THE EVIL'S JAEYONG {END}

11

Setelah menikah jaehyun dan taeyong menikmati hari-hari mereka layaknya sepasang suami istri pada umumnya, apa lagi atas kehadiran calon adik untuk Mark itu menambah suasana baru bagi mereka karena perasaan Taeyong jadi lebih sensitif dan lebih (galak) jadi mereka harus ekstra dalam menjaga mood taeyong jika tidak ingin membangun kan singa yang sedang tidur.

-The evil's-

"Boss semuanya sudah beres, mau kau sendiri yang mengurusnya atau aku?"

"Kulit kedua tangannya, yang lain biar aku yang urus."

Wiwin pergi meninggalkan jaehyun yang masih sibuk dengan berkas di ruang kerja miliknya.

"AAARRGHHH!!"

"Ini belum seberapa tuan! Hanya dengan sebuah pisau kecil milikku saja kau sudah berteriak seperti ini."

Wiwin mulai menarik pisau miliknya ke bawah dengan perlahan.

"AAAARRGGHH!!! It-uuhh menyakithh kan!!"

"DIAM BANGS*T!!! KAU MERUSAK KONSENTRASI KU *NJING!" teriak winwin kesal karna teriakan pria di hadapannya itu.

"Kau melukaiku!! Itu sangat sakit brengsek!!"

BBUUGHHH!

Winwin menendang perut lelaki itu, kesabaran nya kini sudah habis yang awalnya ia hanya menjalankan perintah Jaehyun untuk menguliti kedua tangan milik pria itu kini ia berubah pikiran ia menjadikan pria itu sebagai samsak tinju baginya. Tanpa ragu winwin memukul dan menendang nya tanpa ampun.

"Kau masih ingin menentang ku? Tuan?!"

Lelaki itu hanya mampu menggelengkan kepalanya, darah mulai bercucuran dari hidung hingga mulut pria tsb.

Kedua tangan pria itu di ikat dengan rantai yang menempel pada dinding ruangan begitu pula dengan kakinya, ia sendiri tidak mengenakan apapun untuk menutupi bagian tubuhnya sungguh keadaannya saat ini terlihat sangat menyedihkan.

"Jadilah anjing penurut tuan, jangan banyak mengonggong seperti tadi! Itu sangat merusak kesehatan telinga ku!" Ia kembali menggoreskan pisau kecil miliknya.

   
"AAAARRGGHH!! AMPUNN!! TOLONGGG LEPASKAN!!"

PLAKK!!

Winwin menampar pipi milik pria itu.

"Sudah ku bilang kan DIAM BANGS*T!"

Setelah winwin selesai menguliti kedua tangan pria tsb, ia memberikan beberapa pertanyaan untuknya.

"Aku tidak akan lagi berbasa-basi dengan mu, langsung saja siapa yang menyuruh mu membawa minuman itu kepada taeyong?"

Pria itu hanya menggelengkan kepalanya, ia sudah berjanji dia tak akan mengatakan hal itu karna jika ia mengatakan siapa yang menyuruhnya itu akan membahayakan anak dan istrinya.

"Baiklah jika kau tak mau menjawab." Ia mengendikan bahu.

SREEEKKKS!