bagian dua; caelum

382 50 6
                                    

"awannya agak mendung, ya" gumaman tak berdasar menyentak Changbin dari lamunannya, melirik sekilas lalu kembali fokus menatap hamparan langit yang memang tengah mendung malam ini.

Jika mau dikata, sejujurnya Felix tak ingin keluar rumah ditengah malam seperti ini. Namun entah bagaimana bisa dia mengiyakan ajakan Changbin-kakak kelasnya itu untuk sekedar menemani.

Keduanya duduk berdampingan didalam mobil, enggan untuk keluar sebab angin cukup kencang berhembus.

Felix menoleh kearah Changbin, yang masih pada posisi awal tak bergeming sekalipun. Terlampau bosan membuat Felix beberapa kali menghembuskan napas beratnya, "sebetulnya, kak Changbin memaksaku untuk menemani. Dalam rangka apa?" Omong Felix, "jika tak ada hal penting, lebih baik kita pulang. Angin mulai tak bersahabat, juga-aku mulai mengantuk." Lanjutnya, mencoba untuk bernegosiasi

Seolah tuli, Changbin tak berminat sekedar menyahuti obrolan yang Felix lontarkan. Mata terus menatap hamparan langit mendung yang siap kapan saja menaburkan segerombol hujan

"Kak Changb-"

"Felix..."

"Ya?"

Jeda hening sudah seperti alat berkomunikasi keduanya, membuat Felix terus bersiaga takut-takut jika Changbin mengeluarkan sepatah kata

"Walau langit mendung-" Felix terus menanti ujaran berikutnya, menatap Changbin yang sama sekali tak meliriknya. "Aku dapat melihat bintang yang sempurna,"

"Huh?" Adalah kata pertama yang Felix lontarkan, sebab tak begitu paham akan ucapan dari kakak kelasnya ini. Bingung? Jelas, langit tengah mendung bagaimana bisa Changbin melihat taburan bintang yang sempurna

Changbin total menoleh kearah Felix, tak ada senyum-karena memang Felix jarang melihatnya tersenyum. Hanya ada wajah datar namun bola mata jernih merefleksikan Felix begitu nyata, "karna saat ini tepat dihapadanku, adalah bintang yang sempurna,"

 Hanya ada wajah datar namun bola mata jernih merefleksikan Felix begitu nyata, "karna saat ini tepat dihapadanku, adalah bintang yang sempurna,"

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

flashfic - end
©Lxyping

a poem for belovedDove le storie prendono vita. Scoprilo ora