FINDING YOU | Hendery WayV

By TY_nad

1.9K 431 56

"Jadi, kau benar-benar hantu?" "Tidak! Eh, atau mungkin? Sejujurnya, aku bahkan tidak tahu siapa diriku." "Ba... More

Trailer and Cast
O1. Pertemuan Itu
O2. Jalankan Misi?
O3. Nara
O4. Langkah di Pagi Itu
O5. Firasat Dalam Gelap
O7. Orang Hilang
O8. Limit

O6. Potongan Masa Lalu?

119 36 2
By TY_nad

Tidak ada yang pernah menduga bahwa perjalanan pulang malam itu akan mengantarnya pada sebuah kenyataan mengejutkan. Kinar memijat keningnya frustasi, mengulur waktu pulang ke kos karena permintaan arwah satu ini. Takpeduli jika malam semakin larut, Kinar sudah biasa bepergian saat malam. Toh, di tempatnya saat ini jaraknya takterlalu jauh dari kosan. Ia hanya duduk di warung kaki lima yang terletak di sebelah tangga jalan menuju daerah kosan.

Gadis itu mengecap lidah setelah meneguk tandas sojunya, lalu memasukkan telur gulung berlumur saos tomat itu cepat. Membuat pipinya menggembung saat mengunyah. Di depannya, Hendery menumpukan kepalanya pada tangan seraya memandangi Kinar. Memberi jeda gadis itu untuk menikmati makanannya lebih dulu.

Sendawa kecil lolos dari birai merah mudanya, Kinar membuang napas kasar kemudian menatap Hendery yang tidak bergerak sedikit pun sejak tadi.

"Aku akan segera pulang setelah minumanku habis. Jika kau terus diam, aku--"

"Aku akan ikut pulang denganmu."

Suara sumpit yang dibanting keras di meja itu terdengar. Kinar menatap Hendery tajam. "Kau pikir aku setuju?! Aku tidak akan tinggal diam jika terus diikuti arwah gentayangan yang tidak jelas sepertimu!"

Pengunjung lain saling melempar pandang, menatap Kinar dengan heran. Namun, mereka takacuh. Mengira bahwa Kinar mungkin sudah mabuk dan mulai meracau sendiri.

"Aku tidak semerta-merta mengikutimu tanpa alasan. Aku tidak memiliki niat jahat atau apapun. Selama berbulan-bulan ... atau bahkan sudah satu tahun? Baru kali ini aku menemukan seseorang yang bisa melihatku. Bukankah itu aneh? Kau juga selama ini tidak pernah melihat hantu atau sejenisnya, bukan? Aku kira mungkin memang ada hubungannya antara kau dan aku. Dan kebetulan aku juga sedang mendapatkan kesempatan itu. Kesempatan untuk mencari tahu di mana ragaku dan apa yang sebenarnya terjadi padaku."

Kinar sudah hendak menyela, ingin segera mengatakan bahwa tidak ada hubungannya antara terpisahnya raga Hendery dan pertemuan mereka hingga laki-laki itu langsung memotong kembali.

"Jalanan itu--entah mengapa aku tiba-tiba merasa de javu. Awalnya aku mengira bahwa mungkin saja itu ada hubungannya dengan masa laluku, tapi kemudian aku juga berpikir bahwa mungkin saja potongan ingatan itu berputar kembali karena kau muncul!"

"Apa?!" Kinar semakin mengerut heran. "Dengar, jangan mengarang cerita. Aku bahkan sama sekali tidak mengenalmu."

Kalimat itu membungkam Hendery, membuatnya mengusap wajah kasar dengan tangan kanan. Ia mengedarkan pandang, sadar bahwa tempat itu mulai sepi karena malam semakin larut.

"Kau harus pulang."

"Aku pulang setelah kau pergi."

"Aku pergi setelah kau pulang."

"Kenapa kau ini? Hantu keras kepala!"

"Aku bukan hantu! Aku arwah yang mencari keberadaan tubuhku."

Kinar menuangkan sisa minuman ke dalam gelas hingga botol itu tandas. "Kau koma?"

"Eh?" Hendery menggaruk tengkuknya bingung. Ragu dalam menjawab. "Mungkinkah?"

"Entahlah, aku sering melihat kejadian ini dalam drama. Aku bahkan tidak merasa dingin saat kau sentuh tadi. Kau mungkin memang belum mati. Dan aku tidak pernah menyangka hal-hal yang seharusnya hanya ada dalam drama itu menjadi nyata." Gadis itu kemudian meneguk segelas soju terakhirnya.

"Tidak ada yang tidak mungkin. Aku bahkan juga tak menyangka bahwa nasib hidupku saat ini bergantung pada sinar liontin," jawabnya sambil menunduk, mengintip cahaya biru dari balik kaus itu.

"Sudahlah, aku mau pergi. Minumanku sudah habis."

Kinar baru saja berdiri dan langsung limbung, beruntung tidak benar-benar jatuh tertimpa mejanya sendiri. Hendery cekatan memegangi pundak Kinar, tetapi energinya tidak cukup banyak saat ini. Ia tidak bisa menyentuh Kinar.

"Kau tidak bisa minum alkohol? Lalu kenapa memaksa?!" omel Hendery di sampingnya. Ia kesal karena tidak bisa berbuat apa-apa. Bukan karena Hendery begitu peduli dengan Kinar, tetapi saat ini hanya Kinar yang menjadi harapan untuk membantunya.

Dengan angkuhnya, Kinar kembali menegakkan tubuh meski masih agak sempoyongan. Kepala gadis itu menggeleng keras. "Tidak, aku biasa minum alkohol. Tapi ...."

"Tapi apa?" sahut Hendery cepat.

"Hanya dua botol." Selanjutnya, Kinar terbahak sendiri menatap empat botol di mejanya.

"Dasar gadis bodoh. Cepat pulang sebelum ada pria mesum yang ingin memperkosamu!" paksa Hendery mencoba mendorong pundak Kinar.

Perjalanan yang seharusnya hanya memakan waktu lima menit tertunda karena Kinar sejak tadi terus berjalan tidak jelas. Kakinya melangkah berat ke sisi kiri jalan, kemudian berjongkok dan menunduk beberapa menit. Setelah Hendery terus meneriaki, Kinar kembali bangkit berjalan beberapa langkah dan kemudian berjongkok kembali dalam beberapa menit.

Ingatkan Hendery untuk menjitak kepala gadis ini jika sudah sadar.

"Nar, cepat bangun! Kau ingin tidur di sini? Tidak takut dengan hantu tanpa kepala yang sejak tadi mengawasi?" bujuk Hendery pada Kinar yang masih menenggelamkan wajah di antara kaki.

Hendery tidak berbohong, sejak tadi banyak hantu yang mengawasi mereka termasuk hantu tanpa kepala dengan kampak di tangan kanannya. Namun, Hendery berusaha mengabaikan keberadaan mereka selama mereka tidak melakukan hal-hal aneh pada Kinar.

"Naraaa," panggil Hendery kembali. Tiba-tiba suara isakan kecil terdengar.

"Dejun," lirihnya dari dalam sana. Hendery mendekat, berusaha menajamkan pendengaran. Benar saja, isakan dan suara kecil itu milik Kinar.

"Kau kenapa?" Dari sini Hendery sadar bahwa gadis ini mungkin telah melalui hal buruk hari ini hingga membuatnya begitu gencar meminum soju.

"Apa aku sungguh menjadi beban?" racau gadis itu lagi. "Apa aku melewati batas? Kau adalah satu-satunya temanku yang paling kupercaya. Tapi bukan berarti aku memiliki maksud lain dan ingin menghalangimu bersama gadis lain."

Tidak terpungkiri lagi, Kinar benci situasi ini. Situasi di mana ia harus menghindari seseorang yang membuatnya nyaman. Apa Kinar terlalu egois? Ia takpernah memaksa Dejun untuk terus bersamanya, tetapi ia memang senang berteman dengan Dejun. Apakah hubungan pertemanan seorang perempuan dan laki-laki memang tidak diwajarkan? Mengapa hal itu terus membuat orang-orang salah paham? Mengira bahwa mereka saling memendam cinta dalam diam, mengira bahwa keberadaan Kinar akan menghalangi Dejun untuk mengenal gadis selain dirinya. Dan Kinar tahu, hanya ia yang akan dihakimi seperti itu. Tidak ada yang salah dengan Dejun, hanya ia yang salah karena mendapat perhatian dari Dejun.

Hendery menghela napas setelah tahu apa yang mengganggu gadis itu. "Bangunlah, Dejun mungkin menunggu kabarmu. Jelaskan saja semuanya, jangan membuatnya khawatir."

Setelah melalui alur yang panjang, tibalah keduanya di depan bangunan berlantai tiga dengan cat putih tulang. Ada papan cokelat menggantung di samping pagar bertuliskan 'sedia kamar kosong pria'. Hendery diam mengawasi gerakan Kinar yang mendorong pintu itu

"Kinar?"

Seorang gadis dengan sweater hitam dan hotpants itu memanggil dari belakang. Hendery ikut menoleh. Dari yang ia lihat berdasarkan penampilan gadis itu, Hendery yakin ia juga tinggal di sini.

"Saeron?" balas Kinar dengan pandangan nanar.

"Kau mabuk? Astaga! Ke mana Dejun?" Gadis yang dipanggil Saeron itu kemudian melingkarkan lengan Kinar di lehernya. Ia meraih ponsel dan menelpon seseorang sambil menuntun Kinar masuk.

Hendery menghela napas lega setelah akhirnya Kinar bertemu dengan seseorang yang bisa membantunya. Ia kemudian berbalik, merasa harus pergi dan tidak perlu mengikuti lebih jauh lagi. Kini, ia ingin bertemu dengan Lucas guna menanyakan kejadian tadi. Kejadian di mana ia merasa de javu masih terbayang dengan jelas dan terasa begitu nyata. Diusapnya liontin itu dari balik kaus, berharap Lucas akan muncul lagi seperti tadi.

Namun, nihil. Tidak ada siapapun yang datang kecuali para hantu yang ia dapati mengintip di masing-masing sisi jalan. Lagi, Hendery merasa diawasi. Hal yang takpernah ia rasakan sebelumnya selama ia menjadi arwah. Tiba-tiba saja, ia merasa harus melangkah cepat. Selain karena perasaan tidak nyaman yang timbul saat ditatap berbagai macam mata yang menyeramkan, Hendery merasa ada sosok lain di belakangnya.

Ia kemudian berbalik cepat guna memastikan dan sontak menghindar saat mendapati hantu tanpa kepala yang sempat ia lihat tadi berusaha memenggal kepalanya dengan kampak yang ia genggam. Hendery terjatuh dan menyeret tubuhnya mundur. Sialnya, hantu itu masih belum menyerah, terus menebas-nebas kampaknya di udara.

'Sial, kenapa dia mengincarku?' Hendery bertanya-tanya.

Dari arah berlawanan, yaitu di belakang Hendery, hantu berseragam tentara dengan mata merah nyalang menghampiri. Sementara ia masih terus menangkis serangan dari hantu tanpa kepala itu, Hendery taksempat menghindar dari cekikan di belakang. Kulitnya seketika itu terasa sangat panas, Hendery mundur beberapa langkah sambil berusaha membebaskan diri. Namun, sangat sulit karena si tanpa kepala itu juga tidak berhenti menyerangnya maju.

Selain dua hantu itu, hantu-hantu lain seolah menonton entah itu duduk di atas pohon atau mengintip dari balik dinding gedung kosong. Hendery mulai lemah, kewalahan mengatasi dua hantu yang menyerangnya secara langsung hingga tiba-tiba saja, di satu titik di mana ia hampir menyerah, hantu-hantu itu menghilang.

Hendery terkapar di jalan. Semuanya sepi kecuali langkah kaki yang perlahan mendekat. Sosok itu berjongkok di hadapan Hendery seraya menjentikkan jari.

"Bangun, kau sudah aman."

Itu Lucas.

Hendery berusaha bangkit, memegangi lehernya yang masih terasa panas. Ia kemudian duduk di tangga salah satu toko roti di sana. Sementara Lucas berdiri menyandarkan punggung di dinding toko.

"Kenapa mereka menyerangku? Apa belum cukup aku terpisah dengan ragaku saja? Kini aku juga harus menghadapi mereka yang berusaha meleyapkanku tanpa sisa?"

"Sudah kubilang, tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama sepertimu."

"Jadi mereka menginginkan ini?" Hendery merogoh kalungnya.

"Siapa yang tidak ingin hidup kembali?"

"Oh, gosh! Kurasa aku hampir saja hangus terbakar karena tangan itu. Mereka benar-benar menyeramkan."

Lucas bersedekap. "Kau harus lebih berhati-hati. Kau tau, kan, aku tidak bisa terus bersamamu setiap detik. Aku memang mengawasimu, tapi juga melakukan tugasku yang lain. Kau kira aku hanya milikmu seorang? Itu sebabnya aku memintamu mencari tau sendri karena aku terlalu sibuk."

"Yah, untung kau sempat menyelamatkanku. Pantas saja mereka terus memandangiku." Hendery bergidik ngeri, mencoba menghapus bayang tatap tajam para hantu yang seolah ingin mengulitinya hidup-hidup semenjak ia mendapatkan kalung itu.

Lucas sudah hampir menghilang lagi sesaat sebelum Hendery menahannya, "Tunggu! Ada hal lain yang ingin kutanyakan."

Pria itu berbalik, menatap Hendery yang berdiri di depannya. "De javu yang aku alami tadi, apakah itu potongan dari masa laluku?"

"Ya, potongan-potongan itu yang akan membantumu mengingat semuanya," jawabnya. "Dan ingat, aku bukan jin yang akan muncul saat kau mengusap liontin itu." Detik kemudian, Lucas menghilang. Menyisakan asap putih yang menyebar di sekitar wajah Hendery.

Lari? Lampu lalu lintas? Dan Nara? Apa mungkin Hendery mengalami kecelakaan? Apa mereka saling berhubungan? Tapi, kenapa Nara tidak mengenalinya?

Tidak, Hendery belum sepenuhnya yakin. Ia tidak mau mengambil kesimpulan terlalu dini. Dirinya kemudian kembali berjalan tanpa arah. Kali ini lebih berhati-hati menghindari hantu jahat yang berusaha menyerangnya. Di sisa malam itu, Hendery berpikir keras.














to be continued
•••

(masih menangisi foto hendery huhuhuhu)


tap vote (bintang) for the next chapter!❤

Continue Reading

You'll Also Like

704K 51.5K 37
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
243K 3K 73
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
407K 33K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
64K 9.6K 22
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...