Chapter 68

5.6K 959 197
                                    

"Astaga!"

Lea dan Laura berlari ke arahku dengan terkejut.

Dug! Dug! Dug! Dug (sfx : langkah kaki :v)

"Nona kecil!" Aku bisa mendengar teriakan para pejalan kaki dimana-mana.

'Apa apaan!'

Terkejut, aku mengangkat tubuhku.

"Nona kecil, Anda baik-baik saja?"

"Apakah Anda terluka?"

"Ada kotoran di bawah kuku Anda!"

"Apa Anda baik baik saja?!"

"Apakah Anda berdarah?"

"Lutut Anda tergores!"

"Bagaimana tangan Anda?"

"Dokter! Dokter!"

"Bawa Nona kecil!"

Tak terhitung orang dari segala arah menatapku dengan wajah pucat.

Dalam sekejap, aku terhanyut dalam kerumunan para ksatria, dan aku mengeras.

Aku bahkan tidak bisa melihat wajah Lea dan Laura.

Beberapa dari mereka bahkan ada yang mengenakan jubah besi Dubblede. Mereka adalah ksatria yang pangkatnya lebih tinggi dari komandan kompi.

'Fakta bahwa orang-orang ini ada di sini...'

Itu berarti setidaknya ada 5.000 ksatria di pusat perbelanjaan!

Aku tercengang, dan para ksatria menatapku sambil membuat keributan.

"Lutut! Lutut!"

"Tangan!"

"Apa ada kotoran di bawah kukunya!"

Mereka memelukku dan menangis seolah-olah langit telah runtuh, aku mengingat perkataan Javelin.

“Begitu aku meninggalkan mansion, aku merasakan kehadiran ksatria Dubblede. Kupikir sedang terjadi perang.”

Aku mengertakkan gigi, menyadari bahwa setiap kali aku pergi ke suatu tempat, 5.000 orang sedang mengawasiku.

'Ayah... Kakak...!'

***

Orang-orang di pusat perbelanjaan memandang dengan wajah takut kearah para ksatria Dubblede. Mereka mungkin berpikir akan ada perang saudara karena begitu banyak ksatria yang berkumpul. Mereka mulai berteriak panik.

"Kita akan mati!"

"Ah, Ibu... Anakmu yang jelek ini akan segera pergi ke surga."

Setelah keributan seperti itu, seorang pria berdiri dan menundukkan kepalanya.

"Jadi, kami semua telah mengikuti Anda secara diam-diam sejak hari pertama."

"Bagaimana mungkin aku tidak tahu bila ada 5.000 orang di sekitarku?"

"Beberapa ada yang berpakaian seperti petani, pedagang, badut, dan penjaga."

Dan mereka semua mengepung seluruh tempat ini.

Leblaine menutup matanya dengan erat setelah mendengar jawaban orang itu.

"Ngomong-ngomong, nona kecil, tidakkah kuku jari Anda terkena kotoran? Kami akan memeriksanya..."

"Kenapa kamu terus menanyakan itu?"

"Setiap kali ada kotoran di bawah kuku Anda, Tuan akan membunuh kami satu persatu!"

TBRADWhere stories live. Discover now