ini??

Udah siap kan dibikin jedug-jedug dan baper-baper ria sama si Azka??

Gimana nih, suka sama Azka yang masih polos imut-imut atau Azka yang gentle??

Komen ya 😊😘

Jangan lupa votenya juga

Saranghae~

💚💚💚

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 287K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
5.1M 215K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
503K 5.5K 6
Katanya, sejauh manapun pergi tetap orang lama pemenangnya. Tapi selama tekad Megan masih bulat yang namanya orang lama tidak akan pernah masuk kedal...
337K 15.5K 31
Ketika satu kesalahan yang tidak pernah ia lakukan, penderitaan yang tidak seharusnya ia terima, membuat Agatha harus merasakan pahitnya dibenci oleh...