17. Berteman lagi

41 20 90
                                    

Tidak mau dihantui rasa penasaran, Hansel pun langsung menjemput Gretel ke kelasnya setelah bel pulang berbunyi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tidak mau dihantui rasa penasaran, Hansel pun langsung menjemput Gretel ke kelasnya setelah bel pulang berbunyi.

Gretel kaget melihat saudara kembarnya sudah menunggunya di ambang pintu kelas.

“Tumben kamu langsung jemput aku sampai ke sini, Sel? Kamu kan biasanya nunggu di parkiran,” ucap Gretel.

Mereka masih  berdiri di ambang pintu sehingga menyulitkan murid-murid keluar, termasuk Akbar yang mau keluar dari kelasnya.

“Minggir!” ucap Akbar yang sengaja menyenggol punggung Hansel, tanpa melirik dan langsung pergi begitu saja.

Hansel sadar ia berdiri di posisi yang tidak tepat. Ia pun menggandeng tangan adik kembarnya membawanya ke tepi, di dekat dinding.

“Aku mau mau tanya. Kenapa Miko jauhin aku?”

Gretel mengembus napasnya, “kok tanyainnya ke aku? Mana aku tau. Yang berteman kan kamu, bukan aku,” ucapnya berbohong. Jelas-jelas itu ulahnya tadi siang, hanya saja ia tidak mau terus terang untuk saat ini.

“Tapi kata Miko aku harus tanyain ke kamu. Sebenarnya ada apa?. Jangan buat aku pusing, Gretel,” ucapnya mulai emosi, tapi ia tahan agar tidak meledak di luar.

Gretel tersenyum miring. Ia senang melihat Hansel pusing karena pertemanannya putus. “Udah ah, pulang yuk. Besok tanyain aja lagi ke Mikonya,” ajaknya mengalihkan pertanyaan.

***

Malamnya Gretel menemui Hansel di kamarnya. Hansel tadinya sedang bergelut dengan buku pelajarannya, membaca materi untuk besok dan mempelajarinya. Namun, ia hentikan sejenak rutinitasnya untuk mendengarkan apa yang akan disampaikan adik kembarnya.

“Kamu lagi belajar. Sorry, ya, aku ganggu sebentar,” ucap Gretel basa-basi. Sungguh ini bukan gayanya bersikap manis pada saudara yang dibencinya.

“Nggak pa-pa, Gretel. Santai aja,” ucap Hansel tersenyum. “Tumben nih kamu ke kamar aku. Ada apa?”

Sungguh Gretel bingung mau mulai dari mana. Haruskah ia membuat pembukaan dulu agar Hansel tidak langsung syok, atau langsung to the point saja. Bergelut dengan pikiran sehingga Hansel membangunkannya dari lamunan.

“Gretel?” panggil Hansel.

“Eh, iya, Sel. Aku ada sesuatu untuk kamu, bentar, ya?” Gretel  mengeluarkan ponsel dari saku celana pendeknya. Kemudian, mengirimkan foto dan juga chat pada saudara kembarnya.

Ponsel yang tergeletak di atas meja belajar Hansel bergetar disertai dering pesan masuk. Tangan cowok itu bergerak membuka chat itu. Seketika matanya membulat besar. Oh, Tuhan apa ini? Kenapa hal memalukan ini bisa diketahui saudara kembarnya.

“Kamu dapat ini dari mana?” tanya Hansel sembari mengangkat ponselnya.

“Dari kamu sendirilah. Siapa suruh ciuman nggak tutup pintu dulu,” jawab Gretel santai.

ApologyWhere stories live. Discover now