Bagian 5. Khalifah Utsman bin Affan.

4 0 0
                                    

Suatu ketika, Khalifah Umar bin Khattab sedang menjadi Imam sholat Subuh ternyata ada seorang budak dari Persia yang ingin balas dendam yakni membunuh Khalifah Umar.
Akhirnya, Abu Luluah (Si Budak Persia) ini berhasil membunuh Khalifah Umar.

Akhirnya Amirul Mukminin Umar bin Khattab dimakamkan di samping Rosulullah dan Abu Bakar di Madinah.

Setelah Amirul Mukminin Umar bin Khattab wafat.
Amirul Mukminin sebelum wafat memerintahkan 6 sahabat agar bermusyawarah yaitu:
1. Usman bin Affan.
2. Ali bin Abi Thalib.
3. Thalhah bin Ubaidillah.
4. Sa'ad bin Abi Waqos.
5. Zubair bin Awwam dan
6. Abdurrahman bin Auf.
Dalam permusyawarahan ini akhirnya diangkatlah Usman bin Affan sebagai Khalifah pengganti Amirul Mukminin Umar bin Khattab.
Setelah diangkat menjadi Khalifah. Usman bin Affan memerintahkan untuk mengumpulkan mushaf Al Qur'an agar menjadi Buku Al Qur'an.
Jadi Kitab Al Qur'an dibuat oleh Usman bin Affan, namun yang menulis kitab suci Al-Qur'an adalah Allah SWT.

Akhirnya Mushaf Al-Qur'an ini diberikan kepada penduduk Arab.
Dan Islam pada Khalifah Utsman bin Affan sudah meluas sampai Negri:
1. Wilayah Turki Modern.
2. Teritorial Turki Tenggara (Istanbul).
3. Persia.
4. Syam.
5. Mesir.

Byzantium masih kurang terima dan tidak memeluk Islam.

Penduduk Afrika mulai terima masuk Islam. Namun, Generasi penerus datang teknologi pun semakin canggih.
Sehingga banyak penduduk Afrika ada yang kembali ke agama semula dan ada yang tetap Islam.

Perang Dzatus Shawari merupakan
perang Armada laut pertama dalam Islam dimasa Khalifah Utsman bin Affan.
Perang ini merupakan perang Romawi VS Muslim,
Sebelumnya dikisahkan bahwa Romawi telah lari ke Konstantinopel di masa Umar bin Khattab.
Tapi, kemungkinan Romawi kembali ke Arab untuk menjajah Mesir dan Syam (Tempat Mu'awiyah sebagai Gubernur).

Selama menjajah Mesir dan Syam Romawi menyiksa Mesir dan Syam sama seperti Indonesia disiksa oleh Belanda.
Selain itu tempat pemerintahan Mu'awiyah banyak yang dihancurkan Romawi di Syam.

Lalu, Mu'awiyah bin Abu Sufyan memerintahkan Khalifah Utsman agar membuat Armada Laut Muslim untuk menyerang Romawi di Laut Tengah (Mesir).

Perang Dzatus Shawari merupakan peperangan antara Armada Laut Romawi dibawah pimpinan Raja Constantine 2 (Sang Penerus Heraklius) dan Armada Kaum Muslim dibawah pimpinan Abdullah bin Abi Sarth.

Lalu, Raja Constantine 2 pun menyiapkan sebanyak 800 kapal untuk menyerang Armada Laut Kaum Muslimin sementara Kaum Muslimin membawa 200 kapal untuk menyerang Romawi.
Akhirnya bertemulah Armada Laut Romawi dengan Armada Laut Muslim di Laut Tengah Mesir.

Lalu, Terjadilah Perang Dzatus Shawari yang sebenarnya dengan melontarkan anak-anak panah.
Setelah anak-anak panah habis Kapal Muslim segera menabrak kapal Romawi yang berjumlah sekitar 800 itu dan kemudian mengikat Kapal mereka dengan Kapal Romawi sehingga jaraknya berdekatan sekali.
Lalu, terjadilah Perang kapal dekat.

Kemudian Pasukan Muslim pun berperang diatas Kapal Romawi.
Korban pun banyak berjatuhan jatuh ke laut terbawa Ombak menyebabkan laut menjadi merah.

Beberapa Jendral Romawi dibunuh kaum Muslim.
Sementara Raja Constantine 2 banyak luka di kepala dan dadanya.
Sehingga Kaum Muslimin mendapat kemenangan.

Berakhirnya Perang Zatus Shawari

Hingga suatu ketika, Ada beberapa Gubernur mengacaukan Madinah yang dikuasai oleh Khalifah Utsman bin Affan.

Terjadilah Fitnah pada zaman Khalifah Usman bin Affan, Alasan terjadinya Fitnah pada zaman kekhalifahan Utsman adalah disebabkan oleh Abdullah bin Saba.

Selama Madinah kacau balau yang disebabkan fitnah Abdullah bin Saba, banyak penduduk Madinah yang tergiur akan fitnah Abdullah bin Saba.

Ketika Madinah sedang kacau.
Abdullah bin Saba mendatangi Ali bin Abi Thalib merayunya agar menggantikan Utsman bin Affan di saat Khalifah Utsman sedang memerintah.
Namun Ali bin Abi Thalib menantag dengan keras dan membunuh sebagian pengikut Abdullah bin Saba.

Peristiwa ini terjadi pada saat Utsman bin Affan memerintah di tahun ke-8-12, 7 tahun awal pemerintahan Khalifah Utsman keadaan aman namun 5 tahun berikutnya terjadi fitnah besar disebabkan Ibnu Saba.

Ketika sebagian pengikut Abdullah bin Saba terbunuh maka Abdullah bin Saba dan sebagian pengikutnya yang masih hidup berhasil melarikan diri ke Mesir.

Lalu Penduduk Mesir yang awalnya terbebas dari perangkap Romawi setelah ditaklukkan oleh Amr bin Ash dan menjadi Kaum Muslimin justru terbawa fitnah Abdullah bin Saba.

Abdullah bin Saba menceritakan keburukan Utsman yakni kalau Khalifah Utsman bin Affan memerintah dengan keras kepala yaitu membunuh.
Padahal cerita Abdullah bin Saba itu hanya kebohongan belaka alias fitnah bagi Kaum Mesir.

Setelah menceritakan keburukan Kekhalifahan Utsman maka Abdullah bin Saba kembali ke Madinah dan kembali membuat fitnah sebagaimana sebelumnya.

Ketika Abdullah bin Saba sedang membuat fitnah, tiba-tiba datang sekelompok Penduduk Mesir mendatangi rumah Khalifah Utsman bin Affan.

Sementara sebelum pengepungan terjadi Khalifah Utsman sedang tidur dan bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW.

Lalu, Utsman sahur dan berpuasa kejadian ini terjadi pada Malam Kamis dan mendobrak pintu Khalifah Utsman.
kemudian memotong tangan Khalifah Utsman bagian kanan setelah itu memotong tangan Khalifah Utsman bagian kiri sehingga Khalifah Utsman tidak memiliki tangan.

Ketika itu juga istri Utsman membela Utsman namun jari tangan istri Utsman dipotong.
Akhirnya Khalifah Utsman terkepung dan wafat pada tahun 35 H.

Penaklukkan Era Kekhalifahan Where stories live. Discover now