BTS - Story of My Family

84 11 0
                                    

Haaaaiiii balik lagii!!! Jangan lupa buat support book ini dengan klik vote dan comment! Enjoy!






























































Disini kalian masih jadi Nara ya, ini part special yang gw buatin khusus beneran buat kalian













Narasya Bali Pangestu. Anak ke 8 dari 8 bersaudara. Yang paling bontot. Kakek gw bilang, gw adalah "produk gagal" dari orang tua gw. Tapi abang-abang gw selalu ngeyakinin kalau itu gak bener.

Keluarga besar gw cukup keras dalam memandang status ekonomi dan sosial seseorang, walaupun itu keluarganya sendiri. Tapi ada yang memiliki pemikiran lain, nenek dan Om Bayu, adik papah. Beliau dan istrinya selalu belain kami kalau dipojokin sama keluarga besar 'Pangestu'. Nenek juga sering bantu gw, dan gw adalah cucu perempuan mereka satu-satunya.

Semua ini berawal dari kakak papah, Om David. Beliau adalah anak pertama kakek dan nenek yang memiliki perusahaan sendiri. Perusahaan tekstil. Yang sempat jaya pada masanya, tapi begitu perusahaan itu hancur, kakek seperti gak menganggap keberadaan Om David. Ya, kakek sangat tergila-gila sama uang. Apapun akan dia lakukan demi mendapatkan uang, walaupun itu harus dengan cara yang salah.

Sejak saat itu, anak atau menantu atau cucu kakek yang berhasil adalah 'cucunya' mereka.

Walau kakek keras, tapi kakek dulu juga sering ngasih uang walau gak seberapa, untuk kami makan sehari-hari.

Setelah bang Kresna sukses, kakek langsung ngangkat bang Kresna, begitu juga bang Ares, bang Haris, bang Faris, bang Al, bang El, dan bang Juna.

Gw?

"Perempuan itu harusnya di dapur. Ngurus suami sama anak aja. Kamu ngapain ikut perguruan tinggi kaya gitu? Mau ngabisin uang abang-abang kamu? Ck, gak tau diri kamu! Kamu itu harus tau posisi kamu! Pokoknya besok kamu kakek jodohin!", pikiran jadul kakek yang selalu menghantui gw setiap gw ketemu sama kakek. Dan gw gak akan di izinin buat nangis sama kakek. Inilah sebab abang-abang gw over protectiv ke gw.

"Gak! Nara itu juga berhak dapatin apa yang bisa dia raih. Dia gak boleh seperti aku! Kamu pikir siapa yang ngelahirin cucu-cucu kesayanganmu kalau bukan menantu perempuanmu hah?! Jangan seenaknya kamu ngatain cucu perempuan kesayanganku! Dari semua yang kamu banggain. Itu semua laki-laki! Gak dengan Nara yang perempuan! Dan dia punya hak untuk menjadi lebih tinggi derajatnya dibanding laki-laki", bela nenek yang udah lama memendam semuanya.

"Kamu jadi kurang ajar ya sama suami kamu sendiri! Nara! Liat apa yang udah kamu perbuat sama nenek kamu! Kamu mau nyiksa dia hah?! Anak gak tau di untung! Pantesnya kamu dibuang!", gw masih mencoba untuk menahan semua yang ada di dalam diri. Gw bisa. Lu bisa. Ayo, tunggu sampai kakek pulang.

"Bapak gak seharusnya ngomong gitu ke Nara! Dia cucu perempuan bapak satu-satunya yang bisa ngasih keturunan langsung dari keluarga Pangestu! Bapak selalu seperti ini, kapan pikiran bapak terbuka tentang derajat perempuan? Bahkan Nabi Muhammad saw mengatakan, perempuan itu sangat mulia, dan harus diperlakukan dengan lemah lembut", kata Om Bayu yang juga berusaha untuk belain gw. Jujur rasanya sakit, gak diterima dikeluarga sendiri. Padahal kita gak tau kesalahan kita apa, hanya karena kita perempuan, kita dipandang sebelah mata.

"Kamu tau? KARENA DIA AKU KEHILANGAN ANAKKU! KARENA DIA AKU GAK BISA LIAT ANAKKU LAGI! DIA PEMBUNUH!", tangis gw pecah saat itu juga. Seburuk itukah gw dimata kakek? Sejahat itu kah gw yang gak pernah melakukan kejahatan apapun?

"KENAPA HARUS AKU YANG DISALAHIN? KENAPA AKU? BUAT APA AKU DILAHIRIN KALAU AKU GAK DIINGINKAN DI KELUARGA INI? Nara salah apa sama kakek? Kenapa Nara selalu di pandang sebelah mata sama kakek? Nara udah berusaha buat jadi cucu yang baik buat kakek. Nara udah berusaha buat jadi cucu yang sempurna buat kakek. Kakek maunya Nara gimana?", gw keluarin semua uneg-uneg sambil menangis, bang El dan Bang Kresna nenangin gw.

K-Idol As Your...Donde viven las historias. Descúbrelo ahora