Aku langsung merebahkan tubuhku begitu sampai di ranjang baruku, ranjang king size yang tentu saja lebih empuk daripada ranjangku di rumah lama.
Aku meraih guling dan memeluknya erat, rasanya aku tidak siap untuk semua ini karna aku tahu pemuda itu bahkan sudah membenciku sejak aku menyatakan perasaan padanya.
Ceklek
"[Name]"
Aku langsung terduduk mendengar suara serak itu menyebut namaku dari ambang pintu dan mendapati pemuda bersurai putih itu tengah menatapku dingin.
"Aku mau menemani Alluka, kamar ini milikmu pakai sesukamu"
Aku hanya mengangguk takut-takut.
"E-Eum Killua!"
Pemuda itu urung menutup pintu kamar dan kembali menatapku dingin.
"Apa?"
"K-Kau tidur dimana?"
"Bukan urusanmu"
Blam
Aku menghela nafas berat, aku harus bisa meluluhkan hati pemuda itu karna mau bagaimana pun kami sudah terlanjur menikah.
Dan mungkin Kamisama memang berniat memberiku kesempatan lagi untuk berusaha lagi lewat pernikahan kontrak ini.
Ya, hubungan kami hanyalah sebatas pernikahan kontrak.
Menggelikan memang.
Aku pun menyeka air mataku yang mulai menggenang lalu membuka koperku untuk mengambil piyamaku.
Ah, lebih baik aku segera tidur saja.
✨🤍✨
Tanpa kusadari, pagi sudah datang begitu saja dan rasanya kepalaku terasa pening mengingat mulai pagi ini aku takkan terbangun lagi di kamarku.
Aku menghela nafas berat, aku ingin mandi untuk menyegarkan pikiranku tapi karna aku baru saja datang di rumah semegah istana ini sepertinya aku perlu waktu setengah jam hanya untuk mencari dimana letak kamar mandi.
Di tengah sibuknya aku mengira-ngira dimana letak kamar mandi keluarga Zoldyck, tiba-tiba pintu kamarku di ketuk.
"M-Masuk!"
Beberapa saat kemudian seorang gadis dengan surai keriting di ikat dengan model yang unik masuk, sedikit membungkuk untuk menghormatiku tapi aku langsung menahannya.
"T-Tidak usah membungkuk seperti itu! Anggap saja aku temanmu"
"Tapi tidak bisa, [Name]-sama adalah tuan saya dan saya harus menghormati anda"
"Aku tahu, tak perlu se-formal itu karna aku tak pernah memerintahkan pembantu dirumahku seperti itu"
Gadis itu terlihat bimbang, tapi sepertinya menyikapi tuan barunya seperti keluarga Zoldyck lainnya juga bukan pilihan tepat karna aku terlihat tidak nyaman dengan perlakuan itu.
"Baiklah, maafkan saya karna sudah membuat [Name]-sama tidak nyaman"
[Name] menggeleng cepat-cepat sambil nyengir.
"Ngomong-ngomong, boleh kutahu namamu?"
"Anda bisa memanggil saya Canary"
"Ah Canary-chan, semoga kita bisa berteman baik ya~!"
Canary tertegun, air mukanya nampak mengingat sesuatu tidak mengenakkan soal kalimat itu tapi demi menghargai tuan barunya Canary hanya tersenyum mengangguk hormat.
Aku berniat bertanya tapi karna kami baru saja kenal, aku tidak yakin dia akan menjawabnya secara gamblang.
"Ngomong-ngomong Canary-chan, aku ingin mandi tapi aku masih belum hafal tata letak manshion ini, bisakah kau membantuku? hehe"Pintaku malu-malu, Canary sedikit gelagapan karna dia melupakan tujuannya memang untuk mengantarku berkeliling menghafal tata letak manshion Zoldyck.
"Maafkan kelalaian saya [Name]-sama, saya kesini memang untuk mengantar anda berkeliling atas perintah Killua-sama"
"K-Killua?"
Canary mengangguk sedikit menatapku iba, nampaknya dia sudah tahu jika pernikahan kami hanya sebatas kontrak dan Killua terlihat tidak menerima pernikahan ini.
"J-Jadi semalam Killua tidur dimana?"
"Killua-sama tidur dikamar Alluka-sama dan sekarang dia sedang berlatih di Gym"
Aku menghela nafas berat, aku bahkan tidak mempunyai kesempatan untuk mendekati pemuda itu sejengkal pun.
Aku berjalan mengambil beberapa baju dari koperku lalu mengikuti langkah Canary untuk menuju kamar mandi.
Kutatap tiap sudut ruang megah di luar kamarku itu, dalam hati rasanya aku tidak tahan merasakan sepi seperti ini karna ini sangatlah berbeda dengan suasana rumahku yang hangat dan penuh tawa.
'Killua, apakah ini rasa sepi yang kau rasakan selama ini? Setidaknya walau sebentar, aku ingin mengisi kekosonganmu' batinku dalam hati, merapal doa berharap aku cukup kuat untuk menjalani pernikahan kontrak setengah tahun ini.
