"Oh iya Mas, pesan berapa jagung bakarnya?" tanya si Ibu penjual jagung bakar.

"Saya pesan dua porsi jagung bakar ya Bu," ujar Farel.

"Siap. Mohon ditunggu ya Nak. Silahkan duduk dulu sembari menunggu pesanannya dibuatkan," ujar si Ibu penjual jagung bakar.

Lalu Farel pun mengajak Tiara duduk sembari menunggu jagung bakarnya matang.

Hampir 10 menit lamanya akhirnya jagung pesanan Farel pun matang. Si Ibu penjual jagung pun langsung memberikan dua porsi jagung bakar pada Farel.

"Berapa Bu, harga jagungnya?" tanya Farel dengan mengambil dompetnya.

"Rp. 20.000 Mas," ujar si Ibu penjual jagung bakar.

Lalu Farel pun langsung mengambil uang berwarna biru kepada si Ibu penjual jagung bakar. Si Ibu penjual jagung bakar pun langsung memberikan kembaliannya pada Farel.

"Terima kasih Bu," ucap Farel lalu mengantongi uangnya.

"Sama-sama."

Lalu keduanya pun duduk sembari menikmati jagung bakar yang telah dipesan oleh Farel tadi. Dengan suasana yang ramai tak menyurutkan Tiara yang tengah asik memakan jagung bakar miliknya. Sedangkan Farel, pemuda itu asik melihat Tiara yang asik memakan jagung bakar dengan lahap dan hal itu membuat Farel tersenyum kearah Tiara.

Duh Tiara ... kamu imut banget sih kalau lagi makan jagung. Makin suka deh, eh ... apaan si lu Rel. Ke' nggak ada kerjaan aja liatin Tiara! ucap Farel dalam hati dengan tersenyum malu dan untungnya Tiara tak melihatnya.

Sedangkan Tiara masih asik memakan jagung bakar hingga tak sadar bahwa disudut bibirnya belepotan. Dengan tersenyum manis, Farel pun mengusap sudut bibir Tiara yang terdapat biji jagung.

Sedangkan Tiara, ia terkesiap dengan perbuatan Farel. "Liat dirimu Tiara! Kamu memakan jagung seperti bocah kelaparan sekali hingga tak sadar disudut bibirmu terdapat biji jagung tak tak terkunyah!" seru Farel dengan mengusap sudut bibir Tiara.

Sedangkan Tiara hanya tersenyum malu karena ketahuan rakus dalam memakan jagung bakar.

"Maaf Kak!" ujar Tiara dengan nyengir kuda.

"Ya udah nggak apa-apa. Yaudah yuk, kita lanjutin lagi liat-liat wahana yang lain," ujar Farel bangkit berdiri dari duduknya.

"Ayok!" seru Tiara.

Lalu keduanya pun pergi berkeliling pasar malam untuk melihat-lihat sesuatu yang menarik bagi mereka berdua. Saat melewati lapak lempar bola, Farel tiba-tiba berhenti hingga membuat Tiara menghentikan jalannya.

"Ada apa Kak?" tanya Tiara bingung karena Farel menghentikan langkahnya.

"Kita ke lapak main bola lempar yuk," ajak Farel dengan menyeret lengan Tiara.

Sedangkan Tiara hanya mengikuti kearah mana Farel menuju. Saat sudah sampai di tempat lempar bola Farel pun melepaskan tangan Tiara dan mengambil uang lalu memberikannya pada penjaga yang menjaga lapak lempar bola.

"Bang, bolanya ya," ujar Farel dengan memberikan uang. Lalu setelah itu penjaga tersebut pun memberikan Farel beberapa bola untuk dilempar.

DENDAMWhere stories live. Discover now