"Bagaimana kamu mengetahuinya!?" tanya haku penasaran tapi tidak melepas kewaspadaannya terhadap naruto.

"Analisiku dan apa kamu tidak curiga kalau aku ini ninja tipe sensor?" kata naruto membuat haku terkejut dan tidak memikirkan hal itu.

"Apa mau mu setelah mengetahuo identitasku?" tanya haku dengan waspada dan bersiap menyerang.

"Tidak ada" kata naruto singkat dan sikapnya juga santai membuat haku tercengang sebelum akhirnya tertawa.

"Kamu anak yang menarik ya, sayangnya saat kita bertemu nanti itu sebagai musuh~" kata haku pelan dan ada sedikit penyesalan karena menurutnya dia dan naruto mungkin bisa akur.

"Kita bisa berteman kok, selama kamu dan zabu tidak melawanku maka aku dan kalian akan berteman~" kata naruto dengan riang membuat haku menghela nafas.

"Menurutku itu tidak bisa..." kata haku sambil menghela nafas dan tidak melanjutkan ucapannya.

"Begitu ya? Sayang sekali~ tapi aku akan menganggapmu teman, kak!" kata naruto yang juga menghela nafas tapi langsung diganti dengan antusias saat mengucapkan kalimat terakhir.

"Selamat tinggal!" kata haku yang berdiri dan berbalik pergi tapi baru beberapa langkah dia berbalik lagi dan berkata.

"Ah ya aku lupa memberitahumu sesuatu... Aku adalah laki-laki!" kata haku dengan nada manis dan tersenyum kepada naruto.

"Laki-laki? Tapi kakak tidak memiliki bau laki-laki tapi malah bau gadis dan jangan terlalu sering mengikat dadamu dengan perban karena itu bisa bikin sesak nafas~" kata naruto menggoda dan menebak secara langsung membuat haku memerah.

"Cabul!!" teriak haku malu dan kesal karena ketauan kalau dia memang gadis.

"Hehe kakak salah, aku bukan orang cabul... Aku super cabul!" kata naruto tanpa malu membuat haku terdiam dan berbalik pergi menjauh dari naruto.

Tidak lama dari haku pergi atau dia berpapasan dengan sasuke dan hinata dijalan membuat hinata dan sasuke muncul berbarengan dengan kepergian haku.

"O-Ohayou... Naruto-kun" kata hinata menyapa.

"Ohayou" sapa sasuke singkat dan acuh.

"Ohayou minna~" sapa balik naruto saat melihat hinata dan sasuke mendekatinya.

"Siapa dia naruto-kun?" tanya hinata penasaran begitu juga sasuke tapi dia tidak bertanya karena gengsi.

"Teman baru~" kata naruto singkat tanpa menjelaskan lebih detailnya.

"Temen baru? Tapi tadi aku liat wajahnya memerah dan ada yang teriak 'cabul'?" kata sasuke membuat naruto terkejut tapi wajahnya tetap dipertahankan datar tanpa celah namun punggung naruto basah karena keringat dan itu terasa dingin.

"Kenapa naruto-kun?" tanya hinata penasaran karena merasa naruto berbeda dan sasuke juga terlihat tidak peduli tapi dia tersenyum kemenangan karena membuat naruto tidak bisa berkata-kata.

"Tidak, aku hanya memikirkan tentang latihanku saja~" kata naruto beralasan.

"Naruto-kun... A-Aku penasaran siapa ayahmu sebenarnya?" tanya hinata ragu.

"Ayahku? Kamu ingin mengetahui ayah mertuamu? Hehe baiklah aku akan memberitahumu~" kata naruto dengan antusias dan tersenyum cerah.

"A-Ayah.... Me-Mertua!!" wajah hinat memerah bahkan tiba-tiba ada banyak bintang berputar di mata hinata membuatnya pusing tapi untungnya tidak pingsan karena antibody yang selalu diberikan naruto kepadanya yaitu gombalan dan rayuan naruto serta tingkah manja naruto membuat kekebalan tubuh hinata terhadap naruto sedikit meningkat dan tidak mudah pingsan kaya dianime atau manga.

"Ayahku itu adalah ninja yang kuat, cerdas, dan berbakat. Dia dianggap jenius di dunia ninja dan terkenal di perang dunia ninja ke-3" kata naruto menjelaskan tentang identitas ayahnya yang tentunya didengar oleh hinata dan sasuke dengan serius.

"Dia juga dikagumi dan ditakuti oleh para musuhnya dimedan perang saat itu dan juga dianggap pahlawan oleh desa konoha~" sambung naruto.

"Pahlawan desa konoha? Siapa ayahmu sebenarnya naruto?" kata sasuke penasaran.

"Guru dari kakashi-sensei dan murid dari salah satu sennin legendari yaitu jiraiya-sensei... Memiliki panggilan didunia ninja sebagai 'si kilat kuning dari konoha' dan dianggap pahlawan desa 12 tahun yang lalu" kata naruto membuat sasuke dan hinata sudah menebak tapi masih tidak percaya.

"Ma-Maksudmu ayahmu itu.... Ho-Hokage keempat!?" tanya sasuke dan disambut anggukan hinata yang terkejut.

"Yups, Namikaze Minato sang hokage keempat!" kata naruto dengan bangga dan serius saat menyebut nama ayahnya itu.

"Ta-Tapi kenapa... Naruto-kun menggunakan nama keluarga Uzumaki bukan Namikaze?" tanya hinata bingung.

"Ayahku terlalu banyak musuh bahkan raikage keempat yaitu A adalah musuh yang tergila-gila untuk mengalahkan ayahku jadi hokage memberiku nama keluarga ibu ku yaitu Uzumaki" kata naruto menjelaskan membuat kedua orang itu mengangguk mengerti.

"Dan ibumu siapa dia?" tanya sasuke kali ini.

"Ibu ku... Jinchuriki kyuubi sebelumnya Uzumaki Khusina" kata naruto dengan nada pelan dan terlihat sedih sambil berulang kali menghela nafas.

"I-Itu... Aku minta maaf karena membuatmu mengingat ibu mu!" kata sasuke yang juga mengerti perasaan naruto saat mengingat kembali keluarganya yang sudah tiada.

"Tidak, aku hanya memikirkan sesuatu yang tidak penting!" kata naruto dengan cepat lalu berkata lagi.

"Baiklah kita lanjut latihan lagi karena dari perkiraanku zabuza akan kembali menyerang kita tidak lama lagi!" kata naruto mengubah topik dan terlihat bersemangat.

"Uhm!" angguk keduanya dan mulai berlatih jutsu masing-masing meski naruto sebenarnya juga berlatih taijutsu denga

Terlahir Sebagai Naruto Uzumaki Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang