SCARY BEAUTY [END✔️]

By sofiebastaman

282K 43.9K 5.1K

R13+ S E L E S A I ⚠TEORI BERTEBARAN⚠ "ɢᴏᴏᴅ ʟᴏᴏᴋɪɴɢ ≠ ᴢᴇʀᴏ ᴘʀᴏʙʟᴇᴍ" **** Siapa sangka sekolah khusus perempua... More

WARNING
PROLOG
1 | Katak Sekolah
2 | Mas Sempurna
3 | New Riddle
5 | Bisikkan
6 | Ugly to Beauty
7 | Melampaui?
8 | Dihantui
9 | Bercak Darah
10 | Together
11 | Temaram
12 | Gadis Misterius
13 | Secret of Wati
14 | Teman Rasa Pacar
15 | JUMPSCARE!
16 | Terbuang
17 | Prasangka
18 | Kejar atau Pergi!
19 | The Answer
20 | Bagai Pelangi
21 | Play with Wati
22 | Overthingking
23 | Tembok Toilet
24 | Our Trouble
25 | Sweet Dream
26 | Paket Nyasar dan Ujian Akhir
27 | He's Coming To Me
28 | Not Real
29 | Prioritas Lana
30 | My Rose (Final)
GC readers di WA
OPEN PO?!!!
AVAILABLE ON SHOPPEE!

4 | Lana vs Shania

12.1K 2K 188
By sofiebastaman

Now Playing

Meghan Trainer - No

Kemenangan datang dengan sendirinya. Kalau gagal, ya coba lagi!

_Scary Beauty_

***

"Jadi lo mau minta gue ngomong ke kepala sekolah buat melakukan setiap murid diperlakukan sama?"

Aku mengangguk, kuat. Ya, kau benar. Aku meminta Shania agar menyamaratakan nasib murid di sekolah ini. Coba saja bayangkan, fasilitas yang Shania dapatkan tidak didapatkan oleh murid biasa. Contohnya? Jangan terlalu jauh! Lihat saja jatah fasilitasku dengan Shania. Bedanya pake banget! Dan yang paling di luar logika, Shania mendapat dua asisten hanya untuk melayaninya. Buat Shania sendiri ini kan bahaya bisa jadi sumber kebencian dan masalah lainnya.

Sungguh, aku masih bertanya hingga detik ini. Apa tujuan sekolah memperlakukan murid biasa dan murid yang mempunyai tampang cantik dibedakan? Tidak adil!

"Lo lupa kalau gue anak pemilik sekolah ini? Bego kali gue ngikutin perintah lo. Gue ratu di sekolah ini! Kalau sekolah ini diubah menjadi yang lo mau, derajat gue bisa turun!"

Bentakkan tersebut tidak berefek pada keyakinanku. Aku tahu, Shania dapat mengubah sekolah ini seperti sekolah pada umumnya. Seantero sekolah ini menginginkan wajah glowing seperti Shania. Tapi kenapa.. keistimewaan cuma bisa dinikmati ratu sekolah?

"Shania, lo tahu sistem ini sangat menyusahkan gue sebagai murid di sini? Nggak cuma gue aja, murid lain juga mengeluh hal yang sama. Lo harusnya ngerti masalah--" belum sempat mengakhiri perkataan, ucapanku langsung disambar oleh Shania, "Lo harus belajar ngerti kenapa sekolah ini hanya memperlakukan orang cantik secara 'spesial'. Coba lo pikir bagaimana rasanya tidak jadi siapa-siapa!"

Aku tertegun mendengarnya. Hatiku terasa tertusuk ribuan jarum di satu sisi yang sama. Apa katanya? Tidak tahu rasanya tidak jadi siapa - siapa? Hey, harusnya aku yang melontarkan deretan kalimat itu! Dasar cewek aneh! Apa dia pernah merasakan? Sudah jelas - jelas semua kebutuhannya terpenuhi, bagaimana bisa kata - kata itu terucap?

