sayonara, ily all <3

1.8K 81 200
                                    

( A/N : Aru -> nickname saia )

Jangan di skip! Baca dari awal sampe akhir ye!

Kalo skip--🔪🔪

*h3h3 canda

Datang akan pergi...

"Thor Aru mau kemana?"

Lewat kan berlalu...

Aru tersenyum, menepuk pelan permukaan 'koper' yang ia bawa, lalu menoleh ke belakang. Dapat ia lihat wajah bingung milik Nezuko dan Tanjirou.

Disusul oleh Giyuu, Inosuke, Zenitsu, Shinobu, Aoi dan Kanao yang baru saja datang untuk menyusul mereka.

Ada kan tiada...

"Thor Aru mau pergi?"

Terbit kan tenggelam...

Aru lagi lagi hanya tersenyum. Gadis itu berdiri dari duduknya, sembari membawa 'koper' yang telah ia masukkan seluruh 'hal spesial' didalamnya.

Pasang akan surut...

"Pamit dulu, ya?" Aru tersenyum sendu, gadis itu menatap satu persatu dari keempat pasangan yang ada di depannya ini, "aku mau pergi," Sahutnya lirih.

Bertemu akan berpisah...

"Woi, Aru sialan!"

"Itu bukan cara yang bagus untuk memanggil author yang telah membuat kisah tentang kita semua, Sanemi-kun," Ujar Kanae sembari menggelengkan kepalanya.

Hei...

"Kenapa malah mau ninggalin kami, hah?!" Sanemi yang datang dari arah berlawanan pun menatapnya dengan tajam. Hanya merasa tidak terima karena Aru akan meninggalkan mereka tanpa persetujuan bersama terlebih dahulu.

Sampai jumpa di lain hari...

Mendengar teriakan dari arah berlawanan, membuat Aru menoleh, menatap wajah garang Sanemi dengan netra yang melebar.

Lalu ia tersenyum tipis. Aru menghela napasnya dengan pelan.

Untuk kita bertemu lagi...

"Maaf..." Lirihnya pelan.

"Kenapa...?" Kini giliran Giyuu yang angkat bicara.

"Aku..." Aru menunduk, lalu menggelengkan kepalanya perlahan. Ia tidak sanggup mengatakannya.

"Kami tidak bisa memaksamu..." Sahut Shinobu tiba tiba.

Kurelakan dirimu pergi...

Inosuke menggeram kesal, "Sialan, aku--bukan, kami tidak siap jika kita harus berpisah tiba tiba seperti ini!" Serunya.

"Inosuke, tenanglah—" Aoi menepuk pelan punggung Inosuke, gadis itu menatap getir pada wajah sang kekasih.

Meskipun...

"Kami... Tidak bisa memaksamu, thor," Sahut Kanae.

Aru mendongakkan kepalanya. Senyum sendu kembali terlukis dengan jelas di bibirnya.

Ku tak siap untuk merindu...

"Kalau thor Aru mau pergi, kami tidak bisa melarang," Lirih Kanao yang disusul oleh anggukan dari Nezuko.

Tanjirou menghela napasnya, "kami mendukung semua keputusanmu."

Aru tersenyum lagi. Perasaan sedih ini, perpisahan ini, membuatnya merasa bersalah.

🌙- d'histoires | All Couples ✅Where stories live. Discover now