Suara yang sudah sangat ia rindukan seketika membuat matanya berbinar.
"Aku sudah di depan rumah mu." Dan setelah itu, Sena segera melompat mengarah jendelanya dan tersenyum.
"YOON SENA, BOGOSIPHO!!"
"Ahaha!! Benar, tiga hari adalah waktu yang sangat lama.
"Sena-ya, boleh aku mampir sebentar?"
" Bicara mu aneh, kau sudah biasa mampir bahkan menginap di sini."
"Orang tua mu di dalam?"
"Hanya Mama."
Yeonjun pun bergegas mengetuk rumah Sena. Sena bisa merasakan langkah kaki menaiki tangga dengan sedikit tergesa-gesa.
"SENA-YA, BOGOSIPO"
Yeonjun secara tiba-tiba menarik dan menangkup wajah Sena dan memandang nya lekat-lekat.
"Sudah lama aku tidak melihat wajah ini! Pipi mu kenapa terlihat lebih tirus? Aku lebih suka ada lemak di sini."
"Jangan rusak wajah ku Choi Yeonjun!"
"Uh, Sena? Kenapa kau semakin pendek? Kau tak di beri makan, ya?"
Candaan Yeonjun membuat Sena geram dan mengeluarkan jurus cubitan sebagai balas dendam. Yeonjun meringis kesakitan dan memohon ampun karena cubitan Sena tidak main-main.
"Kau baru saja datang sudah membuat ku kesal!"
"Maaf telah membangunkan singa yang tertidur. Hahaha. Aku sangat ingin melihat wajah mu, tahu? Atau kau sama sekali tidak merindukan ku, ya?"
"Bicara apa, sih?"
Yeonjun pun mencibir. Ia tahu seberapa banyak Sena mengelak, raut wajah nya tak bisa bohong. Hal itu membuat Yeonjun semakin gemas saja.
Pintu Sena ada yang buka dan menginterupsi dua remaja itu.
"Choi Yeonjun, kau sudah makan, nak?"
"Ah, Mrs. Yoon! Tak apa aku masih kenyang!"
"Turun lah bersama Sena dua puluh menit lagi! Aku sudah memanaskan sup di bawah."
"Tidak perlu repot-repot."
"Sekarang sangat dingin dan mungkin akan segera turun salju jadi sup akan menghangatkan tubuhmu."
"Terimakasih banyak Mrs. Yoon!"
"Sepertinya Mama benar, sebentar lagi akan turun salju!"
"Oleh sebab itu aku butuh selimut!" Yeonjun melempar dirinya ke ranjang Sena dan membungkus diri dengan selimut.
Tingkah random Yeonjun membuat Sena pasrah tapi tetap membuatnya tertawa.
"Wah, setiap aku mengunjungi mu hati terasa hangat karena selalu diperlakukan dengan baik. Apa sebaiknya aku tinggal disini saja? Aku bisa merasakan masakan ibu mu setiap hari!"
"Setelah kau pindah ke sini aku akan beralih profesi menjadi pengasuh mu. Kau kan bayi besar!"
"Kenapa kau harus jadi pengasuh ku? Kau bisa jadi istriku saja."
YOU ARE READING
Starting from the window | Choi Yeonjun |
FanfictionSudah tujuh belas umurnya, dan hingga saat ini pun gadis itu tak berniat untuk menginjak halaman rumah nya. Dia percaya telah mengidap social anxiety disorder. Sena takut berinteraksi dengan orang di luar sana. Hidup dengan menghabiskan waktu lebih...
19. 널 사랑해!
Start from the beginning
