yellow carnation and marigold <TanKana>

2.1K 120 72
                                    

Kanao terus terbatuk,

Memuntahkan bunga carnation kuning itu lagi dan lagi,

Matanya menatap sayu pada rembulan terang,

"Kurasa aku memang tak ditakdirkan untuk bersamamu..."

🥀

Nezuko mengetuk pintu kamar kakaknya, "nii-san?"

Gadis itu membuka kamar kakaknya, terlihat seorang pemuda dengan surai merah anggur duduk termenung diatas kasur, tatapan pemuda itu terlihat kosong.

Siluet cahaya pada matanya kini sirna, senyumannya tergantikan dengan kerutan. Perasaan menyesal dan bersalah terus membuncah, tak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri.

"Nii-san, ayo pergi,"

Tanjirou tersenyum, "katakan Nezuko..."

Tanjirou terdiam sebentar, menatap sayu pada manik merah muda milik adiknya, "...Aku bodoh ya?"

Nezuko menggeleng kuat, "tidak, kau hanya—"

"Ayo pergi," Tanjirou beranjak dari kamarnya, bersiap untuk pergi ke rumah sakit, guna menemui seseorang yang sedang diambang antara hidup dan mati karena dirinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tanjirou membuka pintu kamar bernomor 7.

Tampak seorang gadis bersurai hitam itu tertidur dengan selang oksigen yang membantunya bernapas.

"Kanao..." Tanjirou menggenggam tangan gadis itu dengan erat, "aku datang..."

🥀

"Aahh, sejuknyaaa,"

Tanjirou menggeleng pelan, "kau kesini hanya untuk menyejukkan diri ya?"

"Tentu saja!" Pemuda dengan surai kuning keemasan itu menenggelamkan wajahnya di meja. Ia bersiap untuk tidur, menyusul si babi barbar menuju alam mimpi.

Tanjirou duduk sembari memangku pipi. Kedua sahabat idiot nya ini selalu mengikutinya ke perpustakaan.

Bukan untuk membaca buku, melainkan untuk mengistirahatkan otak dan menyejukkan diri.

Kata orang sih, istilahnya itu chill. Tapi entahlah, Tanjirou tidak begitu peduli.

Pemuda dengan anting hanafuda itu menghela napas pelan, manik matanya mengerling bosan.

"Tanjirou?"

Yang dipanggil pun menoleh, "ah, Kanao?" Tanjirou tersenyum lembut, "ada apa?"

Gadis manis itu tersenyum, "tidak. Apakah boleh aku duduk disini?"

"Oh, tentu saja!"

Kanao menarik kursi hingga timbul bunyi gesekan antara kursi dan lantai, gadis itu mendudukkan dirinya pada kursi besi itu, "kau kesini setiap hari ya?"

Tanjirou mengangguk, "iya, targetku adalah membaca seluruh buku di perpustakaan ini sampai aku lulus,"

Kanao tertawa takjub, "benarkah? Perpus ini lumayan besar loh!"

🌙- d'histoires | All Couples ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang