կ. 𝔏𝔢𝔞𝔯𝔫 𝔥𝔬𝔴 𝔱𝔬 𝔰𝔥𝔬𝔴 𝔢𝔵𝔭𝔯𝔢𝔰𝔰𝔦𝔬𝔫

Beginne am Anfang
                                    

"Maksudnya?"

"Yoshi boleh pegang tangan Karina?"

"Boleh."

"Itu contohnya Karina."

Karina terdiam. Untuk sesaat dia tidak paham dengan maksud ucapan Yoshi. Namun, setelah sadar contoh yang dimaksud Yoshi adalah pertanyaan yang dilontarkan Yoshi, Karina langsung mengiyakan ucapan Yoshi.

"Coba sekarang Karina praktik."

"Karina boleh peluk Yoshi?"

"Ya Tuhan peluk mulu ni cewe otaknya. Yang lain napa sih?!" batin Yoshi kesal.

"Enggak."

"Karina boleh pegang tangan Yoshi?"

"Boleh."

Karina langsung menyentuh tangan Yoshi. Gadis itu menggenggamnya. Tangan Karina yang dingin dengan tangan Yoshi yang hangat. Mata gadis itu benar benar menunjukkan kebahagiaan.

"Karina."

"Iya?"

"Kenapa suka kontak fisik?"

"Karina sebelumnya tidak pernah seperti ini. Karina suka tubuh Yoshi hangat. Karina tidak mau berpisah dengan Yoshi."

Entah kenapa hati Yoshi menghangat. Rasanya Yoshi tidak dapat tidak merasa iba kepada gadis di hadapannya ini. Sebelah tangan Yoshi tergerak untuk mengelus kepala Karina. Rambut yang kemarin malam kusut sudah halus karena Yoshi menyisirnya kemarin malam.

"Sekarang kita belajar ekspresi wajah ya? Ayo ke ruang tengah lagi." ajak Yoshi.

"Iya."






■━■━■━■

Tak terasa empat jam Karina belajar berbagai macam ekspresi melalui video youtube. Yoshi tidak ada di samping Karina. Yoshi sedang berada di studio lukisnya dengan musik klasik tersetel cukup keras disana. Ia tidak melupakan Karina. Ia hanya melakukan pekerjaannya saja.

Benar. Selain fokus belajar untuk ujian akhir, Yoshi bekerja sebagai pelukis juga. Ada beberapa pesanan pelanggannya yang harus ia selesai akhir pekan. Namun, mengingat hari ini ia bolos untuk Karina, Yoshi harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin bukan?

Playlist video yang Yoshi siapkan sudah habis. Karina menatap televisi di depannya datar. Tidak tahu harus berbuat apa. Bosan, Karina akhirnya berdiri dan mempraktikkan seluruh ekspresi yang ia pelajari di depan kaca.

Yoshi baru saja selesai melukis. Merasa suara tvnya sudah tidak terdengar membuat Yoshi keluar dari studionya yang tidak tertutup rapat. Karina tidak ada. Yoshi langsung buru buru mencari keberadaan gadis itu. Takut takut Karina melakukan hal yang berbahaya. Namun, saat Yoshi melihat Karina sedang mengembungkan pipinya di depan cermin membuat Yoshi terkekeh. Ternyata gadis itu bisa terlihat menggemaskan.

"Anjir barusan gue mikir apa? Ga! Gila aja gue naksir cewe ini." batin Yoshi.

"Yoshi."

"Hm? Oh hai? Gimana videonya? Jelas?"

Karina mengangguk dengan senyumnya. Lagi, gadis itu membuat jantung Yoshi berdebar kencang. Karina terlihat sangat cantik dan Yoshi tidak bisa untuk tidak jatuh dalam pesona gadis itu. Karina mendekati Yoshi. Berdiri di hadapan Yoshi masih dengan senyum cantiknya.

"Yoshi."

"Iya?"

"Terima kasih untuk segalanya."

Yoshi terdiam melihat Karina. "Karina mau mandi. Apa Yoshi mau meminjamkan Karina baju lagi?"

"Ah! Tentu! Ya! Boleh! Tunggu sebentar!" jawab Yoshi dengan telinganya yang memerah.

Yoshi langsung berlari ke kamarnya. Buru buru mencari baju yang aman dipakai untuk Karina. Bagaimanapun juga Karina tidak menggunakan dalaman. Pasti sangat tidak nyaman. Namun, Yoshi bisa apa? Tidak mungkin bukan Yoshi membelikannya dalaman tanpa tahu ukurannya? Ah! Memikirkannya saja membuat Yoshi menggeleng keras.

"Sempet sempetnya lo mikir mesum Yos! Ga boleh! Anjir! Lo bantuin dia bukan buat lakuin aneh aneh! Sadar!" batin Yoshi sambil memukul kepalanya sendiri.

"Yoshi?"

"Ah iya!"

Karina tersenyum kecil. "Kenapa gampang terkejut? Bajunya sudah?"

"Sudah! Ini bajunya!"

"Ok? Terima kasih?"

"Iya sama sama!"

Karina berjalan ke kamar mandi kamar Yoshi. Gadis itu masuk kesana membuat rasa gugup Yoshi seketika menghilang. Apa yang harus Yoshi lakukan untuk pakaian Karina? Apa ia harus menghubungi kakaknya dan menceritakan semuanya agar tidak bingung?

"Bodo amat lah. Minta tolong kak Jisoo aja nanti." gumam Yoshi sambil berjalan kembali ke studio lukisnya.

" gumam Yoshi sambil berjalan kembali ke studio lukisnya

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Ayo dukung terus dengan vote comment!

𝖄𝕺𝖀 ✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt