Chapter 68

5.6K 959 197
                                    

***

Aku meninggalkan mansion sambil bersenandung.

"Suasana hati Anda sedang baik hari ini?" Lea tersenyum dan bertanya.

Aku mengangkat lengan dan berteriak, "Aku sangat bersemangat!"

Setiap pergi keluar, aku harus selalu bersama ayah dan kedua kakakku, tapi hari ini aku keluar sendirian tanpa mereka. Dengan kata lain, aku bisa pergi kemanapun yang aku mau.

'Setelah pergi ke pusat perbelanjaan, aku akan mampir ke puncak hope.'

Akhirnya, aku bisa berjalan dengan percaya diri tanpa harus menggunakan gulungan karpet merah itu lagi.

Aku pergi ke kawasan perbelanjaan dengan naik kereta kuda. Kereta mewah Dubblede tiba dalam waktu singkat. Sebelum turun dari kereta, aku mengetuk sisi tas kecilku.

Ini uang yang diberikan ayah. Dia mengatakan kepadaku untuk membeli apa pun yang aku inginkan, jadi aku akan menikmati kemewahan hari ini.

Aku berkeliling kawasan perbelanjaan bersama Lea dan Laura.

Saat melihat bros di depan kios, aku menunjuk bros berbentuk mawar, pedang, dan singa.

"Aku ingin yang ini."

Aku mengambil sejumlah uang dari tas dan membayarnya.

Aku menyimpan bros berbentuk singa untukku. Bros mawar dan pedang masing-masing kuberikan kepada Laura dan Lea.

"Bisakah kita menerima sesuatu yang begitu berharga?"

"Nona kecil…"

Mereka menatapku dengan mata berlinang air mata.

Ini bros murah dengan harga 10 franc.

Kupikir aku bisa membelanjakan uang sesuka hatiku, tapi tidak mudah bagiku, yang dulu pernah hidup sebagai seorang pengemis.

'Dulu aku berpikir untuk membeli barang kecuali benar-benar diperlukan.'

Aku harus boros di toko selanjutnya!

Aku mengambil keputusan dan berjalan dengan semangat.

"Nona kecil, ada kedai teh di dekat sini. Saya dengar makanan dan tehnya sangat enak. Tempat itu sering dikunjungi bangsawan dan anak-anak muda."

Aku tahu.

Duchess Vallua dan Mina sangat menyukai kedai teh tersebut.

'Tempat untuk menjual informasi.'

Karena itu adalah tempat dimana bangsawan datang dan pergi, mereka menjual beberapa informasi secara diam-diam.

‘Aku akan membeli informasi suatu hari nanti, jadi ayo kita periksa.’

Aku juga ingin mencicipi makanan di sana.  Mereka menjual teh dan makanan yang sangat istimewa.

Teh hijau mereka katanya memiliki rasa manis, tidak seperti teh hitam Kerajaan.

Ada banyak jenis makanan yang menarik. Beberapa kue beras kenyal penuh dengan madu dan biji wijen, dan ada beberapa yang berbentuk kotak dengan kacang merah yang dipotong-potong.

‘He, hee... Kue beras isi madu dan jelly kacang merah yang manis!’

Aku terlalu asik memikirkan makanan dan akibatnya kakiku tersandung batu.

'Aah!'

Terjatuh di tengah jalan, aku mengerang, "Aduh..."

"Nona kecil!"

TBRADWhere stories live. Discover now