empat

15.8K 2.3K 142
                                    

Pov Author,

Pagi kembali tiba, keluarga besar itu kini tengah menikmati acara sarapan mereka, dan hanya ada ketenangan disana, tak ada yang bersuara sama sekali, terkecuali suara dentingan sendok dan garpu yang menjadi alunan pemecah keheningan kala itu.

Tak butuh waktu lama untuk mereka menghabiskan makanan tersebut, dan kini Shien bersama dengan ketujuh saudaranya akan segera berangkat ketempat perguruan mereka.

Mereka tidak memakai alat transportasi apapun, melainkan menggunakan kekuatan mereka sendiri, yakni kekuatan teleportasi.

Dan dalam sekejap mata, mereka tiba di tempat perguruan sihir.

Shien langsung menuju kelasnya sendiri yang terpisah dari para saudaranya yang sudah berada dikelas tingkat tinggi, dimana kekuatan para saudaranya lebih unggul dari nya.

Sementara dirinya sendiri berada dikelas tingkat bawah, untuk orang-orang yang masih dalam tahap pengembangan sihir.

Seperti Shien misalnya..

Jika kalian bertanya apakah Shien memiliki kekuatan berpindah tempat atau teleportasi? Tentu saja ia punya, karena Shien memiliki kekuatan yang diwarisi oleh tubuh nya sendiri?

Bukan. Lebih tepatnya tubuh gadis yang ia rasuki saat ini.

Shien sempat punya pemikiran seperti ini, jika ia anak dari Duke William, maka ia juga akan memiliki keturunan Vampir, namun nyatanya tidak ada tanda-tanda ia sejenis makhluk penghisap darah pada umumnya seperti didalam buku mitologi yang ia baca.

Lebih tepatnya, Shien terlihat seperti manusia biasa, bahkan didalam tubuhnya terdapat darah yang Vampir sendiri tidak mungkin memilikinya.

Tugasnya saat ini tidak hanya mengabulkan permintaan roh cantik itu, melainkan ia juga akan mencari tahu siapa sebenarnya Shien dan kenapa ia bisa ada didalam keluarga klan Blue Demons.

Ia juga teringat kejadian beberapa hari lalu dimana dirinya secara terang-terangan disuruh memberikan darahnya kepada Sean karena laki-laki itu terluka parah.

Dan ia sempat berfikir bawah tubuh Shien hanya dimanfaatkan oleh mereka untuk kepentingan mereka sendiri.

Dan apa yang sebenarnya keluarga mereka sembunyikan dari Shien?

Untuk saat ini mungkin Shien akan mengurungkan niatnya melakukan observasi terhadap makhluk penghisap darah itu, karena ada tugas yang lebih penting untuk ia jalankan.

Dugh!

"Awhh! Sakit sekali.." Shien meringis dikala sesuatu seperti benda keras mendarat dikening nya.

Dan tiba-tiba saja pergelangan tangannya ditarik oleh seseorang dan membawa dirinya kesebuah tempat dibelakang bangunan tua, yang terlihat seperti gudang.

Lagi-lagi Shien meringis dikala punggungnya dihempas ketembok batu yang berada dibelakangnya.

"Berani sekali kau muncul lagi ketempat ini?"

Shien tak menggubris ucapan seseorang itu dikarenakan ia masih sibuk meringis menahan rasa sakit dipunggung nya akibat benturan keras tersebut.

Merasa diabaikan oleh Shien, seseorang itu langsung saja mencekal kedua pipi Shien dan kini mereka saling beradu tatapan.

Shien membalas tatapannya, ternyata dia seorang gadis, dan kini tengah menatap tajam kearahnya.

"Maaf? Apa sebelum nya kita pernah bertemu?" Tanya Shien bingung, memasang raut wajah santai nya.

Gadis itu dibuat emosi setelah mendengar pertanyaan Shien, ia lalu menyentak wajah Shien hingga membuat gadis itu terhuyung.

Satu pukulan hendak dilayangkan kearah Shien, namun pergerakan gadis itu terhenti dikala mendengar suara seseorang yang menghentikan aksinya.

"Apa yang kalian lakukan disini?"

"Jangan ikut campur, Nixie!" Gertak gadis itu.

Gadis yang baru saja datang itu langsung berjalan mendekat kearah mereka.

"Seharusnya kau bersikap baik kepada calon adik iparmu, Florine. Jika Jayden tahu hal ini, kau akan dikecam olehnya karena telah berani menggertak saudarinya" ucap Nixie menatap jengkel.

'jadi, Pangeran Jayden sudah punya kekasih?'

"Aish, merepotkan saja!" Florine menatap tajam Nixie, lalu ia pun pergi bersama kedua temannya yang sudah sedari tadi mengikutinya.

"Angkat dagumu, mereka sudah pergi" ucap Nixie seraya menatap kearah Shien.

Mendengar hal itu, Shien segera mengangkat dagunya dan menatap kearah gadis yang telah menolongnya dari Florine.

Namun, ia terkejut karena melihat kehadiran seseorang yang begitu familiar dimatanya.

"GHEAAAA?!" teriak Shien heboh dan langsung saja memeluk Nixie dengan perasaan antusias.

"Akkhh! Sejak kapan namaku berubah?" Nixie tercekat karena dipeluk Shien dengan sangat kuat hingga membuatnya sesak.

Shien langsung melepas pelukannya dari Nixie, dan seketika ia teringat sesuatu jika ia berada di dunia yang jauh sebelum dirinya hidup.

Hal itu juga pernah terjadi ketika ia pertama kali melihat Sean.

"Aihh maaf seperti nya aku salah orang.." ucap Shien tersenyum canggung, karena tidak mungkin sahabatnya ada disini.

"Ck, baru saja ku tinggal beberapa hari karena ada kepentingan, dan kau sudah melupakan aku?!" protes Nixie merasa tak terima.

Shien masih bergelut dengan fikirannya dan hanya tercengang mendengar celotehan gadis itu.

"Aku temanmu, Nixieee!!!" Teriaknya tepat ditelinga Shien.

"Akhh telingaku!" Shien meringis seraya mengusap telinga karena merasa gendang telinganya berdengung hebat setelah gadis itu berteriak dengan keras tepat didepan telinganya.

"Sudahlah, lupakan saja. Ayo kita pergi" ajak Nixie seraya merangkul bahu Shien.

~

"Apa kalian sadar ada yang berubah dari Shien?"

"Berubah bagaimana?"

"Semenjak Shien sembuh, ia lebih pendiam dari biasanya.." sahut Sean.

Seketika mereka saling menatap satu sama lain.

Yang dikatakan Sean benar adanya, karena akhir-akhir ini mereka melihat sikap Shien tidak seperti gadis yang mereka kenal.

Shien yang dikenal usil, pencicilan dan ceria malah menjelma menjadi gadis pendiam dan tak banyak bicara.

"Kau benar, mungkin saja ia masih belum pulih" sahut Juan berusaha meyakinkan.

"Dan anehnya saat pertama kali Shien terbangun dari sakitnya, ia sama sekali tidak mengenaliku dan menganggap aku orang lain.." ucap Sean.

"Sudahlah tidak usah difikirkan, yang terpenting saat ini, dia sudah sembuh dan kembali lagi bersama kita" timpal Hasta, berusaha membuat para saudaranya tidak berfikir hal yang aneh.

"Dimana Jayden?" Tanya Joshua tiba-tiba karena baru menyadari ketidakhadiran Jayden disana.

"Mungkin sedang bersama Florine?" Sahut Samuel.

"Hahh sudahlah, aku ingin pergi menemui Shien dan mengajari anak itu, karena kulihat beberapa hari ini kemampuan sihirnya menurun" ucap Juan yang sudah bangun dari bangku nya.

"Aku ikut"

"Ayo" Juan pun mengajak Sean untuk pergi bersama menuju kelas gadis itu.

To be continue..

[✓] My Vampire Brothers (NEW VERSION)Where stories live. Discover now