2

8K 492 54
                                    


"Ya allah kapan ya Ara bisa jadian sama Aryo,"

Hayalan demi hayalan memang selalu berada di otak gadis mungil itu, gadis itu sedang meratapi nasibnya di balkon kamarnya sambil menatap langit-langit yang gelap.

"Pokoknya Ara harus bisa dapetin hati Aryo! Masa iya dari Ara SD sampai SMA masih aja gak bisa dapetin hatinya," kesalnya sambil menatap bintang-bintang yang berada di langit.

"Oke bintang Ara mau bilang kalo Ara emang beneran sayang dan cinta sama Aryo. Ara emang belum bisa dapetin hati Aryo sekarang tapi Ara percaya kalo suatu saat nanti Ara bakalan bisa genggam tangan Aryo dan menjadi pasangan yang setia buat Aryo," curhatnya dan tersenyum kesenangan. Ara sangat yakin, jika ada Lolipop pasti dirinya sudah di tertawakan karena omongan alay itu.

Mencintai seseorang memang membutuhkan waktu dan tenaga. Jadi, Ara harus selalu berusaha dan berjuang untuk mendapatkan crushnya yang dirinya cintai dari jaman sekolah dasar (SD).

"Besok kamu ajak Ara kerumah ya, Mamah kangen banget sama Ara," ucap Safira, Mamah Aryo yang sedang mengupas buah apel. Aryo yang berada di samping Mamahnya pun menoleh dan meletakkan stik psnya.

"Untuk?" jawabnya dengan mengangkat alisnya bertanya. Safira terkekeh, anaknya memang sangat dingin.

"Yah enggak papa, Mamah kangen aja sama Ara, kalo ada Ara tuh—— hidup Mamah berbunga-bunga soalnya Ara ceria banget. Pokoknya ya Aryo, Ara ituh mirip banget sama Mamah saat Mamah SMA. Sama-sama cantik," ceritanya dengan antusias. Aryo mengangkat alisnya kenapa Mamahnya sangat menyukai gadis berisik itu.

"Iya nanti," cetusnya dan mengambil stik psnya lagi untuk berlanjut bermain.

"Jangan nanti! Mamah maunya besok,"

"Iya Mah,"

"Kamu serius?"

"Iyaa,"

"Boong dosa loh!"

Aryo berdecak. "Mah, iya Astagfirullah—— tuh kan mati. Yaudah deh Aryo ke kamar aja gak mood jadinya." Safira melongo saat melihat anaknya yang kesal dengan pembahasan Ara.

"Lah ituh anak kenapa," heran Safira sambil memakan apel merahnya.

Kalian tahu, Aryo memang sangat tidak suka membahas Ara entah itu kenapa, Aryo memang tidak suka membahas gadis berisik itu.

"Argh...." Frustasinya dan mengambil salah satu buku binder pink yang dirinya simpan di meja belajarnya.

"Gue gak akan pernah suka sama lo Ra karena cinta gue ada di buku ini!" Aryo tersenyum sambil membuka buku pink yang dirinya simpan sejak lama. Buku ini adalah buku yang dirinya temui saat dirinya sedang menangis di belakang sekolah.

Flashback on..

Saat itu Aryo masih sekolah dasar, dirinya sering menangis di taman belakang sekolah. Dirinya menangis karena nilai ujiannya yang rendah terus menerus.

"Hiks... Pokokna nanti Aryo minta les sama Papah," tangisnya sesenggukan saat melihat hasil nilai ulangannya. Nilainya 50, itu sangat membuat Aryo merasa sedih dan terpuruk.

(Woilah bentar author mau curhat, kadang author aja nilainya 50 b aja tuh Yo wkkwkkw)

"Pokoknya kalo Aryo udah besal nanti Aryo mau jadi pinter!" lanjutnya lagi dan berdiri untuk masuk ke kelasnya.

Aryo berjalan sambil mengelap air matanya yang sudah banjir di pipiny. Dirinya akan berjalan menuju kelasnya dengan gaya coolnya lagi. Mana ada, seorang Aryo menangis seperti ini.

ICE BOY (END)Where stories live. Discover now