Love Me Again - 5

Zacznij od początku
                                    

"Ne, tentu saja jika tidak makan maka tidak boleh pulang" ujar Yoona dan Darren cemberut. "Aunty permisi dulu ya darren"

Tifanny menyusulnya.

"Dokter Im, apa kondisinya berbahaya?"

"Kamu mommynya?" Tanya Yoona dan Tifanny mengangguk "Sebaiknya bersiap-siap untuk melakukan test kecocokan sumsum tulang, aku takut obat tidak mampu mencegah pertumbuhan selnya"

"Aku,,"

"Saya harus mengunjungi pasien lain lagi. Permisi" yoona meninggalkannya dengan makanan di tangannya.

***

Malamnya saat akan pulang, Yoona mengunjungi darren lebih dulu. Ia melihat anak kecil itu sedang sendirian membaca bukunya.

"Darren, kenapa sendirian?" Tanya Yoona, ia memilih duduk di samping darren

"Daddy mungkin sedang bekerja"

"Mommymu?" Tanyanya

"Aunty, aku sudah pernah bilang ke aunty kan. Aku tidak memiliki mommy"

"Yang tadi?"

"Dia hanya temannya daddy. Dia menyukai daddy tapi daddy hanya mencintai mommyku. Maka mereka tidak bersama" ujarnya "aunty itu sangat baik padaku, maka aku sangat mengasihaninya"

"Darren, mianhae. Aunty membuatmu sedih"

"Gwenchana. Aku juga sangat menyukai aunty. Melebihi aunty tifanny" bisiknya pelan "tapi jangan beritahu dia ya aunty"

Yoona tersenyum

"Daddy bekerja dimana? Kenapa aunty jarang melihatnya sekarang?"

"Daddy pasti bekerja banyak shift untuk membayar biaya rumah sakitku. Daddy dipecat setelah kami datang ke seoul, lalu ia menjadi tukang angkat batu lagi di tempat bangunan. Jadi aunty, aku mohon ijinkan aku pulang"

Yoona meneteskan air mata.

"Aunty, kenapa?"

"Gwenchana, aunty janji besok setelah mendapatkan pengobatan, jika darren baik-baik saja maka darren boleh pulang" ujar Yoona.

"Ne gomawo aunty" ujar darren

Klekk,,

Pintu kamar terbuka, yoona berbalik dan ia melihat Siwon disana. Wajah Siwon tampak terluka.

"Daddy kenapa?" Tanya Darren, tadi ia berharap saat kesini, darren sudah tidur sehingga tidak melihat ia terluka

"Kamu kenapa oppa?" Yoona menghampirinya dan melihat wajahnya. Tangannya juga terluka.

"Aku tidak mengapa" ujar Siwon, ia menghindar dari yoona.

"Duduklah, aku akan ambilkan obat" ujar Yoona, ia keluar lalu kembali dengan kotak obat.

Selesai mengobati Siwon, mereka cukup lama terdiam.

"Sudah malam, pulanglah" ujar Siwon

"Oppa sudah makan?" Tanya yoona "Bagaimana kalau kita makan malam bersama?"

"Yoong,,"

"Bisakah jangan menolakku terus?"

Siwon menunduk

"Kemana uang yang appaku berikan? Mengapa kamu harus hidup seperti ini jika uang yang appaku berikan cukup banyak untuk membuatmu meninggalkanku" yoona menatapnya dengan tatapan intimidasi. Ia memegang wajah pria itu yang terluka "Kenapa harus mengikuti pertandingan seperti itu? Membiarkan dirimu dipukul demi mendapat uang?"

Siwon terkejut

"Aku meminta orang mengikutimu, jika kamu tidak mau memberitahuku tentang apa yang terjadi dulu dengan jujur. Aku akan mengetahuinya dari orang suruhanku" ujar Yoona, ia berbohong, ia tidak meminta siapapun mengikuti Siwon. Ia hanya menebak dan tebakannya benar. Siwon mengikuti pertandingan demi mendapatkan uang.

"Besok darren akan melakukan kemo kedua, jika ini berhasil. Dia boleh pulang, supaya kamu tidak perlu terluka seperti ini lagi" ujar Yoona

"Ne"

"Tifanny bukan eommanya darren. Kenapa memintanya membohongiku? Dimana eommanya?"

"Tifanny akan menjadi eommanya" ujar Siwon

"Oppa akan menikahinya?"

Siwon mengangguk

Yoona tertawa

"Kenapa hidupmu begitu menyedihkan? Bahkan untuk hidup, kamu harus membohongi dirimu sendiri"

Siwon menatap yoona.

"Jika kamu bersikap begini lagi, aku akan membawa darren pindah ke rumah sakit lain dan mencari dokter lain" ujar Siwon

"Kamu bisa pergi jika kamu tidak nyaman denganku" ujar Yoona, ia tahu Siwon hanya mengertaknya

"Kamu tahu aku butuh kamu sebagai dokter Darren. Aku tidak bisa pergi kemana pun, jadi aku mohon bersikapkah profesional" ujar Siwon "Aku tidak nyaman jika kamu terus mencampuri urusan pribadiku"

"Ne, aku tidak akan mencampuri urusanmu lagi. Jika bisa saat aku memeriksa Darren, aku tidak mau melihatmu" ujar Yoona dan ia meninggalkan kamar Darren.

"Tuhan, apa yang harus aku lakukan" gumamnya



TBC

Love Me AgainOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz