Bab 18 Because Of You

123 11 31
                                    


Because Of You by 98 Degrees

*****

pada sore hari di Hokkaido ....

"Jaken, bagaiman kondisi kuda kesayanganku?" Wanita berwajah awet muda menatap lurus pria tua berpakaian hijau tua tengah menunduk dalam. Lalu maniknya beralih memandang kuda putih bersih di hadapannya.

'White Lightning' baik-baik saja, Nyonya Inukimi," ujar Jaken.

Di umurnya sudah tidak muda lagi namun, wajahnya tetap awet muda dan cantik. Tubuhnya langsing seperti gadis remaja umumnya. Di belakangnya, berdiri Bankotsu dan Jankotsu memegang notebook.

"Bagaimana? Apa saja kerusakannya?"

"Banyak sekali yang harus diperbaiki, Nyonya." Laki-laki itu menyerahkan
Notebook agar sang pemilik peternakan dapat melihat apa saja kerusakan dan apa saja bahan-bahan yang harus dibeli. Perempuan itu membetulkan poninya hampir menutupi mata cantiknya.

"Sesshoumaru, coba kau lihat."

Sesshoumaru hanya melirik notebook sekilas. Dia sudah tahu berapa banyak kerugian. "Memang sudah waktunya diperbaiki. Kalian cari bahan-bahan berkualitas. Mahal tidak apa asal kuat dan tangguh."

"Baik, Tuan Sesshoumaru," seru ketiganya kompak.

Lalu manik emasnya menatap saldo bank tertera di sana. Kepalanya mengangguk-angguk. "Sekarang panggil tukang untuk memperbaiki yang rusak," titahnya.

"Baik, akan segera kami lakukan."

Sepeninggal Bankotsu dan Jankotsu, pria tua lebih pendek darinya masih setia berdiri di belakang sang empu peternakan.

"Kau boleh pergi."

Jaken menunduk dalam. "Baik."

"Ayo, White, kita jalan-jalan sebentar." Inukimi mengambil tali kekang dan memegangnya. Seolah kuda itu mengerti, langkahnya mengikutinya.

Hening melanda ibu dan anak, hanya suara tapak kaki kuda saja yang berjalan menyusuri rumput.

Sesshoumaru mencium bau kegundahan sang ibu. "Apa yang ibu pikirkan?"

Inukimi menghela napas. "Kau tidak mau menggantikan ibu?"

"Bukan bidangku."

Langkah Inukimi berhenti, tangan nya yg halus memegangi pagar kayu. Dari sini dia bisa melihat kuda sedang  meladang dan makan rumput.

"Dunia perkudaan sangat kejam, Sesshoumaru. Mereka lahir, tak lama akan dipisahkan dari induknya untuk dijadikan kuda balap."

Sesshoumaru menatap lurus ke depan sambil memandangi kuda sedang berlari bebas di hamparan ladang yang sangat luas, tapi telinganya siap mendengar cerita ibunya.

"Bayangkan betapa sedih anaknya dipisah dari ibu. Lalu mereka dilatih sangat keras. Pada umur tiga tahun setelah otot-otot kuda kuat, akan dijadikan kuda balap. Orang-orang akan berjudi kuda siapa yang menang." Manik emas wanita itu meredup.

Sesshoumaru dapat menangkap maksud sang ibu. Dia tahu, ibu ingin bersamanya, tapi itu tak mungkin. Kelak dia akan keluar dari rumah  juga. Rumah terlalu besar untuk dtinggali berdua walau ada Bibi Kaede dan yang lain, tetap saja hampa dan sepi.

"Kau tahu, kenapa seekor kuda harus menang dan sang pemilik memiliki ambisi yang kuat?" Tanya Inukimi.

"Supaya kuda dapat bertahan hidup," suara  laki-laki tampan itu makin berat.

Inukimi menjentikkan jarinya. "Tepat sekali. Ternyata kau banyak tahu juga, ya."

"Hn."

Inukimi mengelus surai kuda putih kesayangannya. "Dan White Lightning menjawab permintaanku di masa jaya nya. Sekarang dia pensiun dan tetap sehat."

Always With Me, Always With YouWhere stories live. Discover now