Latar waktu kisah pembuka yang mengawali 'Amoreux' terjadi pada Summer 60, yang berarti August hanya memiliki 13 hari sebelum skenario pertama game—hari pertama SMA, atau di game disebut pembelajaran tingkat Altum—dimulai.
Hari ini, ia memutuskan untuk menuliskan segala sesuatu yang ia ketahui dalam sebuah buku. Yoongi—tidak, dia August, sekarang—menghela nafas, berharap ingatannya tidak akan menggagalkannya.
Pertama, August adalah pangeran kedua Suspirium. Ia memiliki seorang kakak, Aurelius, yang pada akhirnya akan mewarisi takhta dan menjadi raja Suspirium. Ia juga memiliki seorang adik perempuan, Audora. Setaunya, August dalam cerita tidak memiliki hubungan baik dengan keluarganya. August yang ambisius merasa kecewa karena ia bukanlah putra pertama sehingga ia tidak dapat mewarisi takhta. Inilah yang membuatnya membenci Aurelius dan juga Vivaldi—mengingat keduanya terlahir untuk takhta, tidak sepertinya.
Mungkin August dalam cerita menyesali hal ini, tapi tidak dengan August saat ini. Menjadi pangeran kedua dan anak tengah berarti orang tuanya tidak akan terlalu mempermasalahkan keinginannya untuk hidup dengan tenang sebagai musisi. Setidaknya, ia harap baik raja maupun ratu tidak akan terlalu menentangnya. Toh, pewaris kerajaan sudah pasti Aurelius, putra pertama kerajan mereka—begitu tradisi turun-temurun di dunia fantasi yang menjadi latar tempat game Amoreux.
Aurelius.
Pena bulu August berhenti menulis. Keluarga adalah suatu hal yang penting bagiku, pikirnya, selagi mencelupkan pena bulunya itu ke dalam tinta. Sudah seharusnya sebagai August yang baru aku berusaha memperbaiki hubunganku dengan Aurelius dan Audora.
Kedua, August adalah seorang blood-wielder. Ia mampu memanipulasi darah dan bertarung dengan baik, khususnya dengan pedang. Dengan gerakan yang elegan dan efisien, ia adalah mesin pembunuh dengan tatapan dingin di tengah medan perang. August tersenyum, mengingat wajah Yoonji yang dengan semangat menunjukkan skenario fight scene August kepadanya dahulu, pipinya merekah dan matanya berbinar-binar. Sebagai August yang "sekarang", ia tidak yakin dapat mengesankan Yoonji, mengingat ia tidak tahu apa-apa soal sihir dan bertarung.
Atau begitu yang ia kira.
Pada latihan bertarung hariannya, nyatanya, ia dapat bertarung dengan baik. Ia bukan August, namun tubuh ini tetap tubuh August—tubuh yang tidak melupakan latihan bertahun-tahun yang ia alami, meskipun jiwa yang menghinggapinya bukanlah jiwa yang sama. Mata August tajam, dan instingnya kuat. Tangannya cekatan, dengan lihai memegang pedang dan menangkis serangan dengan mudah. Terlihat jelas bahwa August adalah petarung yang terlatih, ia cepat tanggap dan mampu membaca pikiran dan taktik musuh.
Mungkin ini yang disebut muscle memory, pikirnya, selagi mengayunkan pedangnya.
Malam itu, dalam kamar besar yang hanya disinari terang dari lampu pijar, August mencoba melatih kemampuan sihirnya. Siapa tahu muscle memory August juga akan membantunya mengingat bagimana menggunakan kemampuannya. Dari cerita Yoonji, ia ingat bagaimana August menggunakan kemampuannya—sang pangeran akan menyanyat tangannya dan memanipulasi darahnya sendiri, membentuk cairan krimson itu menjadi pedang atau belasan anak panah yang mengitari kepalanya, siap menusuk siapapun yang berani macam-macam. Tak hanya itu, August pun dapat memanipulasi darah orang lain, sehingga tak jarang senjatanya makin lama makin berbahaya di medan perang, mengingat banyaknya tumpahan darah yang dapat ia pakai.
Sungguh sadis memang, pangeran itu.
Meringis, ia menutup mata sebelum menyayat telapak tangannya, terpana melihat bulir-bulir darah yang megalir sebelum mengapung di udara, seakan-akan menunggu diperintah, dibentuk. Butuh beberapa kali percobaan yang membuat dirinya yang tak sabaran menggerutu dengan kesal, namun pada akhirnya ia berhasil menggunakan kemampuannya itu. August hanya dapat menatap ngeri melihat panah darah yang tertancap di dindingnya. Panah tersebut meninggalkan kerusakan yang cukup parah. Ia cepat-cepat menutup bagian tembok yang rusak dengan lukisan.
YOU ARE READING
PLOT TWIST 、taegi
RandomSetelah terlibat sebuah kecelakaan, Yoongi terbangun sebagai August, tokoh antagonis game otome "Amoreux" yang, menurut alur cerita, akan mati di tangan sang protagonis, Vivaldi. Ia hanya ingin bertahan hidup, namun apa jadinya bila Vivaldi justru j...
