SARDEN ยคยฎ SINDEN

By USa_03

251 142 12

USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! ๐Ÿ˜Š SELOW UPDATE!! Erland Ardenis Danadyaksa bingung harus memili... More

Prolog
1.Erland Ardenis Danadyaksa
2.Nathania Sadira Ratnamaya
3.Maritza Sintya Leilani
4.Halan-Halan
5.Sadira ketemu mantan
7.Elysia Adsile
8.Goyangan Bunda
Cast 1

6.Siapa cewek itu?

18 12 8
By USa_03

Happy Reading!😘
Awas! Typo Bertebaran!

💢💢💢💢💢

Jam menunjukkan pukul 8:30

"Ayo lah Ra" rengekan Sintya dari seberang telefon sungguh membuat Sadira jengah, kalo tidak di turuti Sintya tidak akan berhenti merengek seperti bayi. Masalahnya Sintya merengek ingin ke Timezone lagi, menyelesaikan permainan yang tertunda kemarin, tapi apalah daya Sadira yang teramat sangat malas bahkan hanya untuk bangun dari tempat tidur.

"Males banget sumpah gue Ya" jawab Sadira dengan mata setengah terpejam.

"Dira mah, jangan males-males temenin aku jalan-jalan lagi, siapa tau nanti ketemu Kak Denis kan" Sintya masih berusaha membujuk Sadira.

"Apaan.. yang ada ketemu Boy lagi, ogah gue"

"Iihhh enggak Ra, ayolah Ra pleasee" kalo Sintya ada di depannya, Sadira yakin Sintya sedang menggunakan puppy eyesnya itu.

"Ck...  Iya iya Bawel hoaamm" sambil menguap Sadira bangkit dari alam kubur ups dari tempat tidur maksudnya.

"Aduuuh makin sayanghh deeh sama Dira muachh... "

"Alay lo, gue siap-siap dulu nanti gue jemput"

"Gapapa emang kenyataan kok, oke mandi Ra jangan cuma cuci muka" balas Sintya tak mau kalah.

"Iya bawel,udah dulu bye" masih sambil menguap-nguap Sadira berjalan sempoyongan ke kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya.

Skip....... 🏃

Suara klakson motor terdengar di indra pendengaran Sintya, membuatnya cepat-cepat turun dengan bersemangat. Karena memang Sadira memberi tau lewat pesan bahwa hari ini Dia menggunakan motor.

"Kalian mau jalan lagi sayang?" tanya Sinta setelah mendengar klakson motor yang sangat di hafal punya Sadira,dan di buktikan dengan Sintya yang menuruni tangga.

"Hehehe iya Ma"

"Mama di tinggalin gitu sendiri" ucap Sinta dengan dramatisnya.

"Alah Mama kan nanti bisa ke rumah Bunda Ai" Sintya malas sekali jika harus melihat Mamanya yang sok dramatis.

"Iya udah, hati-hati ya anaknya Papa" ucapan Mamanya membuat Ia cemberut.

"Ish Mama mah, kan anak Mama juga"

"Iya iya anak Mama juga" Sinta tak akan bahagia kalo tidak mengusili anak semata wayangnya ini, kayak ada yang kurang menurutnya.

Duduk di atas motor, Sadira menghela nafas sudah menduga ibu dan anak itu pasti sedang berdebat, kebiasaan Sinta yang suka mengusili anaknya. Kalo begini tandanya Dia di suruh masuk, untuk menjemput langsung Sintya kedalam rumah berlantai dua itu.

"Nah tuh.. kamu si kelamaan, Dira kan jadi gak sabar nunggu"

"Mama tuh yang bikin lama" mencebikkan bibir Sintya tak terima di salahkan.

"Udah Ma.. Kami mau jalan dulu" akhirnya Sadira turun tangan untuk menengahi mereka.

"Yasudah hati-hati ya kalian" kekehan terdengar dari mulut Sinta.

"Iya Ma" jawab mereka serempak sambil menyalimi telapak tangan Sinta.

Mereka manaiki motor , motorpun melaju menuju tempat yang sudah di tentukan.

"Yuhuuu....Timzone... Sintya dah datang.. " seru Sintya setelah mereka sampai.

"Berisik Ya, malu di liatin orang" tegur Sadira melihat kelakuan sahabatnya, yang membuat banyak pasang mata mengarah kepada mereka.

"Biarin, sirik bilang bos"

"Oooo yaudah gue pulang aja kalo gitu" ancam Sadira kembali menuju motornya di tempat parkir.

"Eh eh eh jangan dong Ra, iya deeh maapin Tya" ucap Sintya sambil mengatupkan tangan dan tak lupa puppy eyes andalannya.

"Hmmm" hanya deheman yang terdengar dari Sadira tapi mampu membuat Sintya bernafas lega, karena tak jadi di tinggalkan.

Mereka langsung menuju ke pintu masuk Timezone untuk mengurus segala tetek bengeknya, setelah selesai  mereka boleh memainkan permainan, Sintyapun sangat senang berlarian seperti anak kecil menuju ke salah satu wahana membuat Sadira geleng-geleng kepala berasa jagain anak gue batinnya.

Skip aja lah ya...

