16. You Safe

1K 180 11
                                    

Giselle yang niatnya mau ngadem di luar melihat Winter berjalan ke arah pantai sendiri, awalnya Giselle pikir itu biasa aja. Tapi ketika sudah dipinggir pantai Winter mulai mencekek lehernya sendiri.

"SUNGCHAN" Giselle Histeris melihat Winter mulai berjalan ketengah

"Kenapa?"

Sungchan menunjuk Winter yang sudah hampir seluruh tubuhnya masuk ke dalam air dan tampak berusaha menyelamatkan diri. Sungchan membulatkan matanya dan berlari menuju pantai. Anak-anak yang ada di dalam penginapan langsung keluar berlari menuju pantai.

"WINTER"

Sungchan sudah masuk ke dalam air, Winter sudah tidak bergerak di air. Matanya terpejam dan tidak berusaha untuk menyelamatkan diri. Sungchan meraih tubuh Winter dan berenang ke permukaan. Jeno dan Jaemin membantu Sungchan membawa Winter ke daratan.

Sampai di pinggir pantai, Sungchan langsung memberikan CPR. Wajahnya penuh ke khawatiran, "Ayo Winter bangun"

Setelah CPR belum memberikan hasil maksimal, Sungchan memberikan napas buatan melewati mulut Winter.

"Winter lo harus bangun" air mata Sungchan mulai menetes tanpa di sadari.

Berulang kali Sungchan melakukan CPR dan memberikan Napas Buatan. Ia harus membuat Winter sadar.

Winter mulai tersadar, dia batuk mengeluarkan sisa-sisa air  yang ada dalam tubuhnya. Mata Winter merah dan badannya benar lemas.

"Winter" Sungchan langsung memeluk Winter dengan erat.

Karina datang membawakan selimut untuk Winter. Sungchan langsung membalut tubuh Winter dan mengangkatnya hingga ke penginapan.

❄❄❄

Winter ditidurkan di kamarnya. Hanya Sungchan yang menemani Winter di kamar, anak-anak yang lain di ruang tamu.

"Kayanya gue harus kasih tau" ucap Giselle

"Maksud lo" ucap Jeno

"Percaya atau nggak sejak pagi tadi gue, Karina, dan Winter di teror hantu"

"Yang benar aja deh" sahut Haechan

"Gue serius, Winter yang terus jadi korban" ucap Karina

"Kenapa lo berdua baru bilang sekarang?" Tanya Renjun

"Karena gue rasa semua akan selesai sampai pagi tadi aja. Gue kira Haechan iseng mecahkan gelas di dapur malam-malam sampai nyebar pecahan gelas di kamar kami" jelas Karina

"Gue? Gue malam tadi mabar sama yang lain sampai jam 3 subuh dan gak ada ke dapur" jawab Haechan

"Le, kayanya kita harus ninggalin temlat ino secepatnya" saran Renjun

Chenle langsung menghubungi personal assistennya untuk menjemput mereka sekarang.

"Gue udah minta mereka jemput kita, paling lama 45 menit mereka akan kesini"

Sungchan keluar dari kamar, "Giselle, Karina bantu Winter ganti bajunya gue minta tolong"

"Dan bereskan semua barang-barang kalian" sambung Jaemin

Selesai Winter ganti baju dan barang-barang miliknya di bereskan. Mereka hanya menunggu jemputan mereka tiba.

Winter masih diam, Winter terus memeluk tangan Sungchan walau yang lain ada di ruangan ini.

"Lo aman Ter, gue akan jagain lo"

"Gue takut"

"Kita akan pergi secepatnya"

Personal Assitent Chenle datang dan mengambari bahwa mobil sudah siap. Mereka langsung kembali ke ibu kota.Kejadian hari ini merupakan hal yang gak pernah terduga, liburan mereka kacau.

"Gue minta maaf, liburan ini kacau gara-gara gue" ucap Winter setelah mereka tiba di hotel.

"Bukan salah lo Ter, ini semua di luar kendali kita"

"Tuan muda, saya sudah pesan kamar untuk tuan muda dan teman-teman tuan muda" personal Assisten Chenle memberikan kartu akses kamar ke teman-temannya.

"Chan, lo antar Winter ke kamar aja dulu. Nanti barang-barang biar di urus hotel" saran Chenle

Sungchan menggiring Winter yang tubuh masih terbalut selimut, wajah Winter pucat dan Winter belum cerita apa yang terjadi padanya.

Sungchan membuka pintu kamar hotel, ia menggiring Winter hingga membaringkan Winter di atas kasur.

"Istirahat dulu, gue di sini kok"

"Sungchan gue masih takut" suara Winter bergetar

"Lo aman sama gue Ter, gak akan ada yang nyakitin lo"

"Dia hampir bunuh gue" Winter akhirnya menangis

Sungchan mendudukan Winter dan menyandarkan di kepala ranjang. Sungcah duduk di pinggir kasur, Ia merapikan rambut Winter yang berantakan.

"Winter lo percaya sama gue kan"

Winter mengangguk walau sebenarnya dia masih berpikir kejadian buruk yang di alami.

"Winter, lo akan selalu aman bersama gue. Gue akan berusaha selalu jaga lo" Sungchan memeluk Winter, ia mengelus punggung Winter.

Winter meremas samping baju Sungchan dan meletakan dagunya di pundak Sungchan.

"Lo gak akan jahat sama gue kan chan?"

Sungchan menggelang, "Nggak akan"

"Kalau lo jahat sama gue, gue gak punya siapa-siapa. Gue gak apa-apa deh di tinggal kak Jaehyun tapi lo jangan tinggal gue"

Sungchan rasanya bahagia karena Winter secara gak langsung bilang bahwa dia melebihi seorang cinta pertama bagi Winter.

"Lo istirahat ya, besok kita ke langsung ke Swiss. Kalau lo takut gue suruh Giselle sama Karina sekamar sama lo"

Winter menggeleng,  "Gak mau"

"Gue gak mungkin tidur sama lo"

"Lo bisa tidur di sofa"

"Lo tega?"

"Iya"

Winter mulai jadi menjengkelkan, Sungchan menghela nafasnya.

"Lo tidur, besok kita punya perjalan panjang. Gue mau pesan baju untuk musim dingin dulu" Sungchan melonggarkan pelukannya, namun Winter malah memeluknya dengan erat.

"Lo bisa pesan walau meluk gue"

"Ter lo tau, gak cuman cewek aja yang bisa baper,  Cowok juga. Kalau lo gini gue bisa salah paham"

Winter menyandarkan kepalanya di bahu Sungchan, "Gak apa-apa kalau baper sama gue"

Sumpah Winter buat Sungchan berasa menang lotre. Winter dengan Confession adalah hal yang langkah.

4 Desember 2020

Tinggal 1 part lagi dan sepertinya akan hari ini juga aku publish.

Hope y'all like it..

See you...

IN THE ZONEWhere stories live. Discover now