PROLOG

757 168 16
                                    


BRUKKK...!!!

Seorang gadis cantik dengan rambut dicepol asal, secara tidak sengaja terjatuh akibat menendang sebuah batu. Tidak terlalu besar, ia hanya tersandung kerikil kecil. Dan batu ini malahan bisa digenggam oleh tangannya.

Dirinya meringis pelan. Mata dengan bulu lentiknya itu melirik ke kanan dan ke kiri, memastikan apa ada orang yang melihatnya atau tidak.

Ia menghela nafas lega, orang-orang sedang sibuk dengan urusannya. Kebetulan juga keadaan disini tidak terlalu ramai.

"Aishh batu sialand!" Umpatnya kesal seraya meringis pelan, lalu terduduk di sana. Tak peduli orang akan berpikiran apa.

"Aduh, mana sakit banget lagi..." Ucapnya meringis pelan sambil mengusap pantatnya yang terjatuh langsung mengenai tanah.

"Lo yang bikin gue jatuh?" Tanya nya sambil menunjuk batu tersebut dengan tatapan musuh.

"Iya 'kan?"

"Jujur aja, lo punya dendam apa sama gue ha?" Tanya nya sambil menatap kearah batu yang menjadi pusat penglihatannya.

Batu yang menyebabkan dirinya terjatuh. Mana nggak aesthetic lagi, jatuhnya. Untung nggak ada yang lihat.

"Heh!"

"Nggak pernah di ajarin sopan santun sama orangtua ya?!"

"Jawab kalo gue tanya!!"

Matanya mengerjap beberapa kali. "Subhanallah pinter... gue pinter, Aamiin." Seakan tersadar akan ucapannya, gadis tersebut mengusap wajahnya lalu memukul pelan keningnya beberapa kali.

Dia berdiri sambil menepuk-nepuk celana piyama yang masih ia gunakan karena sedikit kotor.

Matanya melebar kala melihat ada yang berjualan ice cream yang tak jauh dari dirinya.

"Ice cream..." Ucapnya lirih, ice cream sangat bagus untuk memperbaiki mood nya saat ini. Ia hendak berlari, namun...

BRUKKK...!!!

"ANJIR!!"

Iya, dia jatuh season 2. Mana dia jatuh oleh batu yang sama lagi.

"A-awshh..." Ringisnya pelan sambil memejamkan matanya, menahan kekesalan karena terjatuh lagi.

"Minuman gue..." Ucapnya sendu sambil melihat minumannya yang tergeletak jatuh dan tumpah.

Ia melirik sinis batu tersebut. Mengatur nafasnya lalu membuangnya perlahan.

Ia memejamkan matanya lalu kembali terbuka. "MAU LO APA SIH?!" Teriaknya sambil menunjuk batu tersebut tanpa sadar dengan nafas yang menggebu.

Teriakkan gadis tersebut mampu membuat orang-orang disekitarnya menjadi melirik kearah nya dengan tatapan aneh.

Sial. Dirinya menjadi pusat perhatian sekarang. Ia tersenyum kikuk kemudian berdiri dan membungkuk sambil sesekali tersenyum seolah memberi tahu bahwa ia tidak apa-apa.

Setelah orang-orang kembali pada aktivitasnya masing-masing lagi, gadis tersebut menatap tajam batu yang menyebabkannya terjatuh di hadapan banyak orang.

"Gara-gara lo, gue jadi malu Tu." Ucapnya seolah mengajak berbicara batu tersebut dengan panggilan 'Tu'.

Ia menatap batu tersebut lama, lalu mengernyit heran sambil memicingkan kedua matanya. Dirinya terlarut dalam hening beberapa detik.

".... Gimana bisa batu sekecil ini bisa buat gue jatuh?" Gumamnya pelan sambil meletakkan jari telunjuknya di dagu.

Dirinya berpikir keras lalu mengedikkan bahunya acuh. "Ah mungkin ini kesialan gue aja kali ya, dibawa santai aja sih." Ucapnya sambil mengibaskan rambut sebahunya ke udara, lalu kembali berjalan.

....Dia tidak tahu, bahwa batu itu akan membawa dirinya jalan-jalan....

•••

Judul Cerita : Negeri Dalam Batu
Genre Cerita : Fantasy
Status Cerita : On Going
Start : 01 Sept 2021
End :
Story By : @Ateeztiny_326
Cover By : Me

•••

Iseng-iseng, ehh jadi prolog.

Yakin dari judulnya aja nggak buat kalian penasaran?

Kalo rame, aku lanjut.

Negeri Dalam Batu [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang