A Wish

412 22 0
                                    

Cerita Yang Di Buat Untuk Merayakan 22nd Anniversary Kwon Soonyoung~

***

Menjadi kekasih seorang Kwon Soonyoung adalah hal terindah yang Seokmin alami. Meski kekasihnya itu sering bertingkah hyperaktif -walaupun ia juga suka begitu- Seokmin tetap menyayanginya.

Soonyoung itu seorang yang imut, pipinya gembil, jika tertawa terlihat lucu, sering semaunya -hanya kepada Seokmin-, dan cerewet. Oke. Cerewet yang paling menonjol dari seorang Kwon Soonyoung. Seokmin tak pernah mengeluh tentang betapa cerewetnya sang Kekasih. Hanya saja, Sudah beberapa hari ini kecerewetan seorang Soonyoung meningkat menjadi +450 kali dari biasanya.

Seperti halnya beberapa hari yang lalu. Seokmin yang baru selesai dengan pekerjaannya di buat terkejut dengan getaran ponsel yang berada di samping kanan lengannya. Ia dengan cepat menggeser layar ponsel pintar itu dan menemukan sebuah pesan singkat dari sang kekasih yang mengatakan ia minta dijemput karena pekerjaannya telah selesai. Seokmin mengerutkan dahi. Tak biasanya sang kekasih mengiriminya pesan minta di jemput seperti ini. Biasanya ia yang akan menghubungi Soonyoung terlebih dahulu dan menanyakan ia ingin di jemput atau tidak.

Kebingungan Seokmin kembali bertambah ketika sang kekasih kembali mengiriminya pesan. Pesan yang berisikan sang kekasih ingin mereka makan malam diluar hari ini. Lagi-lagi ini tak seperti biasa. Biasanya Soonyoung akan lebih memilih makan malam di apartemen mereka dengan ia yang memasakkan sendiri makan malam untuk mereka. Tapi Seokmin tak ingin ambil pusing. Mungkin kekasihnya itu sedang tak ingin makan malam di rumah. Jadi setelah membersihkan meja kerjanya, Seokmin langsung bergegas pulang dan menjemput sang kekasih yang sedang berada di tempat kerjanya.

Tiga puluh menit di perjalanan akhirnya Seokmin sampai di tempat tujuan. Sebuah bangunan tinggi yang berdiri kokoh yang menjadi tempat bekerja sang kekasih. Sebuah gedung salah satu agensi terbesar di industri musik Korea. Ya Soonyoung adalah seorang koreografer. Mengingat-ingat bagaimana keadaan sang kekasih yang selesai dengan pekerjaannya melatih koreo dengan keringat yang membanjiri tubuhnya dan pasti terlihat seksi itu membuat senyuman miring seorang Seokmin terangkat. Ia jadi ingin cepat-cepat membawa kekasihnya itu pulang. Hah.

Baru saja Seokmin akan melepaskan sabuk pengaman yang ia gunakan, tiba-tiba sang kekasih dengan setengah berlari menghampiri mobilnya dan masuk dengan segera. Mengucapkan kata 'hai sayang' pada Seokmin dan mengecup bibir kekasih tampannya yang tampak terkesiap itu. Oh! Bukan mengecup. Tapi benar-benar mencium dan sedikit -ekhem- melumat bibir Seokmin. Lagi dan lagi. Tidak biasanya Soonyoung seperti ini. Terlepas dari ketertegunannya Seokmin dengan senang hati membalas ciuman sang kekasih dan didetik kelima setelahnya Soonyoung menyudahinya terlebih dahulu. Ia butuh bernapas.

"Sayang~ kita jadi makan malam di luar kan?"

Seokmin mengangguk mengiyakan. Setelahnya ia mendapakan lagi kali ini sebuah kecupan ucapan terima kasih dari sang kekasih. Seokmin menghentikan laju mobil ketika lampu di perempatan berganti warna menjadi merah. Dan itu membuat ia menyempatkan menempelkan punggung tangannya di dahi sang kekasih. Yang di balas dengan kerutan di dahi Soonyoung.

"Sayang kenapa?"

Bukannya menjawab, Seokmin malah balik bertanya. "Sayang kau tidak sedang sakitkan?"

"Tidak. Memangnya kenapa?"

Seokmin menggeleng sambil tersenyum. Tangannya ia bawa untuk mengusak surai Soonyoung yang hampir menutupi mata sipitnya. "Aku mencintaimu"

"Nado~"

Satu lagi yang baru saja Seokmin sadari. Soonyoung tampak semakin manja kepadanya. Kemanjaan seorang Soonyoung bertambah menjadi +999. Dan selama di perjalanan Soonyoung tak henti-hentinya membahas tentang rekan kerjanya yang baru saja merayakan ulang tahun. Ia menceritakan semua dan sedetail mungkin. Menceritakan betapa manisnya kekasih rekannya itu membuat pesta kejutan dan bagaimana bahagianya ketika rekannya itu mendapat hadiah tak terduga dari sang kekasih. Seokmin yang mendengarkan hanya menjawab seadanya jika di tanya. Sesekali ia akan menoleh kearah Soonyoung dan mencubit-cubiti pipinya gemas. Ingin sekali Seokmin membatalkan acara makan diluar mereka dan segera membawa Soonyoung ke rumah dan mengukungnya di atas ranjang. Tapi Seokmin tak ingin kekasihnya merajuk karena keinginannya tak dipenuhi sang kekasih.

SeokSoon StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang