Pagi ini masih seperti rutinitasmu, sejak diberlakukannya karantina wilayah, kamu cuma bisa dirumah, apalagi kamu mahasiswa tingkat 2 ya, tugasnya gak pernah capek untuk selalu menemui mu.
Kamu hari ini bangun tidur agak telat, semalam kamu begadang untuk menyelesaikan tugas kuliahmu.
"Kak, ada Erik diluar" kata mamamu
Kamu segera cuci muka, dan menemui kekasihmu, Eric.
Ah ya, banyak yg bilang kamu beruntung mendapatkan lelaki seperti Eric. Dia tampan, baik, pintar, dan humoris. Satu lagi yg paling kamu suka, dia mirip idol kesukaanmu. Jeno ensiti.
Kamu menemuinya dengan perasaan bahagia. Entah mengapa.
"Kok kamu gk chat aki mau kesini?"
"Aku tadinya mau chat, tapi ini surprise"
Kamu tertawa kecil, untuk meledeknya. Eric jarang sekali memberikan surprise.
"Hahaha, surprise nya apa emang?"
Eric mengeluarkan handphone nya. Seketika kamu membeku. Dan tak lama kamu lompat lompat kegirangan.
Ini indah sekali. Pikirmu.
Surprise sebuah bukti pembayaran video call dengan member ensiti.
Kamu segera memeluk Eric, mengucapkan terimakasih berulang-ulang.
"Tapi, ini kan mahal banget Ric"
"Gak kok, ini aku beli hasil kerja aku di perusahaan om. Masih ada sisanya"
Kamu menatap Eric, dengan pandangan yg tidak bisa Eric artikan.
Kamu berfikir, sudah berapa lama kamu mengabaikan Eric? Pasti dia juga bingung. Kamu memeluknya sekali lagi dan menangis. Meminta maaf karena telah mengabaikannya.
"Iya, aku maafin. Kamu jangan nangis lagi ya, aku udah pesenin ini buat kamu ngomong sama Jaemin. Kamu suka- Jaemin kan?"
"Ric, mau seberapa besar rasa suka aku ke idol aku, gak akan bisa ngalahin rasa sayang aku ke kamu"
Eric menyeka air matamu, dan mencium kening mu. Dia menatap dirimu yang habis menangis. Setelah itu memeluk kamu lagi. Tapi Eric melepaskan dan membenahi rambutmu.
"Aku tau kok, ah siap-siap. Kamu harus cantik waktu ngobrol sama Jaemin, nanti dia sedih juga"
Tam lama, kamu pun memulai video call denga Jaemin. Ah, kamu memang sudah hafal, ah bahkan temanmu yg berada di jurusan bahasa korea mengatakan bahasa koreamu lebih kental dari pada dosennya.
(Diriku tak bisa Hangul, jadi di cetak miring yaa)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
