35. Aku disini....

Mulai dari awal
                                    

Berbeda dengan Cedric, Cho cang dan Luna yang hanya bisa menahan tertawa sekarang. Slytherin memang pandai membuat suasana dalam lingkup mereka. Hanya saja Hermione masih memasang wajah datar nya, Entahlah masih belum terbiasa melihat pemandangan Harry yang dekat dengan Slytherin

"Apa harus aku yang jadi sasaran empuk kalian?" Kata Ron dengan nada nelangsa nya. Tak terima jadi umpan pancingan naga oleh teman-teman nya

"Humm mungkin karna wajah mu yang paling menjijikan yaa, Weasel" Ini Astoria yang meledek sarkas walaupun dengan nada yang lembut. Kesan nya lebih merendahkan lagi

"Sayang Granger mendapatkan kekasih yang Childdish" Kini Draco lanjut mengomentari

"Sudah-sudah, kenapa jadi acara mari membully Ronald sekarang" Kata Rolf yang sedari anteng duduk di jendela menjadi salah satu penonton

"Acara yang bagus, Rolf" Cedric mulai ikut memulai dari Hufflepuf

"Mungkin bisa dijadikan talkshow hehehe" Luna bersuara dari Ravenclaw. Kini satu-satu nya harapan terakhir Ron dari pihak sesama Gryffindor sebagai seorang prefek

Tapi Hermione hanya menghidikan bahu nya saja tak peduli

Semua orang terkekeh lucu dengan beberapa yang lain memang tertawa. Yah setidak nya memang seperti ini suasana yang ada di lingkup Slytherin. Saling menghina dan mengolok tapi tidak pernah dimasukkan kedalam hati. Adu fisik dan mantra bukan untuk bertengkar tapi duet yang memang biasa dilakukan dengan sesama teman. Dan setidak nya itu bisa membuat Draco tersenyum mengingat kehangatan yang ada lingkungan nya bisa dirasakan kembali

Walau kekasih nya memang belum sadar, tapi dia sudah bisa menggenggam tangan dan menyalurkan energi nya. Itu sudah jauh lebih baik untuk Draco dan bisa menenangkan hati nya saat bisa melihat wajah Harry-nya disini

~•~

Senja menyapa pertanda surya akan pergi, dan sampai saat itu pun Draco tidak beranjak kemanapun. Hanya duduk disamping Harry dengan tetap menggenggam tangan dingin kekasih nya

Karna sebentar lagi malam, Draco harus melepas sebentar genggaman tangan mereka, karna dia harus makan agar tetap bisa memberi Harry energi tambahan dari ramuan dan minyak. Semenjak Draco siuman, madam pomfrey hanya akan membawakan makanan dan lap handuk untuk membersihkan tubuh Harry. Memberi ramuan, mengoles minyak, mengelap tubuh, memakaikan baju Harry, itu semua Draco yang melakukan nya saat dia sudah sadar. Anggap saja sifat over posessive Draco masih tidak bisa pergi

"Malam Malfoy, ini makan malam mu. Sup iga teratai, bubur kentang, jus labu dan segelas air putih dengan suplemen stamina mu. Dan ini ramuan dengan minyak Harry yang baru"

Kata Madam Pomfrey meletakkan semua makanan Malfoy pada tatakan meja kecil sebagai alas. Dan menaruh ramuan dan minyak Harry pada nakas. Lalu mengambil botol lama yang sudah habis. Lalu kemudian pergi

Perlahan Draco makan dengan tenang sambil masih menatap wajah pucat kekasih nya. Tak ada kata bosan untuk seharian memandangi wajah kekasih nya yang masih cantik saja di mata nya. Selesai makan, Draco meminum suplemen stamina nya dan menyingkirkan tatakan meja nya dengan piring mangkok nya

Karna merasa letih jika vantat nya terlalu lama duduk, Draco lebih memilih rebahan satu ranjang dengan kekasih nya. Tenang saja itu muat untuk 2 orang dewasa

Dengan posisi agak miring ke Harry, Draco mengelus surai Harry lembut, mulai membayangkan kapan kekasih nya akan membuka mata nya

"Harry, aku rindu bertatapan lagi dengan mu. Kapan kau membuka mata hijau mu lagi? K-kenapa jalan kita sangat susahh?"

Tes

Tanpa sadar setetes air mata kesedihan meleleh dari mata kanan nya yang sudah berkaca-kaca. Draco memejamkan mata, tak kuasa lagi memandangi kekasih nya jika hanya akan ada air mata yang keluar. Tapi sia-sia karna air matanya terus keluar

Sampai Draco membalikkan badan nya, tak kuasa menatap wajah polos kekasih nya. Hanya akan menambah penyesalan didalam diri nya

Tak sedikit pun Draco ingin memberikan Harry kesulitan apapun lagi. Baginya hidup Harry sudah cukup sulit. Dan Draco ingin menjadi tangan yang menggandeng Harry pada jalan yang indah. Menjadi bahu saat Harry membutuhkan sandaran. Memberi sebuah pelukan hangat saat Harry kedinginan atau kenyamanan

"Ssepertinya aku belum cukup untuk mu, Dear. Maafkan aku–"

Hugs!

Draco terlonjak saat tiba-tiba ada tangan yang memeluk pinggang nya

"Tangan? Siapa?" Batin Draco

Draco menoleh kebelakang melihat wajah Harry dengan masih memejamkan mata nya. Tapi kalau dilihat ini memang tangan Harry yang memeluk diri nya. Apa Harry?

"Dear?" Panggil Draco halus sambil membalikkan tubuh nya menghadap pada kekasih nya

Perlahan Harry membuka mata nya dan tersenyum manis.

"Harry!"

Hug

Draco senang bukan main saat Harry sudah sadar dengan memeluk diri nya. Air mata nya kembali keluar, tidak, kali ini air mata bahagia nya lah yang keluar. Dalam hati nya tak lupa terus mengucap syukur

"Sejak kapan?" Tanya Draco sedikig nya masih kaget dengan pelukan mendadak dari kekasih nya yang baru saja siuman

"Sejak kau menangis, ada apa?" Balas Harry tapi Draco hanya bisa menggelengkan kepala nya pelan. Ahh Draco sedikit malu kepergok kekasih nya kalau diri nya sebagai dominant nya menangis seperti ini. Batin nya berjanji agar ini yang terakhir kali nya

Perlahan Harry beringsut mendekat dan mendekap sepenuh nya tubuh pria nya, membawa kepala bersurai platinum milik Draco kedalam dada nya. Lalu mengusap halus kepala belakang Draco secara konstan, membuat perasaan tenang dan nyaman

"Apapun itu..."

Menjeda sebentar perkataan nya untuk melihat wajah tampan si Malfoy nya

"Aku disini, mari jalan bersama-sama"

Chup

Dengan akhiran ciuman lembut. Saling menyalurkan perasaan yang tidak bisa dikatakan. Cinta mereka dengan jalan setapak yang penuh batu

Tak apa, karna tidak ada jalan yang mulus untuk kita. Kita hanya diberi kekuatan, hanya saja bagaimana kita menggunakan kekuatan itu

T
B
C

YOU | DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang