[✔️] mine - haruto☘︎︎

Da _movchalattex

503K 78.7K 15.9K

Kalau saja Clare bisa memilih, ia memilih untuk tidak melewati jalan sepi itu pada malam itu. Awal dirinya be... Altro

Prologue
characters
chapter 1 : adaptasi
chapter 2 : haruto meresahkan
chapter 3 : undangan ke kastil
chapter 4 : kanemoto's castle
chapter 5 : mate?
chapter 6 : jeongwoo
chapter 7 : b(r)other
chapter 8 : gotcha
chapter 9 : just two of us
chapter 10 : how did they know?
chapter 11 : different night
chapter 12 : that girl
chapter 13 : choi's castle
chapter 14 : a warm time
chapter 15 : i hate this moment
chapter 16 : be with me
chapter 17 : a talk with her bestfriend
chapter 18 : black forest
chapter 19 : we together
chapter 20 : asking for a date
chapter 22 : kinda hurt
chapter 23 : the facts
chapter 24 : a mission
chapter 25 : hard times
chapter 26 : the way i'm coming to you
chapter 27 : holding on
chapter 28 : we're still have happy time
chapter 29 : apple candy
chapter 30 : ferris wheel
chapter 31 : a camping with tuyul hunter
chapter 32 : semua akan baik-baik saja
chapter 33 : 'kayaknya kita bakalan mati'
chapter 34 : ...
chapter 35 : akhir yang tak menyenangkan
chapter 36 : is this the end?
Epilogue

chapter 21 : setelah terang terbitlah gelap

10.1K 1.7K 443
Da _movchalattex

Start!
































Ting!
Ting!

Clare mengambil handphone nya yang terletak diatas nakas. Ah, notif chat dari papa nya.

Papa Hyun💗
|Adek
|Uang jajan kamu masih ada?

Clarion
Masih paa|
Papa mau transfer ke adek lagi ya? :p|

Papa Hyun💗
|Geer kamu
|Tapi iya deng
|Papa kan pengen kasih kamu uang jajan lebih
|Trejo comeback kamu ga mau beli album nya?

Clarion
Papa bisa aja|
Mau dong|
Transfer ke adek ceffat-🗿|

Papa Hyun💗
|Siap tuan putri
|Omong-omong, kamu kapan balik ke rumah dek?
|Mama papa kangen, kamu kalo weekend balik kerumah dong😅

Clarion
Adek mager, paa😤|
Kapan-kapan deh kalau niat|

Papa Hyun💗
|Anak gadis papa gaboleh males-males
|Bang Yunseong gimana? Tidur di apart kamu?

Clarion
Enggak|
Dia mah gaje|
Kayaknya beneran sibuk banget, sampe-sampe malah nginep di kosan temennya biar ga telat|
Padahal jarak apart ke rumah sakit ga jauh|

Papa Hyun💗
|Heee gitu😢
|Yaudah, udahan dulu bentar ya? Papa ada kerjaan
|Kamu kalau ada apa-apa, cerita sama papa mama ya?
|Kamu jangan malu kalau mau cerita masalah kamu ke mama papa

Clarion
Iya pa|
Makasih banyak papa 😚😚|

Papa Hyun💗
|👍🏻😘



Clare terdiam. Ah sial overthinking itu kembali lagi.

Clare berjalan menuju dapur. Berniat mengambil sekaleng soda untuk menyegarkan pikirannya.

Begitu keluar dari kamar, Clare tidak menemukan Haruto ada di apartemennya. Toh dia tidak peduli, lagian pasti Haruto juga ada urusan, pikirnya.

Clare bersandar ke meja makan sambil meneguk soda nya. "Gini amat hidup." gumamnya.

Memikirkan bahwa hidupnya memang sangat random, Clare tersenyum geli. Awalnya, hidupnya terasa biasa saja, hingga Haruto datang.

Mengingat dulu Haruto bahkan langsung menggigit lehernya dan mengambil darahnya. Dan langsung meng-klaim bahwa dirinya adalah milik Haruto.

Sungguh bodoh memang, yang awalnya ia mengira Haruto adalah vampir yang dingin dan arogan, tapi tidak, justru Haruto sangat berbanding dari itu.

Haruto hanyalah vampir yang jika keinginannya tidak dituruti maka dirinya akan sedikit merajuk. Sedikit menggemaskan karena terkadang tingkah lakunya yang seperti anak kecil, padahal umurnya sudah berabad-abad.

