Prologue

25 3 1
                                    

<>

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

<>

"Saya ingatkan, jangan mau kalian masuk ke dalam labirin tua itu. Banyak sekali para pasangan atau keluarga yang masuk ke dalam sana, dan tidak bisa keluar kembali. Labirin itu, penuh dengan teka-teki dan auran seram tersendiri. Saya akan pastikan, jika kalian masuk ke sana, maka kalian tidak akan pernah bisa keluar. "

<>

     Ponselnya bergetar hebat, beberapa panggilan masuk dan nyaris tak semua bisa di angkat. Sinyal, masalah paling rumit yang bisa saja membuat lelaki ini terjun dari bukit Labirin yang kini ia pijak. Berulang kali ia mengecek keadaan ponselnya yang sangat sulit untuk menerima panggilan telepon. Itu, sangat menyebalkan dan parahnya lagi, lelaki itu kini tersesat.

     Lelaki bertubuh tinggi besar itu berjalan maju mundur dengan raut wajah cemas. Berkali-kali telepon masuk tetapi sangat sulit untuk di terima karena kondisi sinyal di bukit ini sangat buruk. Lelaki berumur 18 tahun itu berdecak dengan tangan yang terus mengacak-acak rambutnya, "Sial! " umpat lelaki itu lalu menendang sebuah batu kerikil hingga batu itu melayang dan menembus semak belukar yang menjadi penghadang jalan.

     Drrtt... Drrtt... Drrtt...

     Sebuah panggilan masuk dan itu berhasil membuat mimik gembira lelaki itu terlihat lagi. Jarinya dengan segera menggeser simbol telepon dalam lingkaran hijau lalu menempelkan ponselnya pada daun telinga. "Halo? " ucapnya ragu.

    "Haㅡ Darmㅡ loㅡ na? "

     Suaranya terdengar putus-putus, sinyal ini sangat meresahkan. Lelaki itu benar-benar tak mengerti apa yang barusan ia dengar dari sambungan telepon. Ha Darm lo na? pikir lelaki itu dengan halis yang bergerak naik-turun.

     Secara tidak langsung sambungan telepon terputus dengan terdengarnya suara operator jaringan. Lelaki itu berdecak sebal, ingin sekali ia melemparkan ponselnya itu ke bawah jurang, tapi, bagaimana nasibnya nanti? menjadi tarzan pada zaman modern? tidak! itu tidak mungkin terjadi, lelaki itu harus cepat pergi dari bukit ini sebelum matahari terbenam.

     Ia berlari cepat menuju pintu keluar dari tempat destinasi --Labirin Tua-- terkutuk ini. Keringat mulai membanjiri kening lelaki itu, saat di depan sana terdapat persimpangan jalan seperti ada sebuah tangan yang mencengkram kuat sebelah kakinya. Tubuhnya lelaki itu terjatuh dengan kuat dan wajahnya terjatuh tepat di atas sebuah batu yang tajam pada puncaknya. Wajahnya bersimbah cairan merah kental yang berbau amis, ponselnya terlempar entah kemana.

     Seorang Pria paruh baya itu keluar dari sisi kiri semak-semak belukar. Dia orang yang menyebabkan lelaki itu terjatuh, dia tersenyum kecil. Dia menyeret tubuh lelaki itu dengan kasar hingga banyak bercak darah yang tercecer di mana-mana. Dia melemparkan tubuh lelaki itu di depan sebuah gubuk tua, dengan senyuman kecil yang tercetak jelas pada wajahnya pria itu bergumam.

     "Permainan di mulai. "




__________________________

WOW GIMANA SAMA PROLOG NYA?

PENASARAN GAK SAMA KELANJUTANNYA?

VOTE DAN KOMEN DULU! KALAU MAU LANJUT.

SEE YOU♡

LABIRIN TUAWhere stories live. Discover now