pt.39

239 17 9
                                    

[Budayakan vollow, vote dan vomen.]

*****
Pagi hari yg cerah, pada pukul 06:30, Ayah Bunda beserta para anggota OS sudah berkumpul diruangan Saleha.

"Weh weh, skrng gw bisa pulang kan? Gw ga tahan disini anj."

"Bisa, tpi sabar dlu syg. Lagian masih setengah tujuh, dokter juga mau meriksa keadaan lo dlu jam 07 nanti."

"Ihh, tpi gw bosen disini anjr."

"Btw, denger denger semalam lo sama Qahtan dah baikan?"

"Iya, semalam gw baru nyadar semua nya."

"Jadi? Kapan lo ngajak makan makan nya?"

"Ha? Yg bner aja lo."

"Gatau, nanti sekalian aja bareng sama kedatangan anggota baru di OS."

"Yoi! Ciee Fadly, jgn lupa gebet Salsa kasihan dia jomblo mulu."

"Sembarangan lo, Yah!"

"Sorry mbak jago!"

"Proses, nunggu waktu aja yg nentuin semua."

"Ciee, emng lo suka sama Salsa, Fad?"

"Gak suka, sekedar kagum. Suka atau cinta nya gw ke dia, belum ada."

"Dari kagum, akan berubah menjadi cinta."

"Semoga, doain aja."

"Ekhem! Salsa! Bersiaplah dpat karma dari gw."

"Plis lah, berhenti nistain gw taz! Sal, liat noh pacar lo!"

"Bodoamat!"

"Gpp kali Sas, gw ngedukung Muntaz."

"Ihh! Bukannya ngedukung gw, malah ngedukung Muntaz! Bukan sepupu gw."

"Udah anj, dari tadi lo ngomel mulu perasaan deh, Sya."

"Biasa, dia kan gajelas, galak pulak, ga cocok ditemenin."

"Lo diem aja deh! Berhenti ngatain gw galak."

"Gamau, soalnya lo galak bnran, klau udh galak serem pulak melebihi hantu."

"Iya anjr, kek si Fatim."

"Setuju gw sama lo teh, cwek mah pms atau gak, tetap galak."

"Ohh, jadi gitu yaa, rasain nih!" Ucap para girls kecuali, Saleha, menjewer boys, yakni Fadly, Fateh dan Saaih.

"Aaaa! Woy Salsa! Lepesin sakit bego! Huuh sialan!"

"Aaa, awww! Tim, lepesin syg! Sakit nih telinga, Ateh."

"Aaww! Iyyahh, weh weh, lepesinn sakitt tau telinga akoh!"

"Bhahaha, kasihan bgt kalian, ututuh." Ucap Saleha sambil tertawa lepas tnpa kendali. Muntaz mah senyum doang ngelihat Saleha tawa lepas.

"Haha, anak jaman sekarang mah gni ya, bun."

"Iya, mas. Kasihan pacar nya dijewer."

"Udah, lepesin kasihan tau." Pinta Muntaz.

Girls akhirnya melepas jeweran itu lalu menatap tajam boys, kemudian kembali duduk dan melakukan aktifitas masing masing.

"Ampun dah! Kapok gw, sakit bgt dijewer sama Fatim."

"Lo sih ih, ngapain ngomong kek gitu tdi, liat nih gw juga yg kena akibatnya anj!"

"Lah? Jgn sembarangan ye lo!, lo yg mulai tdi tuh, malah nyalain gw lagi."

"Udah stopp anj! Berhenti saling menyalahkan, lo bertiga salah semua."

"Nahh, aku setuju, kalian juga, gausah blng begitu. Udah tau klau cwek marah psti serem lebih dari hantu."

Love Story ||•MunSal•||Where stories live. Discover now