c m

247 57 3
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


setelah diriku sampai, juyeon langsung mempersilahkan ku masuk. namun tak bisa dipungkari bahwa juyeon cukup shock dengan penampilanku yang cukup kacau

"lo mandi gih, kan lo pernah nitip baju disini juga trs ganti baju" ujarnya dibalas anggukan olehku

aku melepas sepatu yang kukenakan lalu bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah selsai aku sudah dihadapi 2 mangkuk ramen instan "itu ambil satu gih" ujar juyeon yang masih membereskan dapur sisa memasak tadi. aku menarik kursi yang berada di counter lalu mendudukinya, tak lama kemudian juyeon membawa dua kaleng minuman lalu berjalan ke arah counter "gak dimakan?" tanyanya "tuan rumah makan dulu" balasku

juyeon memutar bola matanya, lalu mulai menyantap ramen yang ia buat "jadi lo bisa jelasin kenapa baju lo penuh darah gitu? oh tangan lo.." ia menunjuk tanganku lalu berjalan mencari p3k. tak lama ia membawa sebuah perban lengkap dengan obat merah "lo bisa sendiri gak?" aku mengangguk lalu mengambil barang-barang tersebut, untung saja yang terluka tangan kiri andai tangan kanan

aku mengobatinya perlahan, sesekali meringis namun beberapa menit setelahnya aku berhasil menutupi luka yang berada di tanganku, untuk di pipiku yah aku urusi lain kali

aku menjelaskan semua, dari awal apa yang kulihat hingga berakhir dirumahnya sekarang

"l-lo per-caya kan sama gw?" ujarku lirih, takut bahwa ia mungkin saja menganggapku berbohong namun tak sesuai perkiraan ku ia mengagguk "changmin yang gw kenal gak pernah berbohong, gw percaya" ujarnya yakin

"kalo misalkan gw bohong?"

"terserah tuhan, paling masuk neraka"

aku melempar tisu yang berada disampingku ke juyeon, selanjutnya kami bergurau hingga larut malam 


ah setidaknya aku melupakan sedikit tentang masalah tadi

ah setidaknya aku melupakan sedikit tentang masalah tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"oh ini si pembunuh ya?"

"freak"

"psikopat gila"

"dasar gak berikemanusian"

"mati aja lo"


ah rumor cepat sekali menyebar? secepat itukah?

sesampainya di kampus, aku sudah dihujani oleh hinaan oleh para mahasiswa walaupun begitu aku berusaha berjalan menuju kelas, mengabaikan tatapan-tatapan hina pada diriku tak lama hyunjae datang dengan santainya lalu menempati tempat disampingku seperti biasa, ah aku lupa bilang bahwa hyunjae satu fakultas denganku namun saat para mahasiswa yang mengajak ke resto itu, hyunjae menolak ia lebih menyukai malamnya dipenuhi dengan marathon netflix

"kenapa? salah gw duduk samping dia?" ujarnya sarkas, sebab banyak pasang mata yang menatapnya dengan tatapan tidak suka "gw percaya sama lo, terserah mereka yang gak mau dengerin dari lo dulu" ujarnya, membuatku menarik senyum kecil 

tak lama dosenku datang, untuk mengajar materi seperti biasanya 

tak lama dosenku datang, untuk mengajar materi seperti biasanya 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


setelah kelas selsai, aku bermaksud membuka loker untuk mengambil textbook. namun saat aku membukanya lokerku penuh dengan hate note serta beberapa sampah bungkusan yang tersemat disana, aku menghela nafas kasar lalu mulai memungut nya satu persatu

"sini gw bantu"

aku menoleh, mendapatkan hyunjae yang ikut memunguti sampah yang berada di lokerku "no you don't have to" tolak ku, ia menggeleng "ini keinginanku jadi terserah" ujarnya sambil memungut kertas-kertas hate note tersebut "thanks" ujarku, hyunjae menatapku lalu tersenyum "udah, jangan dihirauin ya" aku mengangguk walau hatiku terus merasa cemas

aku menoleh, mendapatkan hyunjae yang ikut memunguti sampah yang berada di lokerku "no you don't have to" tolak ku, ia menggeleng "ini keinginanku jadi terserah" ujarnya sambil memungut kertas-kertas hate note tersebut "thanks" ujarku, hyunjae men...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




































Speak | The BoyzWhere stories live. Discover now