Shania terlihat seperti.. orang asing, takut kehilangan sesuatu. Shania yang aku kenal, menyombongkan segala sarana prasarana hasil statusnya sebagai ratu kecantikkan sekolah. Dan ini apa? Ah, sudahlah! Apa pula aku mengikut campur tangan urusan orang lain?

Kalau sudah begini, baiklah. Aku akan melakukan aksi ini seorang diri.

***

Tok.. Tokk..

Aku mengetuk pintu ruang kepala sekolah, takut. Jantungku berdetak gila. Jika saja ibu kepala sekolah bertanya kemari, aku harus jawab apa? Lantas, jika pertanyaan lain seperti 'kenapa meminta sistem Beauty Rate dihapus' aku harus menjawab apa? Aduh, sepertinya aku berurusan dengan orang yang salah.

"Masuk!" Tuh kan gawat.

Aku memberanikan diri menyeret langkah ke dalam ruangan. Rasanya, kaki ku mati rasa! Mau putar balik juga tidak bisa. Langkahku sudah sejauh ini dan memutuskan putar balik? Tidak! Ini demi keadilan sekolah.

"Lana? Kenapa kau ke sini? Jangan bilang kau mau meminta tambahan jatah fasilitas. Jika kau mau begitu, berusaha-lah mengubah diri jadi lebih cantik. Apa kau mengerti?"

Padahal, aku belum melayangkan protes. Tapi mengapa langsung di sambar begitu saja? Pites ginjal seseorang dosa nggak, sih?

"Jadi---"

"Lana, apa kau tuli? Sudah saya bilang, Lana. Jika kau mau seperti Shania, cobalah kau mengurus diri, membeli beberapa alat kecantikan. Minimal di toko pinggir jalan. Itu sudah termasuk usaha, lho."

Aku tersenyum tipis menanggapinya. Ternyata anak dan ibunya sama saja! Sama - sama bikin tensi naik! Sudah tahu uang bulanan menipis, sekarang saja aku mengambil kerja paruh waktu di tempat makan tidak jauh dari rumah.

"Sudah? Silahkan keluar!"

"Bu, Lana 'kan belum--"

"Sudah saya bilang, angkat kaki dari ruangan saya! Kamu itu hanya murid biasa, tidak berhak berada di sini terlalu lama."

Huft, andai saja beliau bukan kepala sekolah, sudah-ku potong lidahnya kecil - kecil! Sudah aku bilang, hanya orang berparas cantik yang dapat didengar baik kepala sekolah.

Aku menekuk garis-garis mimik muka-ku. Walau aku gagal menggoyahkan pikiran kepala sekolah, aku tidak akan menyerah begitu saja. Aku harus menghentikan progam sialan ini.

***

Tidak ada langkah terlewati tanpa hentakkan sepatu. Dibenakku dipenuhi banyak tanya sekarang ini. Bagaimana caranya agar bisa menghentikan sistem Beauty Rate?

Lo tahu? Berani bener dia ke ruang kepsek.

Udah, biarin aja. Omongan dia nggak bakal didenger sama bu kepsek. Kan dia dapet ranking bawah dalam sistem Beauty Rate.

Dan masih banyak lagi cibiran. Terusik? Tidak, kata 'terusik' saja belum cukup mewakili. Asal tahu saja, menjadi buah bibir semua orang adalah ketidak nyamanan yang tak bisa dielak.

Jujur saja, ada yang lebih terngiang di tumpurung kepala-ku daripada cibiran yang mereka berikan. Ya, perkataan kepala sekolah tadi. Harus usaha? Beli beberapa peralatan make up di toko pinggir jalan saja tidak apa?

Pandanganku terjatuh pada toko kosmetik tidak jauh dari lokasi sekolah. Sebuah ide terlintas begitu saja. Apa lebih baik aku ke toko itu saja? Nanti, deh. Saat bel pulang sudah berdering, aku akan ke sana. Ya sekaligus, agar diriku terlihat cantik di depan Mas Sempur.. Eh maksud-ku aku harus berpenampilan cantik agar bisa didengar pendapatnya!

"Woi, Katak! Mau berusaha beli kosmetik supaya good looking?" tanya seorang gadis berseragam sama denganku. Siapa lagi jika bukan Shania. Dia yang paling sering menghampiriku hanya untuk memaki saja. Aku merotasikan bola mata. Memilih berbalik, mengabaikan semua perkataan Shania.

"Dasar perusak kebahagiaan!" teriak Shania, lantang. Aku menghentikan langkah, memutar balikkan otak. Apa? Perusak kebahagiaan? Apa Shania tengah bergurau? Aku salah apa hingga Shania menuduhku?

Aku segera melangkahkan kaki menjauh. Kali ini, gerakkan kaki-ku lebih cepat dari biasanya. Argh!

***

Aku mendengar penjelasan materi di kelas, malas. Walau ragaku ada di kelas, tapi pikiranku tidak pada tempatnya. Otakku masih berkecamuk dengan banyaknya rahasia si ratu sekolah, Shania. Aku berusaha mengikis rasa penasaran itu, tapi rasa penasaran tidak kunjung lenyap dari benakku.

Dimulai dari ucapan Shania tadi, bara api amarah dan takut di dalam dirinya, sebenarnya.. apa yang cewek itu sembunyikan?

"Lana! Ngelamun aja terus! Coba sebutin apa yang saya sampaikan." Aku terlonjak kaget. Apa pernyataan tersebut mengarah padaku? Aku menyapu pandangan, mencari nama 'Lana' selain diriku.

"Iya! Saya lagi berbicara denganmu!" Aku tergagap. Belum sampai lima detik, guru di depanku langsung membuka suara, "Kamu saya hukum bersihin toilet lantai dua!" Aku terpekur mendengar deretan kata itu. Bahkan, aku belum menggerakan tubuhku, hukuman sudah menghampiriku. Asal kau tahu saja, toilet lantai dua itu terkenal dengan ke-angkerannya. Katanya sih, di sana pernah ada murid gantung diri. Tidak ada yang berani menginjakkan kaki ke toilet lantai dua sendirian.

Tanggung jawab siapa kalau ada makhluk astral yang menampakkan diri?

"T-tapi di sana 'kan toiletnya nggak pernah kepakai. Kenapa saya harus--"

"Enggak ada alasan! Cepet beresin atau mau saya keluarkan kamu dari sekolah!" Udah galak, pake banget lagi! Aku mendesah pelan sebelum akhirnya benar - benar angkat kaki.

Kehidupan yang aku jalani sekarang ini.. menakutkan.





Jangan lupa juga buat share cerita SCARY BEAUTY ke orang terdekat/medsos kalian!


Spam komen buat next capt. Jangan lupa vote juga! See u ❤

Continue Reading

You'll Also Like

6.9K 5.5K 33
📍[ DALAM TAHAP REVISI]📍 🌿BIASAKAN VOTE SESUDAH MEMBACA🌿 🌿 SELAMAT MEMBACA!🍀 TERIMA KASIH!!! Ini tentang mereka yang selalu terlu...
3.5K 529 19
∆jangan lupa follow author ya guys∆ ∆JANGAN PLAGIAT CERITA GUE∆ ***** HAPPY READING 🌺 Hasna Jonan Haura, gadis yang memiliki wajah cantik dan juga m...
20K 2.4K 37
∆ HATI-HATI KETULARAN AMBIS Tidak semua diam berarti tidak mengerti. Shennalight 2023 Menjadi yang terbaik dan sekolah di tempat terbaik adalah impia...
97K 7.7K 87
[COMPLETED] Kematian seorang Guru di SMP GENTAWIRA membawa Zuna dan Diana kembali ke sekolah lama mereka. Awalnya hanya Zuna yang ditugaskan untuk me...