Jam menujukkan pukul 12:15 karena terlalu asik bermain, mereka tak menyadari waktu yang terus berjalan, dan sekarang sudah 3 jam berlalu.

"Udah yuk Ya, capek,laper juga nih gue" ajak Sadira karena memang sedari tadi Sintya lah yang tidak mau berhenti bermain.

"Bentar lagi Ra" jawaban Sintya membuat Sadira geram, menghela nafas.

"Berhenti atau gue gak mau nemenin lo lagi" ancaman Sadira membuat Sintya mengerucutkan bibir.

"Iya deeh" pasrah Sintya.

"Yaudah yuk makan dulu"

"Mau makan di mana Ra?"

"Cafe depan gimana?"

"Boleh, yaudah kuy lah"

Mereka berjalan menyebrangi lautan tenggelam dong* ralat menyebrangi jalan menuju Cafe depan Timezone.

Sadira yang masuk pertama tertegun melihat pemandangan agak jauh di depannya. Dan perhentian memdadak membuat Sintya yang ada di belakang menabrak punggung Sadira, membuat Sadira sedikit terhuyung ke depan dan sadar dari ketertegunannya.

"Iish makanya jangan berhenti mendadak Ra, jadi ketabrak kan" mengabaikan ocehan Sintya, Sadira menarik tangan Sintya untuk bersembunyi mengawasi orang yang sangat Ia kenal itu.

"Ada apa sih Ra? pake tarik-tarik segala" sungut Sintya kesal karena di tarik-tarik membuatnya terhuyung-huyung mengikuti Sadira.

"Syuut...  Diem, liat deeh itu siapa?"

"Siapa apa sih? Mana?" masih dengan kesal Sintya mengikuti arah telunjuk Sadira dan melihatnya membuat Sintya terkejut.

"I-itu kan.. " sambil tergagap Sintya berpandangan dengan Sadira.

"Siapa cewek itu?" pertanyaan yang sama mereka lontarkan dan mereka juga sama-sama menggeleng.

"Jangan-jangan... "

"Gak mungkin lah Ra"

"Kenapa gak mungkin? Gak ada yang gak mungkin"

"Tapi kan kalo iya,kenapa juga Kak Denis ngasih kita kesempatan, kita kan tau Kak Denis bukan orang yang kayak gitu" nah ini sisi lain dari Maritza Sintya Leilani selalu Berpositive thinking, kadang juga bijak di waktu tertentu saja contohnya seperti sekarang.

"Hmmm iya sih, yaudah kita awasi dulu aja" yups yang Sintya dan Sadira lihat adalah Ardenis yang sedang makan dengan seorang cewek entah dari planet mana.

"Kenapa gak samperin langsung aja" begonya kumat baru aja di bilang bijak.

"Ck ya jangan lah, nanti di kira kita lagi yang ngikutin mereka"

"Tinggal bilang kita abis dari Timezone, gampang kan"

"Gak segampang itu Tya, biar kita awasi dulu, itu bener pacarnya apa bukan"

"Udah di bilang bukan juga" sewot Sintya karena cemburu melihat Ardenis yang sedang tertawa dengan cewek antah brantah itu.

"Yeee gak usah sewot gitu nape"

"Emang kamu gak ngerasa panas apa?"

"Adem gini kok, tuuh ada ACnya" Sadira ternyata sudah ketularan blo'onnya Sintya.

"Isshh... Bukan itu Ra, maksudnya kamu gak panas apa ngeliatin mereka ketawa bareng gitu"

"Terus kita samperin dan bilang "Kak Denis aku panas liat kamu ketawa sama cewek ini" gitu?"

"Ya enggak sih"

"Yaudah lah yuk samperin, gue juga rindu sama Kak Arden" Sintya pun di buat melongo dengan ucapan Sadira, lah tadi siapa yang ngotot sembunyi sambil ngawasin, Sintya yang bingung pun hanya bisa mengikuti Sadira sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

🔥🔥🔥🔥🔥

Btw kira-kira siapa cewek itu? 😉
Akan terjawab di part selanjutnya! 😅

Sekian dan Terimakasih 😊

VOTE+COMENT KALO SUKA 😍

Kritik dan saran para Reader's ❤💛💚💙💜 🙏

Continue Reading

You'll Also Like

130K 9.7K 48
Irish ragu dengan apa yang ia lihat kali ini. ia tidak minus. seratus persen ia yakin pandangannya tidak bermasalah. dia juga tidak punya kemampuan u...
60.3K 3.4K 27
๐™๐™Š๐™‡๐™‡๐™Š๐™’ ๐™Ž๐™€๐˜ฝ๐™€๐™‡๐™๐™ˆ ๐˜ฝ๐˜ผ๐˜พ๐˜ผ~ ____________๐Ÿ•ณ๏ธ____________ Jika ditanya apakah perpindahan jiwa keraga lain, kalian percaya? Menurut saya perc...
41.5K 8.2K 15
COMING SOON...
497K 36.1K 36
Shanum Agnia Sudrajat, 24 tahun. Bersahabat dengan teman yang berkecimpung di dunia showbiz mau tidak mau membuatnya kecipratan juga. Walau tidak dib...