Love Me Not.

By wldstrs

6.5K 484 28

Sebagai pengacara profesional, mengerjakan satu kasus seharusnya menjadi hal yang singkat. Yang harus dilakuk... More

Prolog
1
3
4
5
6
Break! Opinion?
7
8
9
10
11
Break! :(
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Break! Thoughts!
40
41
42
43
44
45
Epilog
Break! Meh \Ω/
Break! Almost :(

2

422 24 2
By wldstrs

17 Mei adalah tanggal yang akan ku ingat sebagai tanggal buruk. Kenapa? Karena di tanggal itu, takdir mengakhiri perjanjian yang Greyr buat pada ku. Di tanggal itu, Greyr meninggalkan dunia lajang dan pergi untuk menikah. Jadi sepertinya takdir tidak membawa kita untuk saling bertemu kembali dan saling jatuh cinta.

Ini sangat menghancurkan hati ku, aku meninggalkan pacar ku karena dia, aku tidak serius dengan hubungan apa-apa karena dia. Karena Greyr dan perjanjian bodohnya itu! Persetanan dengan mu, Greyr! Sekarang aku bisa memulai membenci mu seperti yang kau minta saat kau menolak ku sebelum kelulusan waktu itu.

Walaupun dengan patah hati, aku tetap datang ke pernikahannya, hanya sekedar untuk menunjukan kalau aku telah kembali dan bukan seorang pecundang yang tidak bisa melupakan cinta di masa SMAnya.

Tapi lagi-lagi, keberuntungan tidak ada dipihak ku. Kedatangan ku malah memperburuk. Pengantin wanitanya begitu cantik dan manis, juga hampir sempurna seperti Barbie Asia, tidak seperti ku yang tumbuh menjadi wanita yang terlalu tinggi dan tidak begitu menarik.

Kenapa pula aku repot-repot datang dengan bekal sebuah alasan bodoh. Sekali aku menatap wajah Greyr, yang bisa aku ingat bukan kebencian ku padanya karena telah menolak ku, tapi betapa manis dan tampan dirinya dalam balutan jas hitam dan juga senyumnya yang selalu menciptakan rasa seolah-olah kupu-kupu beterbangan dalam perut ku. Lupakan, dia sudah menikah, aku tidak boleh memiliki perasaan pada pria beristri.

"Ali," panggil suara yang tidak pernah bisa pergi dari kepala ku

"Greyr," balasku berbalik sambil memaksakan senyum, "sepertinya takdir berkata lain, ya?" ucap ku basa-basi

"Ya, semacam itu," ucapnya menyembunyikan kebingungannya, ia tidak tahu aku bicara apa, ia lupa. Oh, luar biasa!

"Kau tidak ingat ya?" ucap ku pelan

"Oh, aku ingat jelas," ucapnya santai, "aku membuat perjanjian dengan mu bukan? Sehari sebelum kelulusan?" Lanjutnya bersedekap sambil menatap ku. Aku tersenyum, ia ingat. "Yang sebenarnya terjadi adalah, ini bukan pertama kalinya aku melihat mu sejak SMA," tambahnya mengurangi jarak

"Maksud mu?" tanya ku menatapnya bingung

"Aku melihat mu waktu aku sedang di Connecticut, kau sedang magang di firma hukum. Omong-omong kau pengacara ya?" ucapnya semakin mendekat

"Kau melihat ku? Mengapa kau tidak menyapa ku?" tanya ku semakin penasaran

"Aku tidak mau memberi mu harapan karena perjanjian ku, lagipula, kau terlihat bahagia dengan pacar mu itu," ucapnya, "sama juga dengan ku."

"Tidakkah merupakan hal umum menyapa seseorang yang kita kenal?" ucap ku tidak memperdulikan perkataannya

"Ali, apa kau masih...tahulah," ucapnya memiringkan kepalanya

"Mungkin kau benar, mungkin aku memang harus membenci mu saja," ucapku dan berderap pergi

Greyr menangkap lengan ku lalu menggunakan genggamannya itu untuk menarik ku pergi, membawa ku entah kemana. Setelah beberapa saat kemudian, aku menemukan ia membawa ku ke lumbung di dekat tempat resepsinya—oh, sudahkah aku mengatakan tema resepsinya itu semacam di countryside?—ia menggiring ku ke dalam sana dan menutup rapat pintunya.

Kau pernah dengar pepatah yang mengatakan 'kau bisa membawa seorang gadis keluar dari kota asalnya, tapi tidak bisa mengeluarkan kota asalnya dari gadis itu'? Ya seperti itulah diriku, walau aku sudah 8 tahun tinggal di negara Paman Sam, tapi aku masih terikat dengan tindak-tunduk orang Indonesia.

Dan bagi ku, apa yang Greyr lakukan selanjutnya melanggar tindak-tunduk tersebut. Pertama, karena ia telah menikah dengan wanita lain, yang membuat dirinya seharusnya tidak melakukan tindakan kedua, yaitu menggoda dan hampir mencium wanita lain, dalam kasus ini diriku. Jadi apa yang ku lakukan? Aku mengalihkan wajah ku, mendorongnya menjauh dan memberikan apa yang dia patut dapatkan, sebuah tamparan yang diikuti dengan makian.

Apa ia bercanda? Sungguh? Ini kan hari pernikahannya, belum sampai 5 jam berlalu sejak ia resmi menjadi seorang suami, dan sekarang ia sudah mencoba mencium wanita lain? Sungguh aku bersyukur aku tidak jadi berakhir dengannya, takdir memang benar tidak membuatku kembali bertemu dengannya.

Puas dengan makian ku, aku berencana untuk langsung pergi saja untuk pulang, tapi alih-alih aku malah bertemu dengan si pengantin wanita yang sedang menganggur tanpa tamu yang menyelamatinya, kebetulan sekali bukan? Dan disaat yang sama, aku mendapat ide.

"Selamat ya atas pernikahan mu!" ucapku menyapanya

"Thanks" ia langsung berdiri "sepertinya kita belum mengenal, aku Alexa, kau?"

"Ali," aku tersenyum padanya "dengar, tidak bermaksud menghancurkan hari special mu ini, tapi sepertinya kau harus tahu sebelum terlambat," ucapku cepat

"Apa?" ia memiringkan kepalanya

"Sepertinya suami mu itu tidak setia."

"Kau yakin? Atau cuma tebakan?" ucapnya tidak percaya denganku

"Tentu saja aku yakin, hal tersebut baru saja terjadi," ucap ku, "dengan ku."

"Mengapa kau memberitahu ku? Tidakkah kau ingin melanjutkan hubungan kalian di belakang ku?" ucapnya

"Tidak." ucap ku yakin, "senang berkenalan dengan mu, Alexa!" lanjut ku lalu pergi

"Ali, tunggu!" panggilnya mengejar ku, "kau masih belum memberitahu ku mengapa kau memberitahu ku."

"Sesuatu yang melenceng harus diluruskan, Alexa. Kalau kau tidak percaya, kau bisa hadapi Greyr dan bertanya padanya, kalau ia berkata tidak, terbukti sudah dia pembohong dan aku yakin hal tersebut akan terulang," ucapku lelah.

Ia mengangguk, "mengapa kau?"

"Kita punya perjanjian saat sebelum kelulusan SMA, kalau kita bertemu lagi, kita akan mencoba," balas ku ingin cepat-cepat pergi

"Mencoba berhubungan maksud mu?"

"Ya, semacam itulah," aku mengangkat bahu ku, "tapi karena ia jelas sudah menikah, hal itu tidak akan terjadi, karena dasarnya, aku membenci orang berselingkuh," ucap ku tidak sabaran ingin segera pergi

"Di hari pernikahan kita," ia tertawa pelan, "apa yang ia lakukan?"

"Tidak banyak, ia hanya mencoba mencium ku, tapi itu sudah termasuk penyelewengan di mata ku," ucap ku. Saat hendak melanjutkan kalimat ku, HP ku berbunyi dari dalam tas, "tunggu sebentar, aku harus menjawab ini," gumam ku sambil menatap layar HP ku.

Di sana tertera nomer international +1, dan ini nomer landlines, bukan HP, jadi hanya ada 2 pilihan, firma hukum atau teman sekamar ku dulu. Saat ku angkat, aku di transfer ke sambungan lain. Setelah menunggu beberapa detik, suara familiar akhirnya terdengar.

"Ms. Alice," sapa mantan bos ku saat magang kemarin, "this is Gorge Henson, from Barnes & Saxman," lanjutnya

"Yes, sir?" balas ku

"Sorry to bother you, it appears that we have a little problem," ucapnya tegas

"Don't mean to be rude, sir," aku mengestur pamit pada Alexa, "but may I know what is that got to do with me?" tanya ku sambil berjalan ke tempat yang lebih sepi

"You remember Mr. Nabiel Rockham?" tanyanya

"Sure," balas ku singkat

"He's back, and now insisted on only wanting to talk and work with you, because he likes you and your working ethics," jelasnya

"But sir, I was just an intern at the time, why did he want me now?" ucapku penuh tanya

"I did told him that, but like I said, he insisted," ucapnya sedikit terganggu "I'd like you to come to the office about 12 p.m tomorrow, can you do that?"

Jam 12 siang di sana itu berarti jam 12 malam di sini, dan sekarang jam 11 pagi yang artinya 12 jam lagi, sepertinya itu mustahil, kecuali kalau pintu teleportasi itu nyata.

"Sir, I'm about 42 hours away from the office right know, I don't think that's possible!" balas ku tidak goyah

"Catch a flight as soon as possible, I want you here by the day after tomorrow at 10 a.m!" perintahnya. Mungkin ia lupa aku tak lagi bekerja dengannya, tapi mengapa aku harus menolak peluang pemulai karier?

"Don't worry sir, I assure you, I will be there!" aku hanya perlu menemukan penerbangan yang berangkat hari ini juga atau setidaknya penerbangan pertama besok pagi.

Saat aku berbalik dan hendak kembali ke pesta untuk pamit, aku menemukan Alexa sedang berdiri di belakang ku, menunggu ku menyelesaikan pembicaraan di telepon dengan mantan, atau bisa dibilang, calon, bos ku.

Ia bertanya di mana aku bekerja dan apa pekerjaan ku, saat aku menjawab tentang pekerjaan ku, seorang pengacara, ia terlihat tidak mempercayainya, ia mengatakan kalau aku sama sekali tidak terlihat seperti pengacara, mungkin bisnis, tapi tidak pengacara. Mengapa tidak ada yang mempercayai kalau aku ini memiliki gelar hukum? Apa aku terlihat seperti wanita lemah yang tidak memiliki kemampuan argumentasi? Bagaimana kau pikir aku bisa berakhir kerja magang di firma hukum ku kemarin, hah? Aku ini jago berdebat, asal tahu saja.

**

Aku berhasil memesan kursi terakhir penerbangan ke Connecticut—ah, aku tidak tahu ternyata banyak orang yang memiliki tujuan sama dengan ku—terakhir dan termurah, walaupun aku harus bangun sangat pagi untuk mengejar pesawat tersebut, tapi sepertinya cukup layak bersusah payah di akhirnya.

Saat aku memberitahu orang tua ku tentang diri ku yang akan kembali pergi, mereka tidak begitu senang, tapi saat ku ingatkan kalau mereka tidak senang dengan keputusanku, mengapa mereka mengizinkan ku sekolah keluar, mereka langsung berubah pikiran dan menawarkan untuk mengantar ku berangkat ke bandara.

Dan disinilah aku sekarang, di pintu masuk depan counter check-in, kembali mengucapkan perpisahan dengan orang tua ku, dan menitipkan salam perpisahan untuk adik-adik ku yang tidak mau bangun dan memilih untuk tetap tinggal di rumah. Tidak sesusah seperti saat aku berangkat pertama, tapi yakin aku akan merindukan mereka lagi sama seperti sebelumnya.

Continue Reading

You'll Also Like

Ayyara By pinocchio

Mystery / Thriller

7.7K 601 35
Anam dan Ayyara menikah dengan terpaksa. Anam tidak menyukai Ayyara, ia sangat membenci gadis jahat itu. Bagi Anam, Ayyara hanya gadis pembully, pemb...
3.8K 320 42
Riani tak pernah menyangka akan dipertemukan dengan Irfan, pria yang dikaguminya lewat salah satu platform game online. Berawal dari saling bertukar...
661K 43.1K 37
Delia tahu bahwa mereka menikah hanya karena permintaan Ibu Damar. Namun Delia terlampau mencintai Damar sehingga tidak menolak ketika Ibu Damar memi...
133K 10.9K 53
#Vitamin 2 Patah hati dan jadi pengangguran, Leta memutuskan melamar pekerjaan sebagai baby sitter untuk membayar utang pernikahannya yang gagal. Nam...