[ romance ] [ B x B ]
"hei, ingin berkencan denganku manis? Aku sama sekali tidak menerima penolakan"
Ah.. mungkin itu akan terdengar biasa jikalau saja perkataan itu terdengar dari mulut lelaki lain- Sungguh! jika hanya ajakan berkencan, Taeyong te...
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
2. Lee Taeyong(22)
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
***
Sesosok pria dengan pahatan wajah yang bisa dibilang sempurna itu mendengus pelan, ketika suara ketukan pintu di luar ruangan miliknya mengalihkan atensi pria itu dari laptop dengan merek ternama itu.
Pria itu mendongakan kepalanya seraya memejamkan matanya lelah saat suara ketukan kembali terdengar lebih keras dan lebih lama dari yang sebelumnya menandakan ada seseorang yang mungkin mempunyai urusan dengannya, menunggu untuk dibukakan pintu.
Sungguh! Dia sama sekali tidak ingin menerima tamu saat ini, terlebih dengan banyaknya dokumen yang masih harus ia periksa.
Tangan kekarnya terjulur meraih gagang telepon. Hendak menghubungi sekertarisnya agar mengatakan pada orang itu jika sang CEO sedang tidak ingin diganggu dan bisa datang lain kali.
Namun sebelum panggilannya terjawab, di ujung sana pintu masuk ruangan lebih dulu terbuka dan menampakan sesosok wanita dengan tampilan gaya glamour yang berjalan ke arahnya.
"Jung Jaehyun! Oh astaga bagaimana bisa kau membuat eomma mu sendiri berdiri berlama-lama diluar?" Suara milik Jung Boa, yang berstatus sebagai nyonya Jung mau tak mau membuat Jaehyun mendengus.
Wanita yang masih terlihat sangat cantik meskipun sudah berumur itu menatap anak semata wayangnya yang kini sudah kembali sibuk dengan laptop miliknya dengan tatapan kesal. 'Ya tuhan bagaimana bisa aku mempunyai anak tak sopan seperti dia' batinnya.
"Jung! Eomma sedang berbicara padamu."
Jaehyun memutar bola matanya jengah dan kini memusatkan atensinya pada Boa yang sudah duduk di sofa yang ada di ruang kerja miliknya.
"Aku bahkan tidak tau jika eomma yang berada di balik pintu itu, lagipula tumben sekali eomma datang kemari"
"Cepat katakan ada perlu apa, aku sibuk, tidak bisa berlama-lama," lanjut pria itu sarkas, berhasil membuat Boa membulatkan matanya.