'Kalau gaada Haruto, bisa gak gue ngerasain kebahagiaan kayak gini?'

"Clare."

Sudah terbiasa dengan Haruto yang datang secara tiba-tiba, Clare hanya menoleh kebelakang dengan santai. Melihat Haruto yang baru saja muncul.

"Kamu darimana?" tanya Clare.

"Nyari kelinci tapi ga ketemu..." jawab Haruto lesu.

"Ngapain nyari kelinci ditengah kota kayak gini? Ya ga bakalan ketemu dong."

"Ihhh jadi kayak manaa?" rengek Haruto.

"Buat apa kelincinya atuh?"

"Mau minum darah."

Clare mengernyitkan dahinya. Biasanya juga Haruto langsung meminum darahnya. Mengapa tiba-tiba Haruto mencari seekor kelinci hanya untuk diminum darahnya?

"Biasanya minum darah aku."

Haruto menoleh kearah Clare. "Boleh ga? Aku tadi mau cari kelinci karena kemarin aku udah ambil darah kamu."

Clare berdecak. "Yaudah sih, kesempatan ga datang dua kali, ya."

Langsung saja Haruto menarik pinggang Clare dan mengarahkan wajahnya kepada leher Clare.

"Jangan tegang, sayang." bisik Haruto tepat sebelum dirinya menancapkan taringnya kepada leher Clare.

"S-sakit ih!" protes Clare sambil meremat bagian belakang baju yang dikenakan Haruto.

Haruto semakin gencar menghisap darah Clare. Membuat mate nya itu mulai merasa lemas. "H-haru."

Melihat Clare tidak sanggup lagi berdiri, Haruto mendudukkan Clare keatas meja makan, tangannya memeluk pinggang Clare. Begitu juga Clare yang masih meremat baju Haruto.

"U-udah. Please."

Lantas Haruto berhenti menancapkan taringnya dari leher Clare, lalu menjilat darah yang mengalir keluar dari leher Clare.

"Too sweet." ucap Haruto pelan sambil mengecup pipi Clare.

Clare yang merasa pandangannya agak memburam, lantas mengerjapkan matanya.

Begitu pandangannya sudah membaik, Clare serasa terserang dengan penampakan didepannya sekarang.

Haruto dengan rambut berantakan dan darah diujung bibirnya. Jangan lupakan smirk menyebalkan yang ada pada bibirnya. Clare ingin mandi kembang saja rasanya.

"J-jangan ganteng-ganteng. Jantung aku ga sehat."

Haruto tertawa lepas, lalu menarik mate-nya itu kedalam pelukannya. "You're too precious baby girl."

Sontak Clare langsung memukul punggung Haruto. "APAAN BABI GERL."

"Hm? Kamu kan baby girl aku." ucap Haruto dengan suara rendahnya. Yang tentu saja membuat Clare merasa sangat merinding.

"Udahan ah! Katanya mau kencan?"

Haruto mengangguk. Lalu menjentikkan jarinya. Lagi-lagi portal serba bisa itu keluar.

"Siap, princess?"

"Bentar! Aku ganti baju!" seru Clare sambil berlari menuju kamar nya. Membuat Haruto tertawa.

Sekitar 10 menit kemudian, Clare sudah selesai dengan dress selutut dan rambut yang diikat ponytail.

"Cantik." ucapnya yang membuat pipi Clare memanas.

"Yaudah. Yuk?"

Clare mengangguk. Mengeratkan genggaman tangannya pada Haruto.

Wushhhh~

"Hah? Ini dimana lagi?" tanya Clare kepada Haruto.

Haruto menjawab. "Tebak aja deh."



"TAPI INI BAGUS BANGET! YUHUUU!" teriak Clare kesenangan sambil berlari sampai menuju ujung dari jembatan itu.

"Haru aku beneran baru pertama kali ke tempat beginian." ucapnya Clare masih sambil berlari.

"Jangan lari! Nanti jat---"

GUBRAK!

"Tuh."

Clare menatap Haruto dengan tatapan tidak percayanya. "Sopan kah To? Aku jatuh ga kamu bantuin loh."

Lantas Haruto membantu mate nya itu untuk berdiri. Salahkan paku yang sedikit menonjol di jembatan itu, Clare tersandung jadinya.

"Lah luka." ucap Haruto melihat lutut Clare yang tampak sedikit lecet.

"Lah iya luka."

"Kamu ga kesakitan?"

"Sakit nya ga seberapa. Tapi aku malu."

Haruto tertawa. Lantas berjongkok didepan Clare dan mengusap luka yang ada pada lutut Clare.

"Eh? Kok udah sembuh?"

"I can do anything, babe."

"Gely saya."

"Aku pengen sekali-sekali romantis-romantisan sama kamu, tapi kamu gamau kayaknya."

"GELI ANJIR TO! GELI! NTAR KEJU BANGET!"

"Huuuuu itu bang Hyunsuk sama kak Ryujin aja kadang mesra-mesraan. Kita kapan?"

"Kapan-kapan."

Haruto berdecak kesal. Menyuruh Clare naik ke punggungnya.

"Sini aku gendong ke ujung."

Clare tertawa. Lalu meloncat naik ke punggung lebar Haruto. "AYUK!"

Mereka sampai ke ujung dari jembatan. Melihat deru ombak yang saling bersahutan di laut dan sunset. Menenangkan.

Terlebih sekarang Clare sedang memeluk leher Haruto dari belakang. Tidak tau vampir didepannya ini menahan salting.

"Ruto."

"Hm?"

"I'm so lucky to have you in my life."

"Me too, baby. You know, you're the one that was ruined my world."

"Gatau, tapi aku sayang banget sama kamu." ucap Clare sambil menelusupkan wajahnya ke leher Haruto.

"Aku juga sayang kamu."

"Janji jangan tinggalin aku."

"I won't. Pegang kata-kata aku, aku ga mungkin ninggalin kamu."

"I'll keep your words in my heart, mr. Watanabe."

"Sure, mrs. Watanabe. Sunset nya udah habis, ke kastil aku sekarang, yuk?"

"Sekarang? Aduh, aku takut." ucap Clare.

"Kenapa harus takut? Ayah sama bunda ga jahat kok, kamu santai aja." balas Haruto sambil kembali membuka portal menuju kastil nya.

'Tuhan, tolong. Firasatku berkata lain.' ucap Clare didalam hati.

🛸🛸🛸

"As you see, this is the place."

Clare terkagum melihat desain dari kastil Watanabe, desainnya sedikit lebih modern dari kastil-kastil biasanya.

"Keren."

"Santai sayang gausah mangap begitu. Ayok ikut aku masuk." ajak Haruto sambil menggandeng Clare masuk kedalam kastil.

Suasana kastil sangat sepi, begitu pikir Haruto. "Kenapa sepi banget, sih?"

"Bundaaa??" panggil Haruto begitu memasuki ruang tengah.

Lalu terdengar suara langkah kaki seseorang. "Anak bunda udah pulang?"

"Iya bun. Ayah dimana?"

"Ayah masih di kamar. Wait. Who is she?"

Clare terdiam. Jantungnya berdetak tidak karuan. Dirinya takut.

"Bun, dia mate aku. Namanya Clarion." ucap Haruto dengan senyumannya.

Bukan balasan senyuman yang ia dapatkan. Melainkan tatapan tidak suka dari Lisa.

"Bun? Kenapa?"

Clare semakin bergetar. Dirinya benar-benar takut.

"Wait, HARUTO KAMU UDAH NANDAIN DIA?!"

Haruto terkaget atas respon dari bunda nya itu. Clare semakin erat menggenggam tangan Haruto.

"I-ya bun."

Lisa menatap tajam ke arah Clare. Seolah-olah akan membunuh Clare saat itu juga.

"Jangan dekat-dekat dia. Kasta dia tidak sebanding dengan kita."

🛸🛸🛸

UUULALA AWE AWE AWE~

Aku seneng ngebuat kalian kepanasan :p

😚😚

Continua a leggere

Ti piacerà anche

607K 98.5K 20
Berawal dari nge hack dan menyadap media sosial sampai akun chatting seorang gadis. Han jadi beralih memburu gadis itu. Tapi kenapa? °start. 01.06.19...
3K 222 17
Season 2 dari LOVED BE LOVED |NIKI "Komazaku" "wilix belum kalah" "sorry gue bukan dia" "jungwon aku harus bagaimana?" season 2 is comming Slow up p...
147K 17.3K 33
|ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ| "Gue calon suami lo loh Ra, jadi hati-hati sama gue. "Baru juga calon, belum resmi kan?" #156-Perjodohan #2 in stray kids #2 in kpop...
237K 36.8K 33
𝘏𝘶𝘫𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘶𝘳𝘶𝘯, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩. 𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘥𝘪𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 - 𝘑𝘢𝘺 2020 Rank : #1 in jayenhypen